Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir

Ini Profil Pondok Modern Daarurrahmah Sepadan Kota Subulusaalam, Lokasi Pemakaman Yusniati Malim 

Haji Rasyid Bancin menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak menempati pemakaman Pontren Daarurrahmah, Sepadan, Kota Subulussala

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Guru dan santri Pondok Modern Daarurrahmah (PMDR) Sepadan Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam selepas melaksanakan salah satu kegiatan baru-baru ini. 

Inilah salah satu bentuk kerja sama tersebut hingga membuat kualitas pendidikan dan pengajaran di PMDR Sepadan terjaga dan terpantau dengan baik hingga saat ini.

Tidak berhenti di situ. Demi upaya peningkatan kualitas pendidikan, beberapa santri dan tenaga pengajar secara berkala dikirim ke beberapa lembaga atau pusat kajian seperti Kampung Inggris Pare-Kediri, Lembaga Kaligrafi Gunung Puyuh Sukabumi, Kampung Al-Qur`an Jembrana-Bali, dan lainnya. 

Kini PMDR Sepadan memiliki lebih dari 500 santri dan setiap tahun jumlah anak yang mendaftar ke dayah ini terus mengalami peningkatan. 

Di tahun 2019 ini, PMDR Sepadan sudah dua kali meluluskan murid. Sebagian santri yang sudah lulus dan sedang dalam tahap pengabdian, mereka diminta oleh beberapa dayah di Kota Subulussalam dan sekitarnya untuk mengajar bahasa asing (Arab-Inggris). 

Sebagian alumni juga kuliah di beberapa perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, termasuk di Universitas Al-Azhar Kairo.

Sebagai Pondok Modern, PMDR Sepadan memang memberi penekanan dalam penguasaan bahasa Arab dan Inggris secara aktif. 

Beberapa tenaga pengajar di PMDR Sepadan – termasuk H.M. Rasyid Bancin, S.Sos.I. selaku Pengasuh Dayah – pernah kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir

Secara berkala PMDR Sepadan juga mendatangkan tenaga pengajar dari Timur Tengah sebagai native speaker dalam berbahasa Arab. 

Inilah yang menjadikan PMDR Sepadan saat ini sebagai dayah yang terdepan dalam penerapan berbahasa asing. 

Namun hal ini tidak membuat PMDR Sepadan abai dalam bidang keilmuan lain, terutama bidang sosial, sains, dan TIK (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi).

Terbukti dalam setiap kali even Olimpiade Sains tingkat Kota Subulussalam, para santri PMDR Sepadan selalu berprestasi bagus dan bisa bersaing di tingkat Provinsi Aceh

Begitu pun dalam bidang kesenian, olah raga, dan kepramukaan, para santri diharuskan aktif dalam tiga bidang tersebut. 

Dan tentunya, penguasaan dan penerapan ajaran Islam menjadi dasar bagi para santri.

Para ustadz pun memberi pengawasan ketat dalam hal amaliah keagamaan ini sehingga setiap santri PMDR Sepadan diharuskan menjadi pribadi yang agamis, sehat, terampil, berilmu, dan beradab. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved