Breaking News

Opini

Mencari Malam Lailatul Qadar

Dianjurkan untuk mencari malam Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan memperbanyak ibadah padanya dengan shalat tarawih, tahaju

Editor: mufti
IST
Dr Muhammad Yusran Hadi Lc MA, Dosen Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh, dan anggota Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara 

Syaikh Al-U’tsaimin berkata, “Dinamakan malam Lailatul Qadr karena dua segi: Pertama, karena pada malam itu amalan-amalan manusia dan lainnya dalam setahun ditetapkan. Dalil yang menunjukkan hal itu adalah firman Allah, “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh. ” (Ad-Dukhan: 3-4). Yakni dirinci dan dijelaskan.

Kedua; kemuliaan itu yakni Lailatul Qadr berarti malam yang memiliki kemuliaan, karena kedudukannya sangat agung. Hal itu ditunjukkan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam Qadr itu? malam Qadr itu lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadr: 1-3). (Syarhu Riyadhish Shalihin: 5/221-222).

Mencari Lailatul Qadar

Dianjurkan untuk mencari malam Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan memperbanyak ibadah padanya dengan shalat tarawih, tahajud, witir, itikaf, zikir dan doa.
Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang melakukan qiyam pada malam Lailatul Qadar dengan keimanan dan berharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alaih).
Tidak ada kepastian kapan malam Lailatul Qadar, karena tidak ada hadits shahih yang menjelaskannya. Ini rahasia Allah ta'ala yang tidak diberikan kepada seorang pun termasuk Rasul-Nya. Hikmahnya, agar kita senantiasa bersungguh-sungguh beribadah pada malam-malam ini.

Yang jelas, malam Lailatul Qadar itu disediakan oleh Allah ta’ala pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits shahih. Maka kita diperintahkan untuk mencarinya pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, karena pada salah satu malamnya terdapat malam Lailatul Qadar.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata, “Rasulullah saw beritikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada sepuluh malam yang terakhir di bulan Ramadhan.” (Muttafaq ‘alaih).Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasululla saw bersabda, “Carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari). Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu bahwasanya para sahabat Nabi saw melihat Lailatul Qadar dalam mimpi pada tujuh malam terakhir, maka Nabi saw bersabda, “Aku lihat mimpi kalian sepakat dalam tujuh malam yang terakhir, maka barang siapa yang benar-benar mencarinya, hendaknya mencarinya pada tujuh malam yang terakhir.” (Muttafaq ‘alaih). Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi saw bersabda, “Carilah oleh kalian sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Jika salah seorang dari kalian lemah maka janganlah ia meninggalkan tujuh malam terakhir.” (HR Muslim).

Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan dengan bersungguh-bersungguh dalam beribadah dan melakukan itikaf (berdiam diri di masjid untuk beribadah dengan maksimal) pada sepuluh malam ini sesuai dengan petunjuk (sunah) Rasulullah saw. Tujuannya, untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Satu hal yang pasti, Lailatul Qadar itu pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, bukan di tengah, dan bukan pula di awal bulan Ramadhan. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah dan semoga kita mendapatkan malam Lailatul Qadar. Aamin. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved