CRU Sampoiniet Aceh Jaya, Google Maps, dan Kisah Hubungan Joana dengan Irwandi

Tiga hal itu yang paling berkesan bagi saya. Semua itu bermula ketika Kaukus Pemuda Aceh mengendakan kegiatan kamping di CRU Sampoiniet, Aceh Jaya.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Anggota Kaukus Pemuda Aceh berfoto bersama dengan Isabella (kiri) dan Joana (kanan) di CRU Sampoinit, Aceh Jaya, Rabu (29/3/2023). 

Joana, meski usianya baru 26 tahun, tapi postur badannya lebih besar dari gajah betina satunya lagi, Isabela yang berusia 39 tahun.

“Joana itu sudah menggap Isabela seperti ibunya. Kalau dijauhkan, dia akan gelisah,” tambah Rijal.

Dia menceritakan, Joana ditemukan Irwandi Yusuf saat masih bayi, terjatuh di dalam sebuah lubang di kawasan Aceh Utara sekitar tahun 1998.

Ketika itu, Irwandi Yusuf belum menjadi gubernur. Dia masih aktif sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Syiah Kuala dan juga di FFI Indonesia.

Baca juga: Merantau Demi Cari Nafkah, Pria Ini Pilu Istrinya Malah Direbut Ayah Sendiri dan Kawin Lari

Baca juga: Antar Anaknya ke Sunatan Massal, Pria Ini Ikutan Disunat, Ada yang Sudah Berusia 72 Tahun

Baca juga: Hikayat Kisason Hiyawan, Akar Ilmu Politik Orang Aceh yang Terlupakan

“Saat itu dapat info dari masyarakat ada anak gajah yang jatuh ke dalam lubang, sehingga dilakukan penyelamatan,” terang Rijal.

Karena induknya diduga telah mati, bayi gajah itu lalu dirawat oleh Irwandi yang juga dokter hewan. Sedangkan untuk kebutuhan obat, makanan, dan lain sebagainya dibantu oleh Joana, wartawati BBC London.

“Jadi, nama Joana itu diambil dari nama wartawati BBC London, karena dia dianggap berjasa,” tambah Rijal.

Menurut dia, Joana termasuk gajah yang sukses hidup di penangkaran. Sebab biasanya bayi gajah sulit untuk hidup dikarenakan rentan tertular penyakit dari manusia.

Hubungan Joana dengan Irwandi terus berlanjut hingga sekarang. Saat Irwandi menjabat gubernur, beberapa kali diberitakan dia datang berkunjung untuk menjenguk Joana.

Bahkan ketika baru bebas dari tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irwandi juga menyempatkan menjenguk Joana. Dia datang bersama istrinya, Steffy Burase.

“Irwandi datang Januari 2023 kemarin, bersama Steffy. Saat dipanggil oleh Irwandi, Joana masih ingat,” kata Rijal.

Irwandi datang dua hari berturut-turut. Hari pertama datang ketika agak sore. Itu hanya sebentar karena dia tidak membawa makanan.

Besoknya Irwandi kembali datang agak siang dengan membawa makanan. Setengah hari itu nyaris dihabiskan Irwandi bersama Joana.

“Irwandi selalu bersama Joana, sampai Steffy harus mengingatkan kalau ada Isabela yang juga perlu diberi perhatian,” ungkap Rijal.

Gajah betina Joana yang pernah dirawat Irwandi Yusuf
Gajah betina Joana yang pernah dirawat Irwandi Yusuf (Serambinews.com)

Selain Isabela dan Joana, sebenarnya ada satu ekor lagi gajah jinak penghuni CRU Sampoinit, yaitu Azis, gajah jantan berusia 33 tahun.

Hanya saja, saat kami datang, Azis sedang ada penugasan ke wilayah Bener Meriah untuk menghalau gajah liar.

"Sebelumnya ada Olo, gajah jantan, tapi sudah mati," imbuh Rizal.

Untuk tugas menggiring gajah liar, memang biasanya dilakukan oleh gajah jantan. Penugasan biasanya ke daerah-daerah yang CRU-nya tidak memiliki gajah jantan.

Leader CRU Sampoiniet ini menyebutkan, dalam sebulan paling sedikit pihaknya mendapat penugasan mengatasi konflik sebanyak 10 kali.

“Tetapi pada waktu-waktu tertentu, ketika intensitas konflik meningkat, penugasan bisa mencapai 20 kali dalam sebulan,” tutup Rijal.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved