Gema Takbir

Pj Wali Kota Lhokseumawe Ajak Masyarakat Gemakan Takbir dari Masjid dan Meunasah

Pemko Lhokseumawe tidak pernah melarang takbiran menyambut Idul Fitri. Hanya caranya saja yang kita imbau untuk dilaksanakan di masjid atau meunasah g

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Darius S Sn, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdako Lhokseumawe. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pj Wali Kota Lhokseumawe Dr Drs Imran mengimbau agar masyarakat Kota Lhokseumawe melaksanakan takbir Hari Raya Idul Fitri 2023 dari masjid dan meunasah gampong terdekat.

Langkah ini dilakukan sesuai dengan Surat Edaran /Nomor 451.13/261/SE/2023 Tentang Pelaksanaan Malam Takbiran Dalam Rangka Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H/ 2023 M.

Surat edaran tersebut telah ditembuskan kepada Keuchik, Imum Syiek, Imum Gampong dan Para Pengurus BKM dalam wilayah Kota Lhokseumawe.

Melalui Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdako Lhokseumawe, Darius S Sn, Kamis (20/4/2023) menyampaikan, kondisi sosial yang saat ini terjadi di Kota Lhokseumawe mengharuskan dilakukan upaya mitigasi bencana sosial guna tidak terjadi gangguan keamanan dan kecelakaan lalu lintas seperti beberapa tahun terakhir.

Ketua DPRK Lhokseumawe Sesalkan tak Ada Takbir Keliling Pada Lebaran Idul Fitri

“Pemko Lhokseumawe tidak pernah melarang takbiran menyambut Idul Fitri. Hanya caranya saja yang kita imbau untuk dilaksanakan di masjid atau meunasah gampong masing-masing. Karena catatan pengalaman beberapa tahun terakhir, angka kecelakaan lalu lintas meningkat akibat pengendara berkonvoi ugal-ugalan saat pawai. Tentunya kita tidak ingin ada berita duka kehilangan nyawa di hari suci ini," ungkap Darius.

Kabag Prokopim menambahkan, maraknya tawuran antar geng remaja yang terjadi akhir-akhir ini akan meningkatkan potensi perkelahian antar kelompok atau kejadian pembegalan yang sulit dihindari akibat terkonsentrasinya massa dalam jumlah yang banyak pada satu zona saat dilakukan pawai takbir keliling.

Terakhir, Darius juga menyampaikan bahwa pawai takbir keliling merupakan kebudayaan melekat yang setiap tahun dilakukan oleh umat muslim di Indonesia.

Namun perkembangan kondisi sosial yang terjadi menuntut dilakukan penyesuaian dalam teknisnya. Pelaksanaan takbiran di tempat-tempat ibadah juga bukan hal yang baru di Provinsi Aceh, bahkan sudah pernah dilakukan para pendahulu kita.

”Melaksanakan takbir hari raya di masjid dan meunasah di setiap gampong tidak akan mengurangi nilai ibadah dan esensi dari rasa tanda syukur kita menyelesaikan ibadah ramadhan selama satu bulan penuh," pungkas Darius.(*)

VIDEO Menyambut Idul Fitri, Budaya Festival Lampu Colok di Riau Setia Meriahkan Lebaran

Duka Jelang Lebaran, Dua Pengendara Motor Meninggal Tertimpa Tiang Listrik Tumbang di Aceh Selatan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved