Salam
Kita Berharap Evaluasi Pejabat Eselon II Obyektif
kita berharap agar evaluasi tersebut dilakukan secara obyektif, tidak terlalu banyak menampung kepentingan orang lain, terutama mereka yang berada di
KEPUTUSAN Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang melakukan evaluasi terhadap 32 pejabat eselon II di lingkungan Pemprov adalah suatu tradisi yang bagus. Namun, kita berharap agar evaluasi tersebut dilakukan secara obyektif, tidak terlalu banyak menampung kepentingan orang lain, terutama mereka yang berada di luar pemerintahan.
Sebab, apabila campur tangan pihak luar terlalu dominan, apalagi dikaitkan dengan kepentingan politik, maka sehebat apapun hasil evaluasi pejabat tersebut kelak tidak akan memberikan kontribusi yang signifikan apapun untuk menjalankan sebuah pemerintahan yang kuat dan berkualitas.
Sebab, bisa saja orang-orang punya kinerja bagus akan tersingkir karena tidak memiliki bekingan di belakangnya. Sebaliknya, mereka yang hanya punya kemampuan pas-pasan atau malah di bawah standar justru terpilih memimpin sebuah SKPA yang berskala besar dan strategis
Untuk itu, kita berharap agar tim yang diberi kepercayaan untuk mengevaluasi pejabat dimaksud bisa bekerja secara independen, transparan, dan profesional. Artinya, jangan pernah mau menerima titipan dari pihak-pihak tertentu yang punya kepentingan pribadi untuk meloloskan pejabat tertentu pula. Integritas tim evaluasi akan menjadi taruhan bagi perbaikan kinerja Pemerintah Aceh ke depan.
Sebaliknya, Penjabat Gubernur Achmad Marzuki pun harus bisa menerima hasil evalusi tim ini dengan terbuka. Artinya, tidak hanya membentuk tim evaluasi ini sekadar formalitas untuk menampakkan ke publik seolah-olah Penjabat Gubernur serius dalam hal rekrutmen pejabat eselon II tersebut. Memang hasil akhir tetap berada di tangan Pj Gubernur, tetapi kualitas dan integritas pejabat yang direkrut itu harus menjadi pertimbangan yang utama.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 34 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Aceh mulai mengikuti tahapan wawancara dan presentasi dokumen persyaratan yang diminta oleh panitia seleksi (pansel). Tahapan ini dimulai dari 2-5 Mei 2023.
Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA yang dihubungi Serambi, Selasa (2/5/2023) mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari proses evaluasi kinerja dan uji kompetensi pejabat eselon II yang hasilnya nanti akan diserahkan kepada Gubernur Aceh oleh tim pansel.
“Yang harus kita pahami bahwa ini masih tahap evaluasi kinerja dan uji kompetensi. Kegiatan ini dituju kepada kepala SKPA yang sedang menjabat. Terutama yang sudah 5 tahun menjabat. Mereka dievaluasi hasil kinerjanya selama ini,” kata MTA.
Jubir Pemerintah Aceh ini juga mengungkapkan dalam proses evaluasi kinerja dan uji kompetensi ini tidak tertutup kemungkinan ada pejabat yang sedang menjabat saat ini akan dinonjobkan, apabila hasil evaluasi tidak sesuai dengan capaian yang diharapkan.
“Setelah dilakukan evaluasi kinerja, karena esolon II adalah jabatan karir, maka dari hasil evaluasi ini bisa berkonsekuensi beberapa hal, misalnya mereka dirotasi atau dimutasi, dan tidak tertutup kemungkinan mereka dinonjobkan,” imbuh MTA.
Dalam kesempatan itu, Jubir Pemerintah Aceh MTA juga menerangkan bahwa setelah dilakukan evaluasi kinerja dan uji kompetensi, nanti secara khusus Pemerintah Aceh akan melakukan open bidding terhadap jabatan yang selama ini masih kosong atau jabatan yang kosong setelah dilakukan evaluasi.
Bagi pejabat yang saat dilakukan evaluasi dinonjobkan, menurut MTA, tetap diberi kesempatan untuk mengikuti open bidding untuk pengembangan karir. “Yang harus kita pahami bersama bahwa evaluasi kinerja dan uji kompetensi ini untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Karena persoalan mutasi, rotasi atau sejenisnya itu semuanya dilakukan berdasarkan aturan perundang-undangan, tidak berdasarkan asumsi dan tekanan publik,” tegasnya.
Nah, kita berharap apa yang disampaikan Jubir Pemerintah Aceh MTA ini benar adanya alias tidak hanya sekadar deplomasi untuk menyenangkan publik. Semoga!
POJOK:
HIPMI Aceh minta pejabat berkinerja baik dipertahankan
Sama saja kalau lobinya buruk, kan?
Sekolah dan guru di Aceh Utara terima penghargaan di Hardiknas
Alhamdulillah, biasa malah hadiahnya kecewa
Rekrutmen Pansel KIP Pidie tanpa seleksi karena tak cukup waktu
Ya ya ya, tahu, tahu, hehehe…
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.