Berita Banda Aceh
MaTA Sorot Alokasi Belanja Pegawai Tahun 2023, Alfian: Boros
Alokasi anggaran pegawai untuk tahun 2023 mencapai Rp 3.110.922.987 atau 41,60 persen.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Amirullah
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Alokasi anggaran pegawai untuk tahun 2023 mencapai Rp 3.110.922.987 atau 41,60 persen.
Alokasi tersebut meningkat tajam dari dua tahun sebelumnya dan dinilai telah terjadi pemborosan.
Kenaikan ini malah terjadi ketika postur APBA 2023 hanya tinggal Rp 11 triliun lebih atau turun drastis dari dua tahun sebelumnya sekitar Rp 16 triliun lebih.
Demikian data yang disampaikan LSM Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) dalam konferensi pers di Kantor MaTA, Selasa (11/4/2023). MaTA mengulik APBA 2023 Rp 11,093 triliun, kemana mengalirnya?
"Kalau kita lihat, tren belanja pegawai cenderung terjadi kenaikan dalam 2 tahun terakhir," kata anggota Badan Pekerja MaTA, Hafijal didampingi Koordinator MaTA, Alfian.
Baca juga: Curhatan Anak Diasingkan Orangtua Sejak Remaja, Saat Dewasa dan Mapan Dicari: Minta Tanggung Jawab
Jika melihat struktur komposisi APBA 2023, sambung Hafijal, besaran belanja operasi sebesar 67,40 persen (Rp 7.476 triliun, belanja modal 15,65 persen (Rp 1.736 triliun), belanja tidak terduga 0,61 persen (Rp 67 miliar lebih) dan belanja transfer 16,34 persen (Rp 1.813 triliun lebih).
Belanja operasi meliputi belanja pegawai sebesar 41,60 persen (Rp 3.110 triliun lebih), belanja subsidi, belanja hibah, dan belanja sosial sebesar 13 persen (Rp 245 miliar lebih) serta belanja barang dan jasa sebesar 45.80 persen (Rp 3.424 triliun lebih).
Sedangkan belanja modal digunakan untuk gedung dan bangunan 37,39 persen atau setara Rp 649 miliar lebih, pembangunan jalan dan jaringan irigasi 32,36 persen atau setara Rp 561 miliar lebih, belanja modal tanah dan belanja modal aset tetap 8,26 persen atau setara Rp 27 miliar lebih, serta pengadaan peralatan dan mesin 21,99 persen atau setara 381 miliar lebih.
Hafijal menyorot besarnya belanja pegawai tidak sesuai dengan kondisi keuangan saat ini.
Baca juga: Pelaku Pemalsuan QRIS Masjid Muncul, Sebut Salah Paham, Ngaku Hanya Lakukan Pemeriksaan
"Pada tahun 2023, APBA menurun tetapi belanja pegawai justru meningkat tajam dibandingkan belanja pegawai pada APBA 2021 dan APBA 2022," ungkapnya.
Besaran belanja pegawai tahun 2023 diduga untuk membiaya tunjangan aparatur atau pegawai dalam lingkungan Pemerintah Aceh.
"Seharusnya eksekutif harus mengimbangi dengan anggaran yang sudah ada," timpal Alfian.
Alfian menyebutkan bahwa anggaran Aceh tahun 2023 jauh menurun dibanding tahun sebelumnya setelah alokasi dana otsus berkurang jadi 1 persen dari dana otsus, jadi sudah sedikit. Justru belanja pegawai meningkat. Seharusnya diimbangi sesuai dengan tupoksi kerja, karena prinsipnya anggaran berbasis kinerja, bukan malah dinaikan," kritiknya lagi.
"Sebenarnya ini perlu dikritisi paling tajam. Karena kita melihat alokasi belanja pegawai sangat boros yang seharusnya mereka menyesuaikan dengan anggaran yang ada," ungkap Alfian.
Materi Uji Seleksi Calon Anggota BMA Diduga di Luar Konteks, Peserta Protes |
![]() |
---|
Sukseskan Program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia, Pemko Banda Aceh Gandeng ILO |
![]() |
---|
Syifak Muhammad Yus Rekanan Proyek Wastafel Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Wilayah Aceh Berpotensi Hujan, Waspada Bencana Hidrometeorologi |
![]() |
---|
Haji Uma dan Kapolda Aceh Sorot Kasus Perambahan Hutan dan TPPO |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.