Berita Langsa
Mantan Menteri Ingatkan Ekspor Melalui Pelabuhan Kuala Langsa Jangan Hanya Semangat pada Saat Acara
Mudah-mudahan acara launching perdana ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa ini jangan seperti hangat-hangat taik ayam, hanya semangat pada saat acara
Penulis: Zubir | Editor: Muhammad Hadi
Maka ada beberapa hal yang menjadi catatan pihaknya.
Baca juga: Risma Datang, Syarifah Kirim Pesan Lagi ke Asib Ali, Bilang Masih Sayang
Doantaranya sangat mendesak adanya trader lokal yang handal yang menangani aspek jual beli komoditinya.
Atau mengajak para trader dari Tanjung Balai dan Belawan agar mau memperluas usahanya ke Kota Langsa karena merekalah yang mempunyai barang muatan.
Selama ini pengumpul komoditi di Aceh jual komoditinya ke juragan yang ada di Tanjung Balai atau Medan.
Merekalah yang berhadapan dengan pembeli di luar negeri/end buyer.
Dengan demikian ketersediaan kapal angkutan langsung dari Kuala Langsa ke Malaysia dan Thailand yang menawarkan efisiensi waktu.
Serta biaya belum akan berdampak dalam waktu dekat pada kelangsungan pelayaran jika trader-nya masih lebih memilih dari luar Aceh.
Lalu, perlu adanya perwakilan dagang Aceh di negara mitra, khususnya Malaysia dan Thailand yang mempromosikan dan memasarkan komoditi Aceh.
Membuat kerjasama dengan perkumpulan diaspora Aceh di Malaysia yang jumlahnya mencapai lebih dari 640.000 orang, 25.000 diantaranya adalah pemilik kedai runcit.
Di Thailand juga bisa membuat komitmen kerjasama dengan asosiasi pedagang Muslim Thailand atau pihak lainnya.
Perlu adanya regulasi di Aceh yang mengatur tata niaga komoditi Aceh sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang.
Selama ini pelabuhan laut dan udara di Aceh belum menjadi pintu keluar (outlet) utama komoditi Aceh, sebagian besar masih melalui pelabuhan laut dan udara di luar Aceh.
Baca juga: Pelabuhan Kuala Langsa Mulai Ekspor Perdana, Ini Pesan Pj Gubernur Aceh
Yang tersisa untuk Aceh hanya jalan-jalan yang rusak karena angkutan sering kelebihan muatan.
Kemudian, Bank Aceh Syariah dan bank-bank lain yang ada di Aceh diharapkan lebih menunjukkan keberpihakannya pada sektor produksi dan perdagangan, terutama untuk komoditi yang berorientasi ekspor.
Selama ini banyak pelaku bisnis mengeluh kesulitan mengajukan kredit pembiayaan untuk usaha karena bank lebih memilih main aman melalui kredit konsumtif untuk pegawai.
Selanjutnya, dinas terkait juga harus mengedukasi petani, pekebun, dan petambak agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas ekspor, termasuk penanganan pasca panen, pengemasan dan pemasarannya.
Kampus diharapkan terlibat aktif dalam riset dan pengembangan produk pertanian, perkebunan, dan perikanan yang berkualitas dan laku di pasaran luar negeri.
Demikian juga untuk pengembangan promosi dan pemasaran melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Apa yang kami sampaikan di atas hendaknya menjadi perhatian dan mendorong komitmen yang lebih kuat dari semua pihak untuk optimalisasi pelabuhan Kuala Langsa dan pelabuhan lainnya yang ada di Aceh.
"Infrastruktur kepelabuhanan kita cukup memadai, tetapi saat ini belum memberikan dampak positif yang signifikan untuk kesejahteraan masyarakat Aceh," sebutnya.
Kepada Pj. Gubernur Aceh, Pj Wali Kota juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pengusaha ekspor Muslim dan saudara Anto.
Pemilik kedua kapal yang berani mengambil resiko merintis pelayaran rutin dari Kuala Langsa ke Malaysia dan Thailand.
Ini butuh pengorbanan yang luar biasa dari sisi biaya, tenaga, waktu dan lain-lain.
Pihaknya yakin dengan kerja keras, kerjasama, dan konsistensi insya Allah akan berhasil.
Memang diawal ini sangat berat, bahkan untuk menutupi biaya operasional sekalipun, tetapi lama kelamaan orang akan tahu dan mau mengalihkan alur keluar komoditi Aceh melalui pelabuhan Kuala Langsa.
Launching Ekspor Perdana di Pelabuhan
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki diwakili Kadishub Aceh T Faisal, Selasa (7/3/2023) melaunching ekspor perdana di Pelabuhan Kuala Langsa pertanda diaktifkannya kembali salah satu pelabuhan tertua di Aceh itu.
Hadir Penasehat Mentri Perikanan Prof. Rokhmin Dahuri, Pj Wali Kota Langsa Ir. Said Mahdum Majid, Kepala Perwakilan Kemenkeu Aceh, Safuadi, Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman.
Lalu, sejumlah anggota DPRA Irfansyah, Asrizal Asnawi, Nova Zahara, Edy Asaruddin, Kepala KSOP Andi Laisdi, Kepala Pelindo Kuala Langsa Nova, Komisaris Pelindo Lhokseumawe, Perwakikan Karantina Pertanian Aceh Novan KR.
