Ramadhan 2023

Setan Dibelenggu, Kenapa Masih Ada Maksiat di Bulan Ramadhan?

Sebagaimana dimaklumi dalam agama Islam ada kepercayaan bahwa setan merupakan makhluq gaib penggoda manusia di dunia sebagaimana QS An-Nuur ayat 21.

Editor: Agus Ramadhan
Tangkap Layar Youtube SERAMBINEWS
Dewan Pembina DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Alizar Usman MHum. 

b. Kebanyakan pengikut mazhab Syafi’i dan Ibn al-Baqilaniy berpendapat, seandainya ada qarinah penggunaannya kepada nama bulan, maka tidak makruh.

Adapun apabila tidak ada qarinahnya, maka makruh. Karena itu, boleh mengatakan “Aku puasa Ramahan” dan “Ramadhan seutama-utama bulan” dan yang sejenisnya. Makruh mengatakan, “Telah tiba Ramadhan” dan sejenisnya.

c. Imam al-Bukhari dan para ulama muhaqqiqiin berpendapat, tidak makruh secara mutlaq, baik ada qarinah maupun tidak ada qarinah.

Imam al-Nawawi mengatakan, pendapat ketiga ini yang benar, sedangkan pendapat pertama dan kedua tidak shahih.

Karena makruh hanya dapat ditetapkan dengan sebab ada larangan syara’, sedangkan larangan tersebut  tidak ada.

Demikian juga tidak sah penjelasan mereka bahwa Ramadhan merupakan salah satu nama Allah.

Karena nama Allah sifatnya tauqif, tidak disebut sebagai nama Allah kecuali dengan ada dalil yang shahih.

Seandainyapun diterima Ramadhan merupakan sebuah nama, itupun tidak menunjukkan kepada makruh.

Kemudian al-Nawawi menegaskan, hadits di atas secara sharih menolak dua pendapat ini.

Demikian juga banyak hadits-hadits lain dalam Shahih Muslim ada penyebutan “Ramadhan” bermakna bulan tanpa ada penyebutan “bulan” sebelumnya. - Al-Nawawi, Syarah Muslim, Maktabah Syamilah, Juz. VII, Hal. 187

2. Terjadi perbedaan pendapat para ulama dalam menafsirkan hadits ini, khususnya penggalan hadits “terbukalah pintu-pintu surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka dan setan-setan pun terbelenggu”.

Ada ulama yang menafsirnya sesuai dengan makna dhahirnya.

Sementara itu, ada ulama yang mentakwilnya kepada makna majazi. Al-Qurthubi salah seorang ulama kita yang berpendapat lebih rajih kepada makna zhahir.

Karena bagaimanapun makna dhahir adalah makna hakikat sebuah lafazh yang tidak boleh ditakwil kepada makna lain kecuali ada qarinah yang menghalanginya.

Seandainya ada pertanyaan, mengapa kita masih melihat banyak kejahatan dan kemaksiatan terjadi di bulan Ramadhan, padahal jika memang setan-setan telah dibelenggu, tentunya hal itu tidak akan terjadi?

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved