Capres 2024
Bertambah Satu Amunisi usai PPP Dukung Ganjar Capres, Anies: Bukan Lawan Kecil
Bertambah lagi amunisi usai PPP resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres 2024, Anies Baswedan akui lawan saat ini bukan lawan yang kecil.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Bertambah lagi satu amunisi usai PPP secara resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres 2024, Anies Baswedan akui lawan saat ini bukanlah lawan yang kecil.
Diketahui PPP baru saja mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo usai PDIP secara resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal Capres 2024.
Sejauh ini sudah ada empat partai yang mendukung Ganjar sebagai bakal Capres yakni PDIP, PPP, Hanura dan PSI.
"Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim PPP memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai Capres RI pada Pemilu Pilpres 2024," kata Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dikutip dari YouTube Petiga TV, Rabu (26/4/2023).
Sementara dalam sebuah video beredar kalau bakal Capres 2024, Anies Baswedan menyebut Ganjar bukanlah lawan yang kecil dalam kontestasi Pilpres nanti.
"Satu hal yang ingin saya garis bawahi, perjuangan ke depan adalah perjuangan yang besar," kata Anies dikutip dari Instagram @narasinewsroom, Kamis (27/4/2023).
"Lawan dalam kompetisi demokrasi kali ini seperti juga sebelumnya, bukanlah lawan yang kecil, tapi bukan musuh," tambahnya.
Baca juga: Akhirnya, Tiket Capres Itu ke Ganjar Juga!
Baca juga: Profil Anies Baswedan Lengkap Sejak Kuliah, Jadi Mendikbud hingga Capres 2024 Pilihan NasDem
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, lawan dalam Pemilu merupakan teman dalam demokrasi, bukan saling menghabisi.
"Musuh saling menghabisi, lawan saling menguatkan. Lawan dalam Pilpres, lawan dalam Pemilu adalah teman dalam demokrasi," ucap Anies.
"Dan lawan yang kita akan hadapi, adalah lawan yang besar, yang memiliki sumber daya yang lebih dari memadai untuk bisa menjalani bahkan memenangkan sebuah kompetisi," tambahnya.
Beratnya perjuangan ke depan terus diingatkan mantan Rektor Universitas Paramadina ini kepada para pendukungnya.
"Dan perjuangan yang akan kita jalani ke depan adalah perjuangan yang tidak sederhana," pungkasnya.
Baca juga: Resmi Jadi Capres PDIP, Ganjar: Sebuah Kehormatan Dapat Tugas Ini sebagai Kader Partai
Akhirnya, Tiket Capres Itu ke Ganjar Juga!
Akhirnya, tiket Calon Presiden (Capres) 2024 dari PDIP itu ke Ganjar Pranowo juga.
Demikian menggambar peliknya desas desus yang terjadi selama ini menjawab penasaran publik soal siapa yang bakal jadi capres PDIP, Puan atau Ganjar.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar sebagai peraih sah tiket dari partai tersebut bertarung merebut kursi RI 1.
Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, menjadi saksi momen bersejarah bagi partai berjuluk Wong Cilik ini menghadapi tahun politik ke depan.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim menetapkan saudara Ganjar Pranowo yang sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai.
Untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati secara daring, Jumat (21/4/2023).
Baca juga: Kader PPP Aceh Kritik Keputusan Usung Ganjar Pranowo Capres 2024, Musannif Tetap Dukung Anies
Dinamika soal Capres di Internal PDIP
Sebelumnya pada 2022 lalu, Ganjar Pranowo secara terbuka menyatakan siap jadi capres 2024 bila partai mencalonkan dirinya.
Hal itu disampaikannya saat wawancara khusus sebagaimana dilihat Serambinews.com dari YouTube BeritaSatu, Selasa (18/10/2022).
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya semua orang musti siap akan hal itu," kata Ganjar ditanya kesiapannya jadi capres.
Ia menyampaikan, sebagai anggota parta menghormati setiap proses politik dalam partai tersebut.
Meski demikian, tidak boleh diabaikan juga realitas yang menyatakan dirinya peraih elektabilitas tertinggi dalam tiap survei capres 2024.
"Realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan," ucap Ganjar.
"Kan suara rakyat tidak boleh diabaikan toh," tambahnya.
Baca juga: PPP Resmi Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024, Ghazali Abbas: Walau Sendirian Tetap Dukung Anies
Gubernur Jawa Tengah itu bercerita, dirinya masuk PDI sejak menjadi mahasiswa tahun 1992 lalu, hingga berganti menjadi PDI Perjuangan.
"Maka sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap," ujar Ganjar.
Menurutnya, beri kesempatan kepada partai untuk menentukan, berdialog dan berkomunikasi mengambil yang terbaik.
Meski PDIP bisa mengusulkan capres-cawapres sendiri karena mencukupi aturan presidential threshold (ambang batas) jumlah kursi di DPR RI, Ganjar berharap pantai berlambang banteng itu bergabung dengan parpol lainnya.
"Rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian, ada banyak multi dimensi persoalan di sana dan membutuhkan kebersamaan," ucapnya.
Baca juga: Warganet Tanya Nasib TNI Tendang Ibu-ibu Pemotor, Airmin: Pedih untuk Diceritakan Apalagi Divideokan
Dua periode kepemimpinan presiden sudah dimulai langkah-langkahnya, namun menurut Ganjar masih terasa polarisasi di negeri ini.
"Ini butuh direkonsiliasi untuk menghadapi tantangan ke depan," tambahnya.
Jadi Masalah Bagi PDIP
Ada semacam aturan di internal PDIP yang melarang kader menyebut nama capres dan cawapres sebelum ditetapkan dan diumumkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Bila ada kader yang membandel, sanksi pun akan dijatuhkan kepada yang melanggarnya.
"Siapapun yang menyebut nama capres atau cawapres dari PDI Perjuangan sebelum Ibu Megawati menetapkan calon akan diberi sanksi,” kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/10/2022).
“Saya, Pak Djarot, Pak Rudy Solo dan seluruh kader partai juga akan mendapat sanksi disiplin jika melanggar ketentuan tersebut," tambahnya.
Baca juga: Netizen Ragukan Sanksi Disiplin Praka ANG, Admin Twitter TNI AU: Datang ke Denhanud Halim Mas
Menjadi sebuah masalah bila ada kader PDIP yang menyebut nama capres sebelum diumumkan Megawati.
"Jadi, harus sangat jelas bahwa capres dan cawapres akan diumumkan pada momentum yang tepat dan itu adalah ranah ibu ketua umum," ujar Hasto.
Sekjen PDIP itu juga mengingatkan bagaimana mekanisme partai tersebut mencalonkan Jokowi sebagai capres 2014-2019 hingga 2019-2024.
"Dari sejarah mengajarkan pemimpin seperti Pak Jokowi lahir dari mekanisme itu. Dalam konteks saat ini fokus kita adalah membantu rakyat. Turun ke bawah," kata Hasto.
Diserang Bertubi-tubi
Lebih jauh, Ganjar sempat disentil bertubi-tubi oleh kader lain di partainya sendiri soal Capres 2024.
Salah satunya politisi PDIP yang juga loyalis Megawati Soekarnoputri, Trimedya Panjaitan, terang-terangan menyebut Ganjar ambisius untuk maju di Pilpres 2024.
Padahal, menurut Trimedya, kinerjanya selama menjadi gubernur dipertanyakan.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur, selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).
Trimedya juga membandingkan kinerja Ganjar dengan Puan Maharani.
Oleh Trimedya, Puan disebut berhasil, mulai dari menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kemudian menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di periode pertama pemerintahan Jokowi, dan kini menjadi Ketua DPR RI.
Bagi Trimedya, langkah Ganjar yang gencar bermanuver untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas.
Bahkan, dia menilai Ganjar kemlinthi atau dalam istilah Jawa berarti sombong atau congkak.
“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD, DPC DPRD provinsi DPRD kab kota, itu baru,” ujarnya.
Puan Maharani juga berulang kali melempar sindiran tajam soal pemimpin yang hanya tampil di media sosial. Asumsi publik, sindiran ini dialamatkan buat Ganjar.
"Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah (yasudahlah) dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan tv nyenengin," kata Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).
"Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” tambahnya.
Puan juga sempat angkat bicara soal banyaknya survei elektabilitas calon presiden yang memetakan elektabilitas para tokoh.
Menurut survei, tokoh dengan elektabilitas rendah diprediksi sulit memenangkan pilpres.
Ketua DPR RI itu mengatakan, survei tersebut bisa jadi benar. Namun, PDI-P punya jaringan dan perangkat yang tidak diperhitungkan oleh survei.
"Survei itu betul karena jadi salah satu hal yang dipertimbangkan, tetapi kita PDI-P punya jaringan dan perangkat kadangkala tidak masuk dalam survei," tutur putri Megawati Soekarnoputri itu.
"Jangan terpengaruh dalam survei,” tambahnya.
Ganjar pun beberapa kali tak diundang di acara internal partainya, misalnya di HUT PDI-P ke-48, Mei 2021 lalu.
Kala itu, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto blak-blakan mengatakan bahwa tidak diundangnya Ganjar adalah karena dia kelewatan berambisi maju di Pilpres 2024.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).
Jokowi Kerap Beri Sinyal ke Ganjar
Presiden Jokowi ditengarai kerap memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar sebagai capres 2024 untuk melanjutkan kepemimpinannya di kursi nomor satu RI.
Salah satunya, ditandai dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut pemimpin yang memikirkan rakyat rambutnya putih dan banyak kerutan di wajahnya.
Hal itu disampaikan dalam silaturahmi akbar bersama relawan Jokowi bertajuk Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022) lalu.
Awalnya Presiden Jokowi mengingatkan agar hati-hati memilih pemimpin. Ia mengajak relawan memilih pemimpin yang mengerti apa yang dirasakan rakyat.
"Pilih nanti di 2024 pilih yang pemimpin yang ngerti tentang apa yang dirasakan oleh rakyat, setuju," tanya Jokowi.
"Juga pilih pemimpin yang tahu, yang tahu apa yang diinginkan oleh rakyat, apa yang dibutuhkan oleh rakyat," tambahnya.
Kemudian Jokowi juga menyebutkan kalau negara ini besar, jadi siapapun presidennya jangan hanya duduk manis di Istana.
"Carilah saya ingatkan carilah pemimpin yang senang dan turun ke bawah, yang mau merasakan keringatnya rakyat," kata Jokowi.
Selanjutnya Jokowi menyampaikan kalau pemimpin yang memikirkan rakyatnya itu dari banyak kerutan di wajahnya.
Selain itu, ada juga yang memikirkan rakyat sampai rambutnya putih semua.
"Saya ulang jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya," ucap Jokowi di hadapan relawan.
"Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati-hati, lihat juga lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," tambahnya.
Kini Ganjar secara resmi ditunjuk Megawati sebagai Capres 2024 pilihan PDIP, seperti apa dinamika politik ke depan? Menarik untuk dinanti!
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.