Modus Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Tipu Korban, Kerugian Capai Rp 9 Triliun

Dia melakukan penipuan investasi bodong Robot Trading, Auto Trade Gold (ATG) dengan korban mencapai 240 orang.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL
Wahyu Kenzo (tengah) ditetapkan tersangka oleh polisi. 

SERAMBINEWS.COM - Wahyu Kenzo, crazy rich Surabaya yang merupakan Founder Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) ditangkap aparat Polres Malang Kota usai ditetapkan sebagai tersangka.

Dia melakukan penipuan investasi bodong Robot Trading, Auto Trade Gold (ATG).

 Akhirnya terungkap modus Crazy Rich Surabayan, Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo, menggaet 25 ribu member dalam bisnis Robot Trading, Auto Trade Gold (ATG), hingga merugi sekitar sembilan triliun rupiah.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, tersangka memulai bisnis investasi dalam robot trading tersebut di awal tahun 2020 saat Pandemi Covid-19.

Situasi pandemi yang menyebabkan hampir sebagian besar masyarakat kala itu kehilangan aktivitas perekonomiannya, dimanfaatkan oleh tersangka dengan menawarkan kerja sama penjualan produk.

Produk tersebut berupa susu nutrisi bermerek Greenshake dan Gluberry dari PT. Pansaky Berdikari Bersama (Pansaka), sebuah perusahaan yang juga dikelola oleh tersangka.

Masyarakat diajak bekerja sama untuk menjual produk susu nutrisi tersebut, mengandalkan aktivitas bermedia sosial dan internet.

Kala itu, aktivitas bermedsos dan dunia maya menjadi aktivitas yang memungkinkan dilakukan oleh masyarakat untuk dapat memperoleh penghasilan selama diterapkan serangkaian kebijakan pembatasan sosial akibat Pandemi Covid-19.

Ternyata di tengah perjalanannya, tersangka kemudian membujuk para member kerja sama penjualan produknya itu dengan adanya bonus investasi trading menggunakan robot aplikasi ATG.

"Ini kami kita karena sebagai pintu awal kami masuk (penyelidikan), (tersangka) untuk memanipulasi para investor itu dalam bisnis susu nutrisi, setelah itu dengan bonus robot trading ABG," ujarnya di Ruang Konferensi Pers, Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Rabu (8/3/2023).

Tersangka memberikan iming-iming keuntungan investasi yang dapat diperoleh kurun waktu dua pekan sekali, senilai 2.000 USD atau setara dengan Rp30 juta.

Bagi masyarakat yang berminat, tersangka bakal merekomendasikannya untuk menginvestasikan sejumlah uang sesuai dengan kemampuan mereka.

Baca juga: Polisi Bekuk Wahyu Kenzo, Tersangka Kasus Robot Trading ATG, Ada Warga Aceh Mengaku Rugi Rp 120 Juta

Polisi Desak Wahyu Kenzo Bayar Ganti Rugi pada Para Korbannya

Pihak kepolisian mendesak tersangka kasus penipuan investasi robot trading Auto Trade Gold (ATG), Dinar Wahyu Saptian Dyfrig atau dikenal Wahyu Kenzo dan keluarganya untuk menyelesaikan persoalan ganti rugi pada korban.

Berdasarkan pengakuan Wahyu Kenzo, total kerugian yang dialami para korban ditaksir mencapai Rp 1 triliun.

Meski begitu, pihak kepolisian masih menelusuri nominal pasti kerugian korban yang harus dikembalikan oleh tersangka. 

Polisi akan meminta data dari bagian keuangan manajemen ATG.

"Kalau menurut keterangan WK ada sekitar Rp 700 miliar sampai Rp 1 triliun, tetapi kami harus cari data, siapa memiliki data kan bagian keuangan akan kami mintai data," kata Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, Jumat (10/3/2023).

Budi mengatakan, pihaknya masih mencari jalan tengah terkait penyelesaian ganti rugi atau kompensasi untuk keadilan bagi para korbannya.

 Menurutnya, hal itu merupakan tanggung jawab dari tersangka beserta keluarganya.

"Selain proses hukum, kami juga memikirkan korban bagaimana untuk restitusi atau kompensasi kerugian itu dipertanggungjawabkan oleh tersangka. Ada kewajiban tersangka beserta keluarga untuk segera menyelesaikan withdraw kepada para korban. Bagi para korban kerugian bisa dikembalikan seutuhnya atau sebagian," jelasnya.

Sementara itu, Polresta Malang Kota telah menerima sebanyak 745 aduan dari hotline pengaduan kasus penipuan investasi robot trading ATG.

 Ratusan aduan itu diterima dari berbagai daerah di Indonesia.

"Per hari ini (Jumat 10/3/2023), aduan melalui hotline ada 745 aduan. Memang dari berbagai daerah, kami menampung dan koordinasi dengan Bareskrim dan Polri," katanya.

Sebelumnya, crazy rich asal Surabaya, Dinar Wahyu Saptian Dyfrig atau dikenal Wahyu Kenzo ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan investasi robot trading Auto Trade Gold (ATG).

 

Sponsor Persebaya dan Arema FC

Dikutip dari Kompas.com, kasus penangkapan Wahyu Kenzo juga menjalar ke sepak bola.

 Diketahui ada beberapa badan usaha pengusaha asli Surabaya tersebut yang menjadi sponsor klub Liga 1, Persebaya dan Arema FC.

Persebaya tetap tenang menanggapi penangkapan tersebut.

 Melalui Media Officer, Angksa Danu, menerangkan bahwa badan usaha dan brand yang bekerjasama dengan Persebaya tidak ada sangkut pautnya dengan kasus penangkapan.

"Persebaya saat itu bekerjasama dengan Pansaka dan The Legion, yang bergerak di bidang minuman kecantikan dan nutrisi. Clear. Tidak ada robot trading dan sebagainya," tegasnya melalui komentar singkat yang diterima Kompas.com.

Karena tidak memiliki hubungan Persebaya pun merasa tidak perlu berkomentar terlalu jauh. Selain itu hubungan kerjasamanya sudah berakhir musim lalu.

"Dan kerjasama tersebut sudah berakhir di musim lalu. Jadi ya sudah selesai dengan Pak Wahyu," kata pria yang biasa disapa Eng.

Di bio Instagramnya, Wahyu Kenzo menulis dirinya sebagai CEO Pansaka.

 Berdasarkan laman resminya, Pansaka adalah perusahaan direct selling atau penjualan langsung yang fokus pada pengembangan produk kecantikan dan kesehatan.

Jelang liga 2021-2022 lalu Persebaya Surabaya memperkenalkan Pansaka Group sebagai official partner-nya yang dihadiri Presiden Klub Azrul Ananda dan Wahyu Kenzo di Hall B Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (4/9/2021).

Selain sebagai CEO Pansaka, Wahyu Kenzo juga mendeskripsikan dirinya sebagai spesialis Cryptocurrency Spesialis Valuta Asing, penggemar olahraga dan penggemar mobil sport.

Cerita korban penipuan
 

Salah seorang korban Wahyu Kenzo, Deny Yosua mengatakan ia mengalami kerugian dalam kasus ATG yang diduga dikelola oleh Wayu Kenzo. 

Deny mengatakan ia mengenal ATG sejak Oktober 2021 lalu setelah ia diajak salah seorang rekannya yang bernama Rudy untuk investasi di ATG.

"Saya pun mencoba, dan bisa WD (Withdraw) lancar. Berhasil merekrut lebih kurang 50 member. Selain itu, member saya juga sampai ada yang investasi hingga Rp 11 miliar," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (8/3/2023).

Apabila ditotal dengan seluruh membernya, hingga saat ini ada dana sekitar Rp 20 miliar yang tersangkut di ATG.

Dana tersebut tidak dapat dicairkan, terhitung sejak Januari 2022.

Kepada para membernya, baik owner dan leader ATG kerap kali berdalih ada kerusakan sistem alias error.

Bahkan ada yang menyebutkan ada regulasi baru, sehingga proses WD cukup rumit dan butuh proses.

 
Dirinya juga mengaku, seluruh member ATG selalu dijanjikan untuk bisa melakukan WD. Ketika WD ini selalu dijanjikan akan untung, sesuai paket jangka waktu yang dipilih.

"Selain di ATG, kami juga ada investasi di sektor Crypto atau ATC (Auto Trade Crypto). Untuk robot trading ini, memang aturannya tidak diperjualbelikan," jelasnya.

"Sehingga dalam menjual ATG, kami membeli paket produk kesehatan dan gratis robot trading. Robot ini dalam penawarannya diberikan gratis, dan boleh dipakai atau tidak," bebernya.

Baca juga: Cegah Kecelakaan Lalu Lintas, Polsek Peudada Timbun Lubang di Jalan

Baca juga: Bawa 7 Penumpang, Hiace Tujuan Aceh Singkil Jatuh ke Jurang di Pegunungan Geurutee Aceh Jaya

Baca juga: VIDEO Jokowi Sidak Kantor Pajak Didampingi Sri Mulyani

Kompas.com: Modus Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Tipu Korban, Janjikan Untung Rp 30 juta dalam 2 Pekan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved