Momen Haru Tempuh Jarak 1.000 Km Demi Hadiri Pernikahan Teman Online, saat Tiba Dipeluk Menangis

Momen haru tempuh jarak 1.000 Km demi hadiri pernikahan teman online, saat tiba dipeluk menangis.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
BESTIE.VN
Momen haru tempuh jarak 1.000 Km demi hadiri pernikahan teman online, saat tiba dipeluk menangis. 

SERAMBINEWS.COM - Momen haru tempuh jarak 1.000 Km demi hadiri pernikahan teman online, saat tiba dipeluk menangis.

Peristiwa tersebut terjadi Vietnam sebagaimana dibagikan dalam grup jejaring sosial Love is Wedding.

Kisah tersebut dibagikan akun bernama HM sebagaimana dilansir Serambinews.com dari Bestie.vn, Selasa (13/6/2023).

Keduanya diketahui sudah berteman secara online selama dua tahun, namun yang satu tinggal di Hanoi dan yang satu laginya tinggal di Kota Nha Trang, Vietnam.

Jarak 1.000 km tak mengurangi keakraban pertemanan di dunia maya dua wanita ini.

Komunikasi berbekal smartphone yang dibangun selama ini sama emosionalnya dengan pertemuan tatap muka.

Baca juga: Pilu, Anak 11 Tahun Dirudapaksa Tetangga Berkali-kali di Panglong Kayu Aceh Besar

Baca juga: Kisah Pengantin Pria Hendak Kabur, Pengantin Wanita Kejar Sejauh 20 Km Sambil Kenakan Gaun

Hingga suatu waktu salah satu dari mereka bakal segera melangsungkan pernikahan.

Si pengantin wanita telah mengundang teman online-nya, namun tak berharap lebih semisal hadir di hajatan tersebut karena biaya perjalanan dan sebagainya.

Namun secara diam-diam, wanita ini datang ke pernikahan sahabat online-nya sambil memberikan kejutan.

Kejutan terjadi di menit-menit akhir ketika teman mempelai wanita muncul di aula pernikahan.

Saat bertemu, keduanya tak kuasa menahan tangis haru sambil berpelukan.

Keduanya berhasil menunjukkan ternyata pertemanan secara online bisa sekuat ini memberikan makna, terlepas dari jarak yang jauh dan hanya berkomunikasi via smartphone.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Putusan Hakim Harus Ditaati Walau Salah: Tidak Setuju tak Apa-apa

Momen Haru Lainnya: Bocah Kunjungi Makam Nenek, Diam-diam Bawa Pulang Setumpuk Uang

Layaknya keluarga lain, Nyonya Ton mengajak putranya yang berusia lima tahun untuk mengunjungi makam sang nenek pada Selasa (4/4/2023) kemarin.

Mereka bersama-sama membersihkan dan menyapu makam, lalu membawa sesaji serta membakar tumpukan uang kertas sebagaimana budaya di sana.

Membakar uang adalah kebiasaan tradisional yang sudah berlangsung secara turun temurun saat Festival Qingming.

Hal itu bermakna, orang-orang di 'dunia bawah' akan punya uang untuk dibelanjakan, memiliki kehidupan yang berkelimpahan dan nyaman.

Baca juga: VIRAL Pemuda 28 Tahun Nikahi Nenek 62 Tahun, Anak Sulung Lebih Tua dari Ayah Tiri, Kenal di TikTok

Hal Lucu pun Terjadi

Usai dari makam, sesampainya di rumah Nyonya Ton tiba-tiba menyadari bahwa saku celana putranya membengkak, seolah-olah ia sedang menyembunyikan sesuatu di dalamnya.

Nyonya Ton bertanya kepada putranya apa yang ada dalam sakunya, seketika bocah itu mengeluarkan setumpuk uang kertas.

Sang ibu sangat terkejut, bertanya kepada putranya mengapa dia membawa pulang uang kertas ini yang harusnya dibakar di makam neneknya tadi.

Anak laki-laki berusia lima tahun itu pun dengan polosnya menjawab pertanyaan ibunya.

"Kami telah memberikan begitu banyak uang kertas kepada nenek," ucap polos bocah tersebut.

"Nenek tidak dapat menghabiskan semuanya, jadi aku bawa pulang sejumlah uang untuk dibagikan kepada ibu dan teman-teman dekatku," tambahnya.

Baca juga: Terungkap! Inilah 5 Tips agar Doa Cepat Dikabulkan Allah, Buya Yahya : Perhatikan Waktu Mustajab Doa

Sang ibu mengakui tak memperhatikan apa yang dilakukan bocah tersebut saat di pemakaman neneknya.

"Hari itu, saya membawa putra saya untuk mengunjungi makam neneknya. Ketika saya membakar uang kertas, bocah itu diam-diam mengambil setumpuk uang dan memasukkannya ke dalam sakunya sementara saya tidak memperhatikan," ucap Nyonya Ton.

"Saya tanya, mengapa melakukan ini nak, ia menjawab bahwa uang kertas itu terlalu banyak, neneknya tidak dapat membelanjakan semuanya, jadi dia membawa kembali sebagian untuk dibagikan kepada ibu dan teman-temannya," tambah sang ibu haru.

Setelah mendengarkan penjelasan putranya, Nyonya Ton marah sekaligus tertawa atas kepolosannya putranya yang sangat menggemaskan.

Setelah itu, Nyonya Ton dengan antusias menjelaskan kepada sang anak bahwa uang kertas tersebut hanyalah uang palsu.

Uang tersebut sekadar simbolis untuk menyembah leluhur menurut adat istiadat di sana, tetapi tidak dapat dibelanjakan seperti uang pada umumnya.

Setelah Nyonya Ton membagikan kisah putranya itu di media sosial, sempat menarik perhatian besar dari komunitas online di China dengan banyak mengundang komentar-komentar lucu.

"Pemikiran anak-anak sederhana tapi juga sangat logis. Bocah itu berpikir, setiap tahun ia membakar banyak uang kertas untuk neneknya, bagaimana dia bisa menghabiskan semuanya, dia pikir itu (uang) betulan," komen salah seorang warganet.

"Itu menunjukkan bahwa anak laki-laki tersebut sangat berbakti, baik hati dan perhatian pada orang lain, pasti dibesarkan dengan sangat baik," tambah warganet lainnya.

"Bagaimana jika nenek tidak setuju, anak laki-laki itu harus berkonsultasi dengan neneknya terlebih dahulu," kelakar warganet lain di jejaring sosial China.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved