Pembunuhan di Subulussalam
YARA Nilai Adik Bunuh Abang Kandung Demi Lindungi Ibunya Layak Didampingi
DC (34) pria yang menjadi tersangka akibat membunuh abang kandungnya demi lindungi sang ibu pantas didampingi.
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Saat lebaran lalu, pelaku sudah saling bermaafan dan memjnta korban agar berubah. Bahkan, pelaku membelikan pakaian untuk lebaran pada sang abang.
Adapun kejadian pembunuhan karena spontanitas. Saat pelaku masih tidur mendengar keributan di bagian dapur.
Pelaku mendengar keributan langsung bangun dan menyaksikan nyawa ibunya terancam hingga nekat bergulat dan menghabisi nyawa sang abang.
Hal senada diakui ibunda korban, Sepang saat ditanyai di rumahnya. Sepang yang kini sudah memasuki usia hampir 70 an tahun mengaku sangat terpukul.
Baca juga: Usai Berkelahi Hingga Bunuh Abang Saat Bela Ibu, Sang Adik Ditangkap Polres Subulussalam di Rumah
Sepang, mengaku tak tau harus berbuat apa lagi mengingat pelaku dan korban ibarat satu tangan kanan dan tangan kiri.
Dalam hal ini, Sepang pun menyatakan telah mengikhlaskan kepergian anaknya yang meninggal.
Di sisi lain, Sepang tak mau pelaku yang juga anak kandungnya harus menjalani hukuman.
"Saya tak tau bicara apa lagi. Posisi saya ini ibarat satu tangan kanan dan satu lagj tangan kiri saya. Tapi untuk anak saya yang meninggal sudah saya ikhlaskan. Dan saya berharap jika memungkinkan jangan lah anak saya yang satu lagi dihukum," ujar Sepang terisak
Usai peristiwa terjadi, Sepang berteriak keras meminta tolong dan tubuhnya terasa gemetar kala menyaksikan seorang anaknya terkulai tak bernyawa.
Sepang mengatakan tak sanggup menerima dua ujian tersebut. Jika pun sudah kehilangan satu anaknya, jangan lagi ada yang harus dipenjara.
Pasalnya, selama ini menurut Sepang pelaku adalah tulang punggungnya selama ini. Nafkah sehari-hari Sepang diusahakan sang anaknya.
Bahkan, rumah yang ditempati Sepang dan dua anaknta selama ini atas jerih payah pelaku.
"Waktu dibawa polisi saya juga minta jangan dipukul karena anak saya itu selama ini kerja berat, nanti tidak sanggup lagi kerja," ungkap Sepang.
Diakui selama ini korban memang kerap ingin menyakiti dirinya. Padahal, kata Sepang, tubuhnya yang sudah renta ditambah kondisi sakit disenggol sedikit saja sudah tersungkur.
Sebab itulah, saat korban mengamuk memegang sepotong besi linggis memicu amarah sang adik hingga terjadi pembunuhan.
Sementara Kepolisian resor (Polres) Subulussalam akan mendalami kasus pembunuhan yang dilakukan seorang warga terhadap abang kandungnya.
"Kalau berdasarkan keterangan warga korban ada mengalami gangguan jiwa, nanti akan kita cek lagi," kata Kapolres Subulussalam, AKBP Yhogi Hadisetiawan, SIK, MIK yang dikonfirmasi melalui Kasatreskrim AKP M Nazir, SH, MH, Kamis (8/6/2023).
Menurut Kasatreskrim AKP M Nazir, berdasarkan keterangan yang diperoleh saat olah TKP di lapangan, korban memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
Namun hal ini belum diperiksa soal gangguan kejiwaan ini. Polisi belum memeriksa apakah ada surat keterangan gangguan kejiwaan dari rumah sakit.
Di kalangan masyarakat memang dilaporkan adanya gangguan jiwa yang dialami korban.
Makanya, saat ngamuk atau marah ke ibunya seraya memegang linggis sangat dikuatirkan sang adik.
Selain itu Serambinews.com mendapatkan informasi jika pihak keluarga tidak ingin memperpanjang kasus ini.
Pihak keluarga dikabarkan telah memaafkan kekhilafan yang terjadi hingga menimbulkan korban jiwa.
Bahkan dikabarkan juga kalau keluarga tidak ingin memperpanjang kasus tersebut.
Personel Sat Reskrin Polres Subulussalam telah mengamankan DC (34) warga Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.
DC ditangkap atas dugaan pembunuhan terhadap abang kandungnya bernama Kaswandi (35) Kamis (8/6/2023) di rumah orang tuanya.
Kapolres Subulussalam, AKBP Yhogi Hadisetiawan, SIK, MIK yang dikonfirmasi melalui Kasatreskrim AKP M Nazir, SH, MH mengatakan pihaknya menangkap pelaku pembunuhan beberapa saat setelah kejadian.
Dikatakan, tim Resmob yang bergerak Ke TKP mendapati pelaku masih berada di rumahnya.
Saat polisi tiba di TKP, pelaku kata Kasatreskrin AKP M Nazir sedang duduk di pintu rumahnya.
Tim Resmob pun langsung melakukan upaya penangkapan terhadap pelaku yang tak lain adik kandung korban.
Saat ditangkap, pelaku DC dilaporkan kooperatif dan mengakui kesalahannya.
"Pelaku kooperatif saat ditangkap. Sekarang tersangka telah diamankan ke Mapolres Subulussalam untuk proses penyidikan lebih lanjut," terang Kasatreskrim AKP M Nazir
Sebelumnya kepolisian mengungkap motif kasus dugaan pembunuhan di Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.
Peristiwa yang terjadi pagi hari itu bermula dari perkelahian antara adik dengan abang kandungnya hingga berujung penghilangan nyawa.
Korban adalah Kaswandi pria berusia 35 tahun sebelumnya tertulis Kasnami 34 tahun, warga Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam
Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadisetiawan, SIK, MIK melalui Kasatreskrim AKP M Nazir, SH, MH menjelaskan dugaan sementara pembunuhan terjadi saat pelaku hendak membela sang ibunda.
Kasatreskrim AKP M Yazir menjelaskan, kasus pembunuhan terjadi akibat perkelahian antara adik dan abang kandung
Peristiwa terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.
Pelaku berisial DC (34) mengaku terpaksa menghabisi nyawa korban yang tak lain abang kandungnya demi membela sang ibunda.
Sebelum perkelahian terjadi korban dikatakan memarahi ibunya dengan memegang linggis.
Sementara pelaku yang saat itu tidur terbangun karena mendengar teriakan ibunya di dapur.
Melihat ibunya hendak dipukul oleh korban dengan menggunakan alat tumpul jenis berupa besi jenis linggis.
Melihat ibunya hendak dipukul dengan menggunakan linggis, pelaku menangkap besi tersebut dengan tangan kosong dan mengambil alih linggis itu.
Setelah linggis tersebut berhasil diambil alih, tersangka langsung melakukan penganiayaan.
Penganiayaan dilakukan secara bertubi-bertubi di bagian kepala korban sampai terjatuh kelantai.
Ditambahkan, kala terjatuh ke lantai, korban kembali berusaha melakukan perlawan kepada tersangka.
Korban berusaha melawan dengan cara merangkak sambil mengambil batu ulekan (batu giling bumbu).
Melihat hal itu tersangka kembali melakukan penganiyaan terhadap korban hingga tak bernyawa.
Peristiwa ini pun akhirnya menimbulkan kegemparan masyarakat sekitar hingga dilaporkan ke polisi.
Tim Resmob yang memperoleh informasi melalui telepon whatsapp bahwa sekaitan terjadinya pembunuhan di Desa Danau Tras Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam langsung bergerak ke lokasi kejadian.
Sebelumnya diberitakan warga Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam digemparkan dengan kasus dugaan pembunuhan yang terjadi di daerah tersebut.
Korban yang diketahui bernama Kaswandi (35) ditemukan meninggal dunia, Kamis (8/6/2023) di sebuah ruang bagian belakang dalam rumahnya.
Informasi yang dihimpun Serambunews.com kasus tersebut diduga pembunuhan akibat perkelahian dalam keluarga.
Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadisetiawan, SIK, MIK yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Simpang Kiri, Ipda Hamongan Berutu membenarkan kejadian tersebut.
Begitu juga dengan Kasatreskrim AKP M Nazir, SH, MH saat ditanyai Serambinews.com secara terpisah.
Kasatreskrim mengatakan pihaknya sedang melaksanakan olah TKP di lokasi kejadian.
"Nanti akan kami kirim rilisnya, saat ini sedang dilakukan olah TKP," ujar Kasatreskrim AKP M Nazir.
Kasus ini ditangani langsung Satreskrim Polres Subulussalam. (*)
YARA akan Dampingi Adik Bunuh Abang saat Selamatkan Ibu Kandung Mereka di Subulussalam |
![]() |
---|
Adik Bunuh Abang di Subulussalam Saat Lindungi Ibu, Wanita Ini Sedih, Minta Anaknya Jangan Dihukum |
![]() |
---|
Abang Dibunuh Adik di Subulussalam Punya Riwayat Gangguan Jiwa, Keluarga Sudah Memaafkan Pelaku |
![]() |
---|
Usai Berkelahi Hingga Bunuh Abang Saat Bela Ibu, Sang Adik Ditangkap Polres Subulussalam di Rumah |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan di Subulussalam Terungkap, Ternyata Korban Dibunuh Adiknya yang Hendak Bela Ibunda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.