Plt Sekdako Langsa M. Darpian, ST, Kepala Stasiun Radio Pantai Kuala Langsa, Hery, serta seluruh Kepala SKPK jajaran Pemko Langsa, dan perwakilan Bupati/Wali Kota se-Aceh, serta lainnya.
Pj Gubernur melalui Kadishub Aceh T Faisal, menyampaikan, terima kasih dan penghargaan serta selamat kepada semua pihak khususnya Pemko Langsa atas kegiatan ekspor perdana komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini.
Menurutnya, peresmian ekspor perdana komoditas unggulan daerah ini merupakan suatu capaian yang tentunya harus disyukuri.
Karena InsyaAllah akan berdampak pada perputaran roda perekonomian daerah baik di daerah-daerah yang menghasilkan komoditas ekspor itu maupun daerah-daerah penyangga lainnya.
Yang secara keseluruhan tentunya akan berpengaruh pada pencapaian peningkatan ekonomi masyarakat di Provinsi Aceh.
"Disamping itu, kegiatan ekspor yang kita lakukan ini juga menunjukkan bahwa komoditas unggulan daerah kita baik dari sektor pertanian, perkebunan.
Maupun perikanan dapat diandalkan dan mampu bersaing tidak saja di pasar dalam negeri, tetapi juga di pasaran luar negeri," ujarnya.
Sebenarnya selama ini banyak komoditas unggulan dari Provinsi Aceh yang diekspor ke luar negeri melalui jalur di luar Provinsi Aceh.
Maka dengan diresmikan ekspor perdana melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini, kami harapkan agar peluang ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak.
Khususnya para pengusaha kita untuk terlibat aktif menyiapkan, mengidentifikasi dan menggali potensi komoditas-komoditas unggulan lainnya yang berorientasi ekspor.
Agar terjaganya kesinambungan kegiatan ekspor komoditas kita masa yang akan datang.
Saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Aceh, tentu sangat tidak menginginkan apabila kegiatan pada hari ini merupakan kegiatan perdana sekaligus kegiatan terakhir.
Banyak pengalaman kita selama ini, kegiatan ekspor hanya meriah dan bersemangatnya pada saat peresmian, namundalam perjalanan waktu tidak ada lagi keberlanjutannya.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin menekankan agar seluruh stakeholders yang terlibat.
Baik pengusaha maupun pemerintah daerah supaya benar-benar serius dan berkomitmen untuk mempersiapkan diri dalam rangka menjaga keberlangsungan kegiatan ekspor ini nantinya.
Baca juga: Bertemu Haji Uma, Kapolres Aceh Timur Mengaku Dilematis Tangani Kasus Warga Racuni Harimau
Dikatakan Pj Gubernur Aceh, kolaborasi dan kerjasama yang baik antar mitra yaitu pemerintah, pelaku bisnis, pengusaha atau petani komoditas unggulan.
Serta pemangku kepentingan lainnya merupakan kunci terjaminnya kesinambungan kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini.
Sebagaimana kita maklumi, bahwa sektor pertanian, perkebunan dan perikanan merupakan diantara sektor-sektor yang mempunyai daya tahan kuat.
Terhadap berbagai hantaman dinamika perekonomian dunia, tak terkecuali saat terjadinya pandemi Covid-19.
Dimana banyak sektor lainnya pada saat pandemi mengalami keterpurukan, namun sektor pertanian, perkebunan dan perikanan mampu bertahan.
Karena sebenarnya sektor ini merupakan sektor esensial yang selalu dibutuhkan oleh seluruh manusia untuk bertahan hidup.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, nilai ekspor secara keseluruhan di Aceh dalam dua tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan.
Pada tahun 2021, nilai ekspor Aceh mencapai 502,40 juta USD, dan pada tahun 2022 meningkat sebesar 46,91 persen menjadi 738,06 juta USD.
Baca juga: Guru Asal Aceh Singkil Meninggal Kecelakaan di Abdya, Sedang Urus Surat Mutasi ke SDN 11 Manggeng
Demikian juga, apabila kita bandingkan nilai ekspor Aceh antara bulan Januari dua tahun terakhir, yaitu nilai ekspor Aceh pada Bulan Januari 2022 sebesar 31,64 juta USD.
Sedangkan bulan Januari 2023 yang lalu sudah mencapai 69,77 juta USD atau meningkat mencapai 120,51 persen.
"Mudah-mudahan, dengan dimulainya ekspor komoditas unggulan Aceh melalui Pelabuhan Kuala Langsa ini, nilai ekspor kita akan terus meningkat secara signifikan lagi.
Peningkatan ekspor khususnya dari komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan ini tentunya berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan," harapnya. (*)
IAIN Langsa dan PWI Sepakat Perkuat Sinergi Pendidikan |
![]() |
---|
Wali Kota Langsa Lepas Start Boat Race Wisata Gampong Proklim di Sungai Lueng |
![]() |
---|
Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah Tonton Pawai Alegoris, Peserta Dilepas Walikota Langsa di Pendopo |
![]() |
---|
Sejak Pagi, Ribuan Pelajar SD, SMP dan SMA Kota Langsa Sudah Berkumpul Ikuti Pawai Alegoris HUT RI |
![]() |
---|
Wali Kota Serahkan Remisi HUT RI kepada Ratusan Warga Binaan Lapas Narkotika Langsa, Ini Rinciannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.