Bagaimana Sultan Al-Neyadi Astronot Muslim asal UEA Menjalani Puasa Ramadhan di Ruang Angkasa?

Bila puasa di bumi saja durasinya berbeda-beda, lantas bagaimana dengan muslim yang ada di ruang angkasa?

Editor: Faisal Zamzami
NASA via AP
Foto yang disediakan oleh NASA ini menunjukkan astronot muslim asal Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al-Neyadi saat wawancara di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) pada Selasa, 7 Maret 2023. 

“Enam bulan adalah durasi yang lama untuk sebuah misi, yang merupakan tanggung jawab besar,” kata Al-Neyadi kepada wartawan saat konferensi pers pada Januari lalu.

Sebagai seorang astronot, Al-Neyadi mengkategorikan dirinya sebagai musafir. 

Sehingga tidak wajib baginya untuk berpuasa saat Ramadhan ini. 

Dia bisa menggantinya lain waktu.

 
“Puasa tidak wajib jika Anda merasa tidak enak badan. Jadi dalam hal itu — apa pun yang dapat membahayakan misi atau mungkin membahayakan anggota kru — kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi, ”kata Al-Neyadi.

Dalam konferensi pers di Dubai pada Februari lalu, jika pun dia berpuasa, dia bisa mengikuti durasi Greenwich Mean Time (GMT) atau Coordinated Universal Time (UTC) yang digunakan sebagai zona waktu resmi di ISS.

“Jika kami memiliki kesempatan, pasti Ramadhan adalah kesempatan yang baik untuk berpuasa, dan itu sebenarnya menyehatkan,” ucap Al-Neyadi kepada wartawan dalam konferensi pers pada Januari.

“Kami akan menunggu dan melihat bagaimana nantinya,” sambungnya.

Baca juga: Pusat Antariksa UEA Pastikan Misi Astronot Jangka Panjang Arab Pertama Diluncurkan 26 Februari 2023

SebelumAl-Neyadi, ada beberapa astronot muslim pendahulu lainnya yang juga sudah melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Pada 2007, astronot Malaysia Syekh Muszaphar Shukor juga menjadi astronot muslim yang melawati Ramadhan di ISS.

Kala itu, Dewan Fatwa Nasional Islam Malaysia mengeluarkan pedoman khusus untuk memandunya dan astronot muslim lainnya di masa depan.

Dalam pedoman tersebut, Sukhor bisa menunda puasanya sampai kembali ke Bumi.

 Atau jika mau berpuasa di ruang angkasa, astronot muslim itu bisa mengikuti zona waktu tempatnya diluncurkan.

Baca juga: Pemilik 1 Kg Sabu Tewas Tergantung di Sel Polres Asahan, Mulutnya Tersumpal, Diduga Ini Penyebabnya

Baca juga: Live MotoGP Portugal 2023 Sore Ini, Balapan Mulai Pukul 17.00 WIB, Marc Marquez Pole Position

Baca juga: Senator Aceh Datangi Sekretariat Kerajaan Belanda, Teliti Arsip Tanah Lapangan Blang Padang

Kompas.com: Bagaimana Astronot Muslim Menjalani Ramadhan di Ruang Angkasa?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved