Salam
Buruh dan Sejarah yang Menyedihkan
Hari buruh ini tidak hanya dirayakan di Indonesia, tetapi juga digelar oleh sejumlah negara-negara lainnya di dunia.
PERAYAAN hari buruh untuk tahun ini jatuh pada hari Senin (1/5/2023) kemarin. Hari buruh sering kali dikenal dengan nama 'may day'. Hari buruh ini tidak hanya dirayakan di Indonesia, tetapi juga digelar oleh sejumlah negara-negara lainnya di dunia.
Sebagian negara merayakan hari buruh dengan memberikan jatah libur atau menyelenggarakan aksi sosial demi mengingatkan pemerintah terhadap kesejahteraan para buruh sekaligus mengenang aksi buruh yang berjuang menuntut hak-haknya.
Hari buruh pada awalnya terjadi karena adanya gerakan sekelompok buruh di Amerika Serikat yang menuntut perbaikan hidup pekerjaan. Tuntutannya mulai dari jam kerja, upah, dan iklim bekerja yang dinilai kurang sehat pada saat itu.
Para buruh kemudian membentuk aksi mogok bekerja selama kurang lebih seminggu lamanya. Aksi mogok para pekerja ini kemudian membuat pemerintah dan para pemilik usaha geram dan kemudian menurunkan aparat kepolisian untuk turun tangan mengamankan situasi.
Sejak saat itu, peringatan aksi para buruh tersebut ditetapkan sebagai hari buruh atau may day pada setiap tanggal 1 Mei. Hari buruh lahir dari sejarah yang menyedihkan dan kelam. Para pejuang buruh yang menuntut hak dan kesejahteraan ke-mudian banyak ditangkap dan diadili serta menimbulkan pem-berontakan.
Pada akhirnya berkat perjuangan dan usaha keras para buruh, pemerintah dan para pemilik usaha memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban para buruh.
Khusus untuk Aceh, Senin (1/5/2023) kemarin, juga dirayakan oleh sebagian buruh dengan menggelar aksi di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, menggelar sejumlah orasi menuntut perlakuan adil dari pihak terkait terhadap kaum buruh. Aksi tersebut berjalan tertib, aman, dan lancar.
Secara umum buruh di Aceh resah, sebab masih ada pekerja yang tidak dibayar THR bertahun-tahun. Hal itu disampaikan, Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Aceh, Habibi Inseun bersama rombongan saat berkunjung ke Kantor Serambi Indonesia, Banda Aceh, Jumat (28/4/2023).
Pihaknya menyampaikan, selama ini masih banyak hak-hak buruh yang belum ditunaikan oleh perusahaan-perusahaan besar di Aceh. "Masih ada buruh yang belum menerima THR sela-ma dua tahun, bahkan bertahun," ungkapnya.
Kemudian sejumlah hak normatif seperti upah yang di-bayar di bawah minimum UMK/UMP hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak tanpa sesuai prosedur yang berlaku.
Pengangguran di Aceh juga masih menjadi masalah yang sama-sama harus didorong untuk dituntas ke depan.
Kecuali itu, pihaknya juga menuntut beberapa poin seperti dicabutnya UU Cipta Kerja Omnibus Law, dicabutnya parliamentary threshold 4 persen sehingga kesempatan demokrasi bagi partai baru bisa untuk berkompetisi di kancah politik. Kemudian pihaknya menolak RUU Kesehatan dan berusaha memperjuang-kan reforma agraria serta kedaulatan pangan di Indonesia agar semakin kuat.
Makna hari buruh yang harus dipahami oleh semua orang adalah kita harus selalu menghargai kinerja para buruh. Mereka selalu memberikan tenaga dan memajukan usaha di perusaha-an. Momen hari buruh menjadi momen untuk renungan agar se-lalu menghargai perjuangan dan pekerjaan setiap orang.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar buruh di Aceh mendapat perhatian dan perlakuan yang adil dari pemerin-tah maupun pemilik usaha. Dengan kata kain, mereka tidak hanya tahu memeras keringat buruh, tapi mengabaikan hak-haknya. Semoga!
POJOK
Setelah ditalak cerai Antonio Dedola, Nikita Mirzani tuding eks suami curi gelang
Gimmick lagi, gimmick lagi…
Artis Catherine Wilson polisikan IRT, kedapat-an curi uang Rp 20 juta
Makanya jangan terlalu berhitung sama IRT
Ketum Gerindra Prabowo sindir kader yang jadikan partai seperti bus
Masih bagus, dibanding seperti angkot, kan?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.