Berita Viral

Kronologi Lengkap Anak Perwira Polisi Aniaya Mahasiswa, Sang Ayah yang Diam Tak Melerai Kini Ditahan

Sumaryono mengatakan, peristiwa itu bermula saat korban mengirim pesan kepada pelaku yang isinya menanyakan hubungan dengan perempuan berinisial D.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBI INDONESIA
Ilustrasi penganiayaan 

"Hubungan antara pelapor dan terlapor (dulunya) adalah teman," kata Sumaryono.

AKBP Achiruddin Hasibuan sempat datangi rumah korban

Sementara itu, menurut pengakuan ibu KA, Elvi, sekitar tanggal 27 Desember 2022, AKBP Achiruddin Hasibuan sempat mendatangi rumahnya.

Kedatangannya ialah untuk berdamai atas kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya AH.

"Tapi, sampai di sana mungkin terjadi Pak Achiruddin emosi, jadi ribut di rumah saya. Tidak ada jalan perdamaian. Harusnya jangan marah-marah di rumah saya, tapi akhirnya ribut. Bicaranya mulai kotor," kata ibu korban sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.com lainnya.

Elvi mengaku tidak terima melihat wajah anaknya "hancur" karena dianiaya. Namun, AKBP Achiruddin Hasibuan juga mengaku tidak terima anaknya (AH) mendapat cacian.

Baca juga: Fakta-fakta Rekonstruksi Penganiayaan David: Mario Selebrasi ala Ronaldo hingga AGH Merokok

Menurut dia, saat itu, AKBP Achiruddin Hasibuan sempat mengucapkan kata-kata tidak pantas.

Apalagi, saat keributan itu ada beberapa anak perempuan.

"Di situ langsung panas, akhirnya ribut di situ. Suami saya pergi. Achiruddin balik. Kami harap ke Polrestabes. Mungkin karena lama, sampai akhirnya bermohon di Polda. Hanya 15 hari, luar biasa," katanya.

Elvi menjelaskan kasus yang menimpa anaknya dengan sesenggukan. Dia dan suaminya, Zulkifli, saling menimpali cerita penganiayaan yang dialami anaknya.

"Kan lihat videonya, gimana dipijaknya. Kalaulah itu anjing, itu udah ampun-ampun anaknya, untung anak saya enggak meninggal," katanya sambil menyeka air matanya.

Korban alami gangguan penglihatan

Usai kejadian itu, lanjut Elvi, anaknya sempat dirawat dan mendapat jahitan di bagian pelipis.

Namun besoknya, KA kesulitan untuk menoleh ke kiri dan kanan.

"Jadi dalam keadaan sakit dia balik untuk kuliah. Dengan kondisi tak sehat, dia keluar dari Medan. Di sana dia berobat jalan untuk sembuhin matanya. Karena matanya ada beku darahnya," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved