Berita Luar Negeri
Warga Sudan Hadapi Keputusan Sulit saat Perang Saudara Meluas, Bertahan atau Kabur
Kondisi mengerikan telah memicu eksodus massal dan mengubah Khartoum – kota ramai berpenduduk lima juta yang kini terasa seperti kota hantu.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Dania Atabani, 23, mengatakan bahwa orang tua, bibi dan sepupunya semua meninggalkan kota, namun dia telah memutuskan untuk tinggal dan merawat kakek neneknya dan membantu sebisanya.
Dia berkata bahwa sekarang dia hampir tidak bisa mengenali kotanya, yang pernah menjadi sumber dari begitu banyak kenangan dan denyut nadi gerakan pro-demokrasi nasional.
“Khartoum berubah dari kota di mana kami akan membersihkan luka [orang] dari gas air mata, menjadi sekarang memberikan [orang] CPR dan mencoba menghentikan mereka dari pendarahan [sampai mati],” kata Atabani.
“Saya rindu menjadi wanita normal berusia 23 tahun dengan mimpi dan tidak melarikan diri [dari] tank, sementara dalam kebutuhan konstan untuk menyelamatkan nyawa orang,” tambahnya.
Anak muda lainnya seperti Sammer Hamza yang berusia 26 tahun masih ragu-ragu apakah akan pergi atau tinggal. Bentrokan terus meningkat di daerahnya, membuatnya berbahaya untuk keluar.
Tetapi bahkan jika sudah aman untuk melarikan diri, dia berkata bahwa meninggalkan rumahnya – dan kota – akan menjadi pilihan tersulit yang pernah dia buat.
“Saya tidak ingin meninggalkan rumah saya, sungguh,” katanya kepada Al Jazeera, sambil menahan air mata di telepon.
“Saya berharap [perang] tidak akan pernah terjadi di Sudan. Saya berharap [perang] tidak akan pernah terjadi di Khartoum.” (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
| Jejak Pembantaian Warga Sipil di Sudan Begitu Mengerikan hingga Bisa Dilihat dari Luar Angkasa |
|
|---|
| PM Israel Perintahkan Militer untuk Serang Keras di Jalur Gaza, Trump Justru Mendukung? Ini Katanya |
|
|---|
| Menteri AI Albania Hamil 83 Anak, PM Harap Mereka Bisa Menjadi Asisten Anggota Parlemen |
|
|---|
| AS Kerahkan Kapal Perang, Jet Tempur dan CIA, Apa yang Sebenarnya Diinginkan Trump di Venezuela? |
|
|---|
| Pakistan Hilang Kesabaran dengan Afghanistan, Konflik Kian Memanas: Banyak Korban Tewas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.