Sempat Bertingkah Aneh, Ini Kondisi Terkini Balita yang Positif Narkoba Usai Minum Air dari Tetangga
Usai dinyatakan positif narkoba, N menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Abdul Wahab Syahrani Samarinda.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Seorang bayi berusia 3 tahun berinisial N asal Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dinyatakan positif narkoba.
Balita berjenis kelamin laki-laki itu dinyatakan positif narkoba setelah meminum air mineral yang diberikan tetangganya dalam botol plastik bekas, ketika datang bersama ibunya ke rumah pelaku.
Ternyata, botol plastik bekas tersebut sebelumnya telah digunakan sebagai alat penghisap narkoba jenis sabu atau bong.
Akibat meminum air mineral yang mengandung narkoba tersebut, balita N harus mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.
Pasalnya, setelah meminum air yang mengandung narkoba, balita N menunjukkan gejala perilaku aneh.
Ia menjadi sangat aktif dari biasanya hingga tidak tidur selama tiga hari.
Kasus yang menimpa balita N ini pun telah sampai di kepolisian.
Baca juga: Kronologi Bayi 3 Tahun Positif Narkoba, Berawal Minum Air dalam Botol Bekas yang Diberikan Tetangga
TR (51), tetangga yang memberikan air mineral yang mengandung narkoba kepada korban bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Lantas, bagaimana dengan kondisi balita berusia 3 tahun usai dinyatakan positif narkoba?
Kondisi terkini balita N yang dinyatakan positif narkoba
Usai dinyatakan positif narkoba, N menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Abdul Wahab Syahrani Samarinda.
Untungnya, kondisi N kini telah membaik dan sudah kembali normal setelah dirawat selama 2 hari di RS tersebut.
"Sekarang kondisinya sudah baik. Setelah kita observasi selama dua hari, metamfetamin (unsur kandungan sabu) dalam tubuh anak itu sudah hilang," ujar Humas RSUD Abdul Wahab Syahrani Samarinda Arysia Andhina dikutip dari Kompas TV.
N juga diberikan infus sebagai tambahan cairan untuk melarutkan efek sabu sekaligus guna memperlancar kencing supaya cepat keluar dari air seni.
"Metamfetamin sudah hilang dan sudah normal. Aman kok, sudah dipulangkan ke rumahnya," terang Arysia.
Ibu korban khawatirkan masa depan anak
Ibu korban M (32) juga mengatakan hal serupa.
Ia mengungkapkan, bahwa kondisi anaknya kini sudah bisa makan, minum, dan tidur, meski sempat mengalami demam.
Hanya saja, Meli menuturkan bahwa emosi anaknya menjadi tidak terkontrol.
Kekhawatiran pun melandanya. Ia cemas bila kejadian tersebut bisa menimbulkan efek jangka panjang bagi sang buah hati.
"Kekhawatirannya karena efek jangka panjangnya, masih kecil banget udah ngerasain hal seperti itu," ujarnya, Senin (12/6/2023), dikutip dari Tribun Kaltim via Kompas.com.
Meli berharap anaknya bisa segera pulih.
Baca juga: Balita di Samarinda Positif Narkoba Usai Minum Air yang Diberikan Tetangga, Seorang Jadi Tersangka
"Untuk ke depannya semoga dapat jalan keluar kondisi anak saya sekarang ini untuk pemulihan dan penyembuhannya," ucapnya.
Terkait kondisi korban, Penanggung Jawab Klinik Pratama Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Tanah Merah dr M. Murdiansyah menerangkan, saat ini balita itu sudah melewati fase awal.
Ia menyebutkan, memang ada efek jangka pendek bagi fisik dan mental balita tersebut.
Namun, karena sudah mendapatkan penanganan medis dari rumah sakit, efek tersebut bisa diminimalisasi.
Baca juga: Daftar Makanan Ini Bagus untuk Kesuburan Pria dan Wanita, dr Boyke: Sel Telur dan Sperma Makin Bagus
"Nah, kelanjutannya akan kami pantau dua minggu ke depan. Kalau orang dewasa, biasa satu dua bulan baru pelepasan. Kalau anak balita karena ini kasus pertama, jadi kami pantau dulu," tuturnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk proses rehabilitasi balita N.
"Kita akan berkoordinasi dengan BNN untuk proses rehabilitasi dan penanganan lebih lanjut," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Selasa (13/6/2023), sebagaimana dikutip dari pemberitaannya.
Nadia menyampaikan, jenis penanganannya masih dievaluasi lebih lanjut, mempertimbangkan pengaruh sabu yang dikonsumsi balita tersebut.
Nantinya kata Nadia, proses rehabilitasi melibatkan para ahli dan spesialis anak.
Ia pun mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar kejadian serupa tidak terulang.
"Nanti tentunya (melibatkan) ahli di bidang rehabilitasi, juga spesialis anak yang akan menangani. Ini memandikan pentingnya peranan ortu dalam mengasuh anak dan mengawasi anak-anak," ucap Nadia.
Baca juga: Geger! Bayi Laki-laki Mengandung Janin di Kupang, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Awal mula balita N dinyatakan positif narkoba
Diberitakan sebelumnya, seorang balita berusia 3 tahun di Kota Samarinda terkonfirmasi positif narkoba setelah meminum air yang mengandung sabu dari tetangganya.
Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun mengungkapkan kronologi balita tersebut bisa positif narkoba.
Kejadian bermula saat korban berinisial N (3) bersama ibunya M (32) berkunjung ke rumah tetangganya TR (51) untuk mencabutkan uban di rambut tetangganya, pada Selasa (6/6/2023).
Baca juga: Hendak ke Pesantren, Mahasiswa Asal Sabang Rudapaksa Anak Bawah Umur, Panglong Kayu Jadi Saksi Bisu
Tidak berselang lama, korban mengaku haus dan meminta minum pada ibunya.
"Nah, akhirnya ngomonglah dengan tetangganya yang punya rumah untuk minta minum," kata Rina kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023), sebagaimana dilansir dari pemberitaannya.
Tetangga itu kemudian mengambilkan botol air mineral yang isinya hanya tinggal setengah untuk diberikan kepada anak tersebut.
Selesai mencarikan uban dari rumah tetangganya, N dan ibunya pulang ke rumah.
Balita mulai bertingkah aneh
Usai meminum air pemberian tetangganya itu, balita malang tersebut pun mulai menunjukkan gejala efek dari narkoba yang terkandung di dalam air mineral pemberian tetangganya.
Saat malam hari, orangtua N merasa heran melihat balitanya.
Anak tersebut biasanya tidur pukul 7 malam.
Namun waktu itu, ia masih bangun pukul 10 malam bahkan hingga Subuh.
"Anak ini malah berbicara sendiri ngoceh sendiri, munguti-mungutin sampah di ambal (karpet anyaman), merobekin tisu, tidak mau minum, tidak mau makan," ujar Rina masih dikutip dari sumber yang sama Kompas.com.
Merasa ada yang aneh dengan perilaku anaknya, akhirnya, Rabu (7/6/2023) pukul 04.58 Wita, ibu korban sempat bertanya ke tetangganya air apa yang diberikan ke anaknya.
Namun si tetangga menjawab bahwa itu air yang dibawa dari warung.
Komunikasi mereka pun terputus karena tidak ada jawaban lagi.
Setelah kejadian itu, ibu N kemudian curhat melalui akun Facebook miliknya terkait kondisi anaknya.
Dalam unggahannya, ibu korban menuturkan bahwa anaknya tak mau makan dan minum maupun tidur selama dua hari dua malam.
Meski demikian, bocah tiga tahun itu kondisinya aktif. Ia juga terus mengoceh dan terlihat sehat.
Kasus ini kemudian diketahui oleh Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim.
Baca juga: VIDEO Kemenkes Bantu Rehabilitasi Balita yang Positif Narkoba usai Minum dari Bekas Bong
Dikira kesurupan, ternyata positif narkoba
Pada Rabu sore (7/6/2023), Rina dan TRC PPA menemui orangtua N untuk menanyakan kondisi anaknya.
Ibu N menyebutkan anaknya mengeluarkan banyak keringat, selain itu keringat di kepala menimbulkan bau.
Balita N juga terus-menerus mengoceh, tidak mau tidur, makan dan minum, serta lebih aktif daripada sebelum meminum air dari tetangganya.
"Si ibu malah mengatakan anak itu kemungkinan kesurupan," ujar Rina.
Rina kemudian berkoordinasi dengan anggota lain yang pernah menangani kasus serupa.
Balita N kemudian diarahkan untuk diperiksa urine.
Malam harinya, N dibawa ke Rumah Sakit Atma Husada Mahakam, Samarinda, Kaltim untuk menjalani pemeriksaan.
"Setengah jam menunggu, hasilnya (urine) positif mengandung metamfetamina yang ada pada unsur sabu," ungkap Rina.
Setelah berkonsultasi dengan pihak dokter, TRC PPA membawa N ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda untuk menjalani opname.
Air minum diragukan
Balita N terkonfirmasi positif narkoba setelah minum air mineral yang diberikan tetangganya menggunakan botol bekas.
Belakangan diketahui, botol yang digunakan tersebut merupakan botol bekas yang mengandung narkoba jenis sabu.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Rengga Puspo Saputro mengungkapkan, sebelum diberikan kepada korban, botol plastik yang berisi setengah air mineral itu merupakan bekas alat hisap sabu-sabu atau bong.
Alat itu dipakai tersangka TR dan rekannya mengisap sabu pada malam hari, sebelum keesokannya diminum oleh balita tersebut, pada Selasa (6/6/2023).
“Pelaku dan rekannya malam hari habis isap sabu. Terus botol itu disimpan dibawah meja ruang tamu. Saat korban minta minum, pelaku ambil air itu kasikan ke ibu korban. Pelaku tidak mengira, air bekas itu masih ada efeknya,” ungkap Rengga dikutip dari Kompas.com, Senin (12/6/2023).
Sementara itu, berdasarkan penjelasan tetangga yang memberikan air minim ke korban, botol tersebut diambilnya dari warung.
Kebetulan, ibu korban dan tetangga itu sama-sama bekerja di sebuah warung.
Namun, anggota TRC PPA Kaltim Diah menyatakan air itu berbeda dengan yang dijual di warung.
"Di warung tersebut menjual air merek B, yang diberikan ke anak itu merek A. Si ibu juga sudah mengkonfirmasi ke pemilik warung bahwa tidak ada air yang dibawa dari warung," ujarnya dilansir dari Kompas TV, Minggu (11/6/2023).
Baca juga: VIDEO Kondisi Balita Positif Narkoba Usai Dikasih Tetangga Air Sabu
Tetangga N jadi tersangka
Buntut dari kasus tersebut, Polres Samarinda telah menetapkan tetangga N yang memberikan minuman dari botol bekas sebagai tersangka.
TR dijerat pasal berlapis menggunakan UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak dan UU 35/2009 tentang Narkotika.
"Kita amankan pelaku (TR) pada Sabtu 10 Juni lalu. Dia diduga memberikan bong berisi air bercampur sabu," ucap Kasat Reskrim Polres Samarinda Kompol Rengga Puspo Saputro dilansir dari Kompas TV.
Sebelum menangkap dan menetapkan TR sebagai tersangka, pihak kepolisian pun telah memeriksa sepasang suami istri yang diduga terlibat dalam kasus ini.
"Tapