Nasib Pilu Asri Obet Korban Pembunuhan KKB Papua, Berencana Pulang Kampung tapi yang Tiba Jenazahnya

Asri Obet adalah warga Saluwilo Tanete, Dusun Terpedo, Desa Terpedo Jaya, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Editor: Faisal Zamzami
MUH. AMRAN AMIR
Tangis duka dan histeris mewarnai kedatangan jenazah korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pada Minggu (30/4/2023) siang lalu, korban kini tiba di rumah duka di Desa Terpedo Jaya, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, anak dan istri korban berpelukan di depan peti jenazah 

SERAMBINEWS.COM - Dua warga Sulawesi Selatan yang ditemukan tewas diduga dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Minggu (30/4/2023) siang.

Kedua warga tersebut yakni Asri Obet (54) dan Yonatan Arruan (45). 

Asri Obet adalah warga Saluwilo Tanete, Dusun Terpedo, Desa Terpedo Jaya, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Mereka ditemukan oleh masyarakat di rumah milik korban Yonatan Arruan.

"Yonatan Arruan ditemukan di bagian belakang rumah miliknya, sedangkan korban Asri Obet ditemukan di bagan kebun belakang rumah, dan keduanya telah terbujur tak bernyawa dalam keadaan bersimbah darah," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Minggu.

Melansir Kompas.com, Fakhiri mengatakan, pihaknya berusaha mendalami kasus tersebut agar para pelaku bisa segera diketahui. 

Namun ia menduga, pelaku pembunuhan merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut.

"Pelakunya kita duga adalah simpatisan KKB di Yahukimo," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Yahukimo AKBP Arief Kristanto mengungkapkan, kedua korban memiliki luka yang cukup parah sehingga menyebabkan kematian.

Ia mengakui, kasus tersebut cukup sulit dipecahkan karena ada beberapa hambatan yang dihadapi.

"Saat ini kami belum menemukan saksi-saksi yang mengetahui kejadian penganiayaan tersebut," kata Arief.

Namun, lanjut Arief, saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya menemukan beberapa bukti berupa satu pasang sendal jepit warna biru yang sebelah kirinya terdapat bercak darah, satu buah katapel, satu botol air mineral isi 600 ml dan satu bungkus kue kemasan.

Baca juga: VIDEO KKB Aniaya Kepala Distrik, Kapolda Papua Sebut Perkara Minta Uang, tapi Tak Dipenuhi

Jenazah Asri Obet Korban Pembunuhan KKB Tiba Di Kampung

Kepala Desa Terpedo Jaya, Aris Mursalim mengatakan korban Asri Obet, akrab dipanggil Papa Ani, dikenal baik dan ramah di mata keluarga dan masyarakat di kampung halamannya. Ia merantau ke Papua untuk menghidupi keluarga dan anaknya.

Tangis histeris mewarnai kedatangan jenazah korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

 Korban adalah Asri Obet (54), warga asal Desa Terpedo Jaya, Luwu Utara yang dibunuh bersama rekannya Yonatan Arruan (45) warga Tana Toraja.

Kepala Desa Terpedo Jaya, Aris Mursalim mengatakan korban sebenaranya sudah merencanakan untuk kembali ke kampung pada Rabu (3/5/2023). 

Namun, karena belum dibayar upahnya di tempat bekerja, korban menunda kepulangannya. 

“Istrinya mengatakan bahwa almarhum sedang persiapan untuk kembali ke kampung, cuma yang menjadi kendala upah atas pekerjaan yang dilakukan selama ini belum dibayarkan oleh yang mempekerjakan,” kata Aris saat dikonfirmasi, Rabu (3/5/2023) dini hari.

Lanjut Aris, pembicaraan antara korban dan istrinya untuk pulang itu berlangsung pada Jumat (28/4/2023) lalu.

 Nahas, pada Minggu (30/5/2023), korban ditemukan meniggal dunia bersama rekannya.

“Hari ini korban memang berencana balik ke kampong kalau pihak yang mempekerjakan membayar upah kerjanya di Papua,” ucap Aris.

Kedatangan jenazah korban di rumah duka membuat orangtua, istri dan anaknya tak kuasa menahan kesedihan.

 Bahkan sejumlah keluarga korban jatuh pingsan.

Jenazah buruh bangunan yang diduga menjadi korban kekejaman KKB ini diberangkatkan dari Makassar Selasa (02/5/2023) siang.

Lalu tiba di rumah duka pada Rabu (03/5/2023) sekitar pukul 01.30 Wita.

Asri obet meninggalkan seorang istri dan satu orang anak yang baru berusia 11 tahun.

 Asri merupakan tulang punggung keluarga merantau ke Papua sejak 3 tahun lalu.


“Dia ke Papua sekitar 3 tahun lalu untuk mencari nafkah menghidupi anak dan istri serta keluarga lainnya, sebagai buruh bangunan. Saat ini satu anaknya sedang sekolah di SD,” ujar Aris.

Kini jenazah almarhum Asri Obet disemayamkan di rumah duka, Dusun Terpedo, Desa Terpedo Jaya, dan rencananya akan dimakamkan setelah para keluarga berkumpul.

 
Sebelumnya diberitakan dua orang warga ditemukan tewas di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Minggu (30/4/2023) siang.

Kedua korban adalah Asri Obet (54) dan Yonatan Arruan (45).

 Mereka ditemukan oleh masyarakat di rumah milik korban Yonatan Arruan.

Baca juga: VIDEO Menggila KKB pimpinan Pilatus Waker, Bakar 5 Rumah Warga di Ilaga Papua Tengah

KKB Aniaya Kepala Distrik di Pegunungan Bintang

 Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menganiaya Kepala Distrik Kiwirok, Abedes Tepmul di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D.Fakhiri menjelaskan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu (30/4/2023).

Menurut Fakhiri, KKB sempat melepaskan tembakan sebanyak dua kali.

"Saat kejadian terdengar suara tembakan sebanyak dua kali dan tidak lama kemudian terlihat kepala distrik dan beberapa masyarakat berlari ke arah pos TNI-Polri," ujar Fakhiri, di Jayapura, Senin (1/5/2023).

Menurut dia, setelah aparat TNI-Polri mendatangi kepala distrik, diketahui bahwa ia baru saja menjadi korban aksi kekerasan dari KKB yang berada di wilayah tersebut.

Mengenai modus penganiayaan, Fakhiri menyebutkan, KKB sempat meminta sejumlah uang kepada korban namun tidak dipenuhi sehingga ia dianiaya.

"Mereka sempat meminta uang tapi tidak dipenuhi sehingga ia memukul kepala distrik dengan popor senjata di bagian kepala," kata dia.

 

Situasi keamanan di Distrik Kiwirok sempat terganggu setelah KKB menyerang sejumlah fasilitas umum di wilayah tersebut pada 9 September 2023.

Akibat aksi tersebut, satu tenaga kesehatan tewas dan beberapa terluka.

KKB yang juga melakukan pembakaran, kemudian menyerang pos keamanan di wilayah tersebut dan menyebabkan penduduk Kiwirok mengungsi ke Distrik Oksibil.

Baru pada Desember 2023, puluhan warga Kiwirok kembali ke kampung halamannya untuk kembali beraktifitas di tempat asalnya.

Baca juga: Sedang Jadi Sorotan, Ini Sosok Yamitema Laoly yang Dituding Lakukan Monopoli Bisnis di Lapas

Baca juga: Punya Nilai Ekonomi, Masyarakat Aceh Besar Diajak Kembangkan Tanaman Jagung Hibrida

Baca juga: Nikita Mirzani Sempat Sindir Fuji Tenar karena Musibah, Kini Tunjukkan Kedekatan Sebut Keluarga Baru

Sudah tayang di Kompas.com: Kisah Asri Obet Korban Pembunuhan KKB, Berencana Pulang Kampung Hari Ini, tapi yang Tiba di Rumah adalah Jenazahnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved