Berita Viral

Curhatan Anak Diasingkan Orangtua Sejak Remaja, Saat Dewasa dan Mapan Dicari: Minta Tanggung Jawab

Wanita itu mengaku hidupnya berantakan sejak orangtuanya berpisah. Dia juga mengaku haus akan kasih sayang seorang ibu dan ayah.

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
KOLASE SERAMBINEWS.COM
ilustrasi curhatan anak perempuan. 

SERAMBINEWS.COM - Memiliki keluarga yang utuh dan mendapatkan kasih sayang dari orangtua yang lengkap merupakan impian setiap anak.

Namun tidak semua anak beruntung bisa mendapatkan hal tersebut.

Seperti yang dialami oleh seorang anak perempuan berikut.

Ia tidak pernah lagi merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya sejak mereka berpisah dan memiliki keluarga baru.

Mirisnya, anak tersebut juga terpaksa harus hidup dan mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.

Hal itu dikarenakan dirinya diasingkan dan tidak dianggap oleh orangtuanya.

Namun setelah dewasa dan mapan, orangtua wanita itu mulai mencari-cari keberadaannya.

Alih-alih meminta maaf dan menebus kesalahan mereka karena telah menelantarkan dia sejak remaja, orangtua wanita tersebut malah memintanya untuk bertanggung jawab pada adik-adiknya.

Kisah pilu itu dialami oleh seorang perempuan yang diduga berasal dari Malaysia.

Baca juga: Seorang Istri Curhat, Baru 3 Bulan Nikah, Suami Selingkuh dengan Pelajar, Liburan Pakai Mobilnya

Melansir mStar.com, Senin (11/4/2023), dalam sebuah unggahan anonim di Twitter, wanita tersebut mengaku bahwa dirinya tidak pernah lagi merasa memiliki tempat tinggal setelah orangtuanya bercerai.

"Ayah dan ibuku masih ada, tapi aku sudah lama tidak berkomunikasi dengan mereka,"

"Mereka sudah memiliki keluarga masing-masing sejak bercerai. Anaknya diasingkan atau dianggap sebagai orang luar dan pengacau dalam rumah tangga baru mereka," kata wanita tersebut dalam curhatannya, sebagaimana dikutip dari mStar.com.

curhatan seorang anak diasingkan orang tua
Tangkapan layar curhatan seorang perempuan soal dirinya yang telah diasingkan orangtua sejak remaja di Twitter.

Wanita itu mengaku hidupnya berantakan sejak orangtuanya berpisah.

Dia juga mengaku haus akan kasih sayang seorang ibu dan ayah.

Namun keberadaannya sama sekali tidak dihiraukan oleh orang tuanya.

Saat itu, ia padahal sudah mendapat tawaran untuk masuk ke universitas.

Tetapi sang ayah justru malah mengatakan dirinya tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Padahal, menurut wanita tersebut, pendapatannya ayahnya sudah mencapai RM 8.000 lebih, atau sekitar Rp 26 juta.

"Tapi dia lebihkan ke keluarga barunya," tutur wanita tersebut.

“Bayangkan remaja perempuan, tanpa pengalaman hidup. Dibuang. Dibiarkan seorang diri untuk menjalani hidup," tambahnya.

Baca juga: Curhat Istri, Usai Satu Tahun Menikah Baru Tahu Sisi Gelap Sang Suami, Kelakuannya Bikin Sakit Hati

Dengan berbekal ijazah SMA yang dia miliki, wanita itu pun berusaha untuk mencari pekerjaan untuk menghidupi kebutuhannya.

Selama beberapa tahun, wanita itu hidup tidak tentu arah.

Ia juga sering berpindah-pindah tempat tinggal untuk mencari pekerjaan sekaligus mencari tempat yang aman.

Setelah berjuang keras dan berkat nilai ijazahnya yang baik, wanita itu pun mendapatkan tawaran pekerjaan dengan gaji yang cukup baik.

Kehidupannya pun mulai membaik sejak saat itu.

Namun kondisi ekonominya yang berubah juga ternyat mengubah perilaku kedua orangtuanya.

Dikatakan, bahwa sejak dirinya mapan, ayah dan ibunya mulai mencari-cari dirinya.

"Tiba-tiba ayah ibuku memandang aku seolah-olah seperti bank. Seenaknya meminta uang untuk bayar ini itu, termasuk meminta aku bertanggung jawab kepada adik-adikku yang masih sekolah," katanya.

"Aku coba tolong semampuku. Tapi aku pun punya masalah pribadi, seperti politik tempat aku bekerja termasuk pelecehan seksual dengan pria di kantor,"

"Karena saya masih muda, saya tidak mengerti. Aku tidak punya pedoman hidup. Aku tidak memiliki didikan ibu dan ayah," tambah wanita malang tersebut.

Meski telah melewati berbagai hal dan memiliki kehidupan yang lebih baik, wanita tersebut tetap masih menginginkan kasih sayang seorang ayah.

"Saat ini meskipun pekerjaanku bagus dan gajiku tinggi, aku mulai kehilangan arah. Aku memohon kepada ayahku untuk menemuiku di dekat kantor,"

"Aku ingin tunjukkan kepada orang lain bahwa aku punya seorang ayah yang peduli pada ku. Tapi ayah tetap tidak peduli. Dan aku semakin terpuruk, diintimidasi," katanya.

Baca juga: Gadis 16 Tahun Kabur dari Rumah, Tak Tahan 3 Tahun Jadi Budak Nafsu Ayah Tiri, Ibu Kandung Diam Saja

Tak tahan terus mendapat bullyan, wanita itu pun akhirnya memutuskan berhenti dari pekerjaannya.

Namun dia tidak memberitahukan hal itu kepada orangtuanya.

Sejak saat itu, wanita itupun memutuskan untuk berhenti berhubungan dengan orangtuanya.

Dia juga memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar daerah.

"Saya bawa sendiri. Tidak ada lagi tempat yang bisa saya sebut rumah," ujarnya.

Meski telah mendapat kehidupan yang lebih baik di luar daerah, wanita itu mengaku hidupnya masih merana.

Diusianya yang kini sudah melebihi 30 tahun, wanita tersebut mengaku masih hidup seorang diri.

"Sekarang, aku seorang wanita lajang di atas 30 tahun. Tinggal di daerah Kuala Lumpur. Masih tersesat. Aku tidak liar, hanya tidak cukup kuat untuk menghadapi semua ini sendirian. Aku lelah,"

"Setiap ada hari libur, Aku pergi ke hotel murah untuk melarikan diri. Sekarang bulan puasa, bayangkan Aku tidak punya tempat tujuan. Aku berbuka puasa sendirian. Aku akan merayakannya sendiri.

"Aku tidak punya tempat yang bisa kusebut rumah. Aku sedih dan getir," pungkasnya.

Baca juga: Ayah Cabuli Anak Tiri karena Tergoda, Pelaku Ancam Tak Biayai Sekolah Korban hingga Usir dari Rumah

Curhatan wanita itu pun mengundang beragam respon dari warganet.

Tak sedikit dari warganet yang memberikan semangat bagi wanita tersebut.

“Anda bisa mampir ke masjid manapun untuk berbuka puasa, terutama masjid-masjid besar seperti Masjid Federal Territories,"

“Masih banyak lagi di luar sana yang berbuka puasa sendirian. Berkeluarga bukan berarti harus melalui hubungan darah.

"Temukan komunitas Anda sendiri yang dapat membuat Anda cocok, teman, dan mitra yang dapat Anda bangun untuk menjadi

keluarga bahagia. Jangan ulangi kesalahan orang tua, itu siklus." kata beberapa warganet.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved