Layanan Kesehatan
Layanan RSUZA Dinilai Masih Buruk, Pasien Menumpuk, Dokter tak Ada di Poliklinik
Dokter yang bertugas tidak memiliki jadwal jelas, sehingga menyebabkan pasien terpaksa lama mengantre.
Penulis: Hendri Abik | Editor: Taufik Hidayat
Rizal menegaskan akan mengawal perbaikan pelayanan dan infrastruktur di RSUZA sehingga masyarakat Aceh dapat merasakan pelayanan dan fasilitas medis yang lebih baik lagi ke depan.
Sementera itu, Direktur RSUZA dr. Isra Firmansyah, mengatakan mengapresiasi atas upaya yang dilakukan pihak DPRA, karena kembali melakukan sidak ke RSUZA.
“Kegiatan ini merupakan wujud keseriusan DPRA dalam memperbaiki manajemen di rumah sakit. Artinya menunjukkan keseriusan pemerintah dan dewan yang terhormat untuk memperbaiki pelayanan di rumah sakit ini, sehingga masukan−masukan ini menjadi bahan pelajaran bagi kami di direksi dan manajemen untuk memperbaiki," katanya.
Meskipun demikian, dia mengaku beberapa masukan yang disampaikan oleh DPRA tidak dapat dilakukan dalam waktu cepat, terutama terkait anggaran atau perbaikan fisik fasilitas rumah sakit.
Sementara terkait sumber daya manusia, dr. Isra mengakui ada yang kurang meskipun masih mencukupi dengan adanya penambahan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selain itu, dr. Isra mengaku bahwa RSUZA memiliki dua institusi yang tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
"Juga mendidik, dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan bertugas mendidik," ungkapnya. Dia menduga saat sidak dilakukan, terdapat beberapa dokter piket yang sedang dalam tugas mengajar atau melakukan operasi.
"Mereka tidak hanya mengajar di rumah sakit, tetapi juga mengajar di Fakultas Kedokteran USK. Jadi inilah yang harus kita buat sinkron," tambah dr Isra. Selaku Manajemen RSUZA, dr Isra mengaku akan melakukan pembenahan atas masukan−masukan dari sidak tersebut termasuk akan mencari solusi bagaimana mengatur kembali jadwal piket bagi dokter−dokter spesialis itu. "Kita coba mengatur schedule yang baik, kalaupun tidak ada di BJP utamanya, itu akan digantikan oleh spesialistik yang sama sebagai back−up," pungkas dr Isra.(*)
Baca juga: Antrean BBM di Aceh Barat Makin Dikeluhkan Masyarakat
Baca juga: Akper Kesdam IM Banda Aceh Terima Penghargaan Predikat Institusi Terbaik dari Kapuskesad
Obat UDCA untuk Gangguan Hati dan Saluran Empedu di RSUDYA Tapaktuan Kosong |
![]() |
---|
25 Puskesmas di Aceh Selatan Berubah Status Jadi BLUD |
![]() |
---|
Poliklinik Dokter Spesialis RSUD Aceh Singkil Tutup, Layanan Kesehatan untuk Pasien Telantar |
![]() |
---|
RSUDZA dan RSPON Kembali Bekerjasama Lakukan Embolisasi Pembuluh Darah di Otak |
![]() |
---|
Di Lhokseumawe, Pasien Digigit Ular tak Bisa dapat Suntikan Serum Akibat Stok Kosong di Rumah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.