Pembunuh Mahasiswi Politeknik Medan Ditangkap, Mengaku Dendam, Ayah Korban Minta Pelaku Dihukum Mati

Polisi menangkap pelaku bernama Muhammad Ramadhan Hasibuan (20) yang berprofesi kuli bangunan. Pembunuh mengaku sakit hati dengan ucapan korban.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Muhammad Ramadhan Hasibuan pembunuh Bunga Lestari, mahasiswi Polmed 

Kemudian telepon pun diangkat sang istri.

Dari jarak ini Sakino melihat istrinya tergagap-gagap menerima panggilan.

Seketika ia langsung berlari dan merebut ponsel istrinya, lalu berbicara dengan penelepon, yang mengaku bukan Bunga, anaknya.

Lantas ia menanyakan siapa yang memegang dan menelpon melalui handphone anaknya.

Dengan nada kurang jelas si penelepon terbata-bata berbicara.

Dia meminta agar keluarga Bunga Lestari segera datang ke Jalan Sipirok, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.

Kata si penelepon, Bunga mengalami pendarahan hebat sehingga harus sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit Universitas Sumatera Utara (USU) di Jalan dr Mansyur Medan.

Disini Sakino makin bingung, karena penelpon tak menjelaskan apa yang dialami anaknya.

"Bunga mengalami musibah. Pokoknya bapak datang kemari," kata Sakino menirukan percakapan.

"Bisa datang, cuma kami jauh, di Batang Toru," jawab Sakino.

Suasana hati Sakino dan istrinya semakin tak karuan.

Karena jauh berada di Kabupaten Tapanuli Selatan, lantas dia menghubungi besan nya di Medan untuk segera datang ke indekos anaknya tersebut.

Sementara dia dan istrinya langsung mencari mobil travel supaya bisa langsung ke Medan tanpa mengetahui pasti apa yang dialami Bunga.

Kurang lebih satu jam kemudian, baesan atau mertua anaknya menelpon dan mengatakan sudah sampai di RS USU.

Disini dokter meminta persetujuan agar anaknya bisa dioperasi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved