Kisah Indonesia Tolak Bertanding dengan Israel di Piala Dunia 1958 karena Silidaritas ke Palestina

Indonesia menolak untuk menghadapi Israel karena alasan solidaritas dengan Palestina dan negara-negara Arab yang berkonflik dengan Israel.

Editor: Amirullah
Kolase/Intisari Online
Ilustrasi - Timnas Indonesia di Piala Dunia 1958. 

Keputusan Indonesia untuk boikot Israel mendapat dukungan dari sebagian besar rakyat dan pemerintah Indonesia.

Namun, ada juga yang mengkritik keputusan tersebut karena dianggap mengorbankan prestasi olahraga demi politik.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang melakukan boikot terhadap Israel di dunia sepak bola.

Beberapa negara Arab dan Muslim lainnya juga menolak untuk bertanding dengan Israel di berbagai ajang, seperti Asian Games 1974 di Iran.

Hal ini membuat Israel sulit untuk berkompetisi di Asia dan akhirnya memutuskan untuk pindah ke zona Eropa pada tahun 1974.

Sejak itu, Israel tidak pernah bertemu dengan Indonesia lagi di lapangan hijau.

Dampak dan Reaksi dari Boikot Indonesia terhadap Israel

Boikot Indonesia terhadap Israel pada Piala Dunia 1958 memiliki dampak dan reaksi yang beragam dari berbagai pihak. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Dampak bagi Indonesia: Indonesia kehilangan kesempatan untuk tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Indonesia juga mendapat sanksi dari FIFA berupa larangan berpartisipasi di Piala Dunia 1962 dan 1966.

Selain itu, Indonesia juga mengalami isolasi dari dunia sepak bola internasional dan kesulitan untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara lain.

Dampak bagi Israel: Israel mendapat tiket ke Piala Dunia untuk pertama kalinya. Namun, Israel juga menghadapi tantangan besar untuk berkompetisi di tingkat dunia.

Israel harus bermain di zona Eropa yang lebih sulit dan jauh dari kawasan asalnya. Israel juga mendapat tekanan dan ancaman dari negara-negara Arab dan Muslim yang bermusuhan dengan Israel.

Reaksi dari FIFA: FIFA menghormati keputusan Indonesia untuk boikot Israel, tetapi juga memberikan sanksi yang tegas kepada Indonesia.

FIFA menilai bahwa Indonesia telah melanggar prinsip olahraga yang harus netral dari politik. FIFA juga berusaha untuk menjaga keamanan dan keselamatan para pemain dan ofisial yang terlibat dalam Piala Dunia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved