Luar Negeri

Pertempuran Saat Upaya Kudeta di Sudan, Sudah Tewaskan Ratusan Orang, Perseteruan 2 Jenderal

Para korban tewas merupakan warga sipil yang terlibat dalam bentrokan sengit sejak Sabtu (15/4) waktu setempat.

Editor: Faisal Zamzami
ASHRAF SHAZLY / AFP
Komandan paramiliter RSF Sudan, Jenderal Mohamed Hamdan Daglo atau Hemedti (kiri) dan Panglima Angkatan Darat Sudan Abdel Fattah al-Burhan 

Belum diketahui detail bagaimana bentrok bersenjata militer vs RSF bermula. Kedua pihak menuduh lawan masing-masing memicu pertempuran dengan meluncurkan serangan di Khartum terlebih dulu.

Sejak tembakan pertama meletus pada Sabtu (15/4), pertempuran hebat meluas dan terpusat di sekitar markas militer dan fasilitas penting, tetapi juga merembet ke permukiman warga. Pertempuran di ibu kota melibatkan kendaraan lapis baja, truk bersenapan mesin, dan pesawat tempur.

Baca juga: Sudan Mencekam, Tentara dan Pasukan Paramiliter Bentrok Berebut Kekuasaan, 25 Orang Tewas

Siapa Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo?

Jenderal Abdul Fattah Al-Burhan saat ini menjabat kepala negara Sudan dan Jenderal Muhammad Hamdan "Hemeti" Dagalo adalah wakilnya.

Negara yang terletak di timur laut Afrika ini dipimpin dewan transisional sejak kudeta militer pada 2021.

Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo bersekutu dalam kudeta tersebut.

Kudeta militer pada Oktober 2021 lalu membubarkan dewan transisi sipil-militer dan pemerintahan sipil yang dipimpin Perdana Menteri Abdalla Hamdok, dibentuk usai kudeta militer 2019 yang menggulingkan diktator Omar Al-Bashir.

Dewan transisi kemudian dibentuk ulang usai kudeta 2021, dipimpin oleh Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo.

Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo kemudian berebut kuasa usai memimpin dewan transisional.

Salah satu isu krusial yang memicu konflik Burhan vs Dagalo adalah integrasi paramiliter RSF ke tubuh militer. Keduanya berbeda pendapat mengenai integrasi paramiliter yang dipimpin Jenderal Dagalo tersebut.

Perselisihan Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo juga menunda kesepakatan dengan partai-partai politik dalam rangka transisi demokrasi Sudan.

Keduanya pun dituduh bertanggung jawab atas sederet aksi represif kepada warga sipil Sudan yang memprotes kudeta militer empat tahun belakangan.

Menurut laporan Associated Press, hingga hari kedua pertempuran, Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo urung menujukkan kesediaan bernegosiasi untuk mengakhiri bentrok. Burhan meminta RSF dibubarkan dan menyebutnya "milisi pemberontak", sedangkan Dagalo menolak berunding dan meminta Burhan menyerah.

Baca juga: 14 Orang Tewas akibat Bentrokan Antar Suku Meletus di Darfur Sudan

Apa Itu RSF?

RSF merupakan organisasi paramiliter kuat yang dibentuk dari milisi Janjaweed yang bertempur untuk Al-Bashir selama perang sipil di Darfur.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved