Jurnalisme Warga
Bernostalgia di Danau Bungara Singkil
Selain pesona Bahari di gugus Kepulauan Banyak, ada satu objek wisata yang tak kalah indahnya, yaitu panorama Danau Bungara.
BAIHAKI, Kontributor Info Balai Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh, melaporkan dari Singkil, Kabupaten Aceh Singkil
AWAL tahun 2004, Unit Kegiatan Mahasiswa Bakti Sosial Pembangunan Desa Universitas Syiah Kuala (UKM-BSPD USK) Banda Aceh melaksanakan bakti sosial di Desa Danau Bungara, Kecamatan Kota Baharu, Kabupaten Aceh Singkil.
Bakti sosial itu diikuti 100 mahasiswa USK semester akhir di samping ada juga yang sudah sarjana dari berbagai fakultas. Saya ikut dalam pengabdian ini dan kami melakukan pengabdian di bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, pertanian, teknik, dan kesenian selama 20 hari.
Pusat bakti sosial berlokasi di Desa Danau Bungara. Namun, kami juga melakukan berbagai kegiatan di pusat Kecamatan Kota Baharu, termasuk di Desa Lentong, bahkan sampai mengarungi sungai ke Desa Lampahan Buaya.
Saya dipercaya sebagai koordinator bidang pendidikan, sesuai dengan disiplin ilmu saya di USK. Setiap harinya saya membantu guru-guru mengajar di sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, sampai SMA yang ada di Kecamatan Kota Baharu.
Kondisi pendidikan di sana bisa dikatakan masih sangat tertinggal, apalagi Singkil saat itu baru lima tahun mekar dari Kabupaten Aceh Selatan.
Sebagai kabupaten baru, sudah pastilah fasilitas Pendidikan, termasuk tenaga pengajar, masih sangat terbatas. Bahkan di SD Negeri Lampahan Buaya hanya terdapat seorang guru laki-laki yang berasal dari Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan.
Perjalanan ke Desa Lampahan Buaya menjadi kesan yang tidak pernah terlupakan sampai kini. Di mana, robin yang kami tumpangi sebanyak tujuh orang terdiri atas empat orang pria dan tiga orang wanita hampir tenggelam di tengah sungai yang arusnya sangat deras akibat robin bocor.
Ada satu fakta menarik di sekolah, siswa SMA swasta yang berada satu kompleks dengan SMP Negeri 1 Kota Baharu jarang bahkan tidak hadir ke sekolah akibat tidak adanya guru.
Saat itu kami bekerja sama dengan perangkat desa agar siswanya datang kembali ke sekolah, aktivitas pembelajaran kembali dimulai lagi.
Keceriaan dan kebahagiaan terlihat dari para siswa yang semuanya masih duduk di kelas I SMA mendapatkan Pendidikan lanjutan. Kegiatan sekolah kami mulai dari pagi malalui pembelajaran bidang studi, sore harinya kami latih mereka kegiatan kesenian, olahraga, dan aktivitas lainnya.
Lalu, kesedihan dan uraian air mata kembali menghampiri mereka. Kebersamaan kami berlangsung hanya sekitar tiga minggu saja karena para mahasiswa kembali ke Banda Aceh. Alhamdulillah, SMA swasta tersebut sekarang sudah menjadi SMK Negeri 1 Kota Baharu.
Salah satu program pendidikan spektakuler yang dilakukan Pemkab Aceh Singkil saat itu dengan adalah merangkul putra-putri Aceh Singkil tamatan SMA untuk kuliah di daerahnya bekerja sama dengan Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh untuk dididik sebagai calon guru.
Alhasil, banyak putra-putri daerah yang berhasil diangkat oleh Pemkab Aceh Singkil dijadikan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Mereka ditempatkan ke sekolah-sekolah pedalaman sehingga banyak sekolah dasar saat itu sudah teratasi kebutuhan gurunya.
Panorama Danau Bungara

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.