Kabar Aceh Utara 

Rapat Khusus Pemkab Aceh Utara dengan Imum Mukim dan Keuchik Alot, Ini yang Bahas 

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara gelar rapat khusus bersama para Imum Mukim dan Keuchik di Oproom Kantor Bupati...

Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Pemkab Aceh Utara gelar rapat khusus bersama para Imum Mukim dan Keuchik di Oproom Kantor Bupati, Landing Kecamatan Lhoksukon, Selasa (16/5/2023). Rapat Khusus Pemkab Aceh Utara dengan Imum Mukim dan Keuchik Alot, Ini yang Bahas. 

Juga budi daya bawang merah dan jagung, serta program pemanfaatan lahan pekarangan, serta pompanisasi. 

Pihaknya juga menyediakan satu unit traktor yang bisa dipinjam pakai oleh masyarakat yang membutuhkan.

Kepala Bappeda M Nasir, SSos, MSi, mengatakan pihaknya telah meminta sejumlah perusahaan untuk menyumbangkan dana CSR mereka guna membantu petani kawasan DI Krueng Pase.

“Kita usulkan pembangunan pompanisasi, atau bangun sumur dangkal, pengadaan benih padi lahan kering, atau budi daya kedelai, bawang merah dan jagung. Atau bisa juga dilakukan pasar murah untuk membantu masyarakat. 

Ini perlu kita musyawarahkan apa program yang cocok dilakukan di setiap lokasi,” ungkap M Nasir.   

Lebih jauh, dalam rapat tersebut terungkap bahwa rekanan pembangunan bendungan irigasi Krueng Pase telah diputuskan kontraknya pada akhir Maret 2023 lalu.

Saat ini progresnya dalam pemeriksaan oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). 

Setelah proses pemeriksaan selesai, pihak Balai akan melakukan pelelangan ulang terhadap proyek dimaksud, diprediksi pada Juni akan ada rekanan baru, sehingga pelaksanaan pembangunan bendung Krueng Pase dapat dilanjutkan. 

“Informasi yang kita terima dari pihak Balai, diperhitungkan pembangunannya bisa selesai pada Desember akhir tahun ini,” kata Risawan.

Menanggapi hal itu, para Imum Mukim dan keuchik menyambut positif terhadap berbagai program yang hendak dijalankan Pemkab Aceh Utara guna membantu petani menghadapi kekeringan pada areal sawah.

“Harus segera action, tidak boleh main-main, karena kalau kita lihat dan dapat kita rasakan masyarakat di delapan kecamatan ini kondisinya sudah darurat ekonomi,” ungkap Tgk A Hanan, Ketua Forum Imum Mukim Aceh Utara.

Seorang Imum Mukim dari Kecamatan Meurah Mulia juga mengapresiasi apa yang telah dan akan dilakukan untuk membantu petani. Kata dia, terdapat sekitar 1.786 hektare areal sawah di Meurah Mulia yang terdampak langsung oleh mangkraknya pembangunan bendung Krueng Pase

“Areal yang agak tinggi kita tanam palawija, padi gogo rancah juga bisa, saat ini sudah  empat kali tidak bisa bersawah, jika dihitung sudah berapa kehilangan pendapatan, karena untuk sekali panen saja bisa mencapai Rp 200 miliar perputaran uang,” kata dia. 

Keuchik Ampeh Kecamatan Tanah Luas, Murhadi, bahkan mengusulkan untuk dilakukan pembangunan bendungan darurat untuk mengatasi kekeringan

Pihaknya mengusulkan sharing Dana Desa sebesar Rp 10 juta per desa untuk mendanai pembangunan bendungan darurat  pada alur Krueng Pase

“Kami perkirakan kebutuhan dana tidak sampai Rp.2 miliar, hal itu bisa tercukupi jika setiap desa menyumbang Rp 10 juta dari pos anggaran ketahanan pangan. 

Kami yakin hal ini bisa mengatasi kekeringan di delapan kecamatan,” ungkap Murhadi.(ADV)

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved