Berita Banda Aceh
FAMe Chapter Unmuha Aceh Dideklarasikan, Targetkan Lahir Banyak Penulis dari Kampus
Unmuha Aceh bekerja sama dengan Forum Aceh Menulis (FAMe) menyelenggarakan kelas literasi di Auditorium Rektorat Unmuha, Batoh, Banda Aceh
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Ia mengimbau agar para mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan Unmuha yang tergabung dalam kelas literasi itu serius menimba ilmu kepenulisan dari para tutor FAMe yang ikhlas mengajar, tanpa mengharap imbalan apa pun.
Pertemuan perdana FAMe di Kampus Unmuha ini, diisi oleh Yarmen Dinamika, Wartawan Serambi Indonesia yang juga Pembina FAMe.
Ia menyampaikan materi berjudul Menumbuhkan Minat dan Kemampuan Menulis yang intinya berisi berbagai motivasi untuk menjadi seorang penulis.
Yarmen berkata, semua orang bisa menjadi penulis, kecuali yang tidak mau.
Menurutnya, latihan menulis adalah jalan tol untuk menjadi penulis.
"Namun, untuk menjadi penulis Anda haruslah menjadi pembaca yang lahap," imbuh Yarmen.
Baca juga: Tim Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri Datang Ke Aceh Besar
Yarmen juga mengutip anjuran Ali bin Abi Thalib bahwa bingkailah ilmu dengan cara menuliskannya.
"Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Menulislah sebagai bukti Anda pernah hidup di dunia," ujar Yarmen mengutip perkataan Pramoedya Ananta Toer dan William Shakespeare tentang pentingnya menguasai literasi.
Untuk bisa menulis, lanjut Yarmen, seseorang harus terlebih dahulu meruntuhkan tiga tembok psikologis yang menghalanginya untuk mahir menulis.
Tembok pertama adalah merasa menulis itu susah sehingga enggan untuk belajar menulis.
Kedua, merasa menulis itu tak ada gunanya, maka percuma saja kalau nantinya pintar menulis.
Ketiga, merasa tak berbakat jadi penulis sehingga tak akan berhasil jadi penulis meskipun sering berlatih.
"Padahal, untuk menjadi penulis itu tidak perlu bakat. Yang penting ada minat dan kemauan, insyaallah dengan berlatih seseorang akan jadi penulis, bahkan penulis hebat. FAMe sudah membuktikannya, 1.862 anggota FAMe kini sudah jadi penulis meski awalnya mereka tak berbakat," ujar Yarmen.
Menurutnya, menulis itu bukanlah bakat, melainkan kemauan dan keterampilan yang harus terus diasah, dibiasakan, dan mendapat apresiasi.
Untuk bisa menulis, seseorang harus banyak membaca dan kaya pengalaman lapangan. "Untuk menulis cerita fiksi pun terkadang perlu observasi lapangan," imbuhnya.
Baca juga: Nanti Malam Sebelum Tidur Minum Air Serai, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh kata dr Zaidul Akbar
FT USK - STTIT Teken MoA, Sepakat Kolaborasi Akademik dan Pengembangan SDM |
![]() |
---|
Dekan FT Universiti Malaya Kuliah Tamu di DTMI USK, Kupas Simulasi Komputer |
![]() |
---|
Dapat Hidayah, Pemuda Siantar Ucapkan Syahadat di Masjid Dewan Dakwah Aceh |
![]() |
---|
Kusyuk! Kapolda Aceh Ikut Shalat Gaib dan Doa Bersama Komunitas Ojol |
![]() |
---|
DPRA Sepakat Hutan Lindung Mukim Lampuuk Aceh Besar Ditetapkan sebagai APL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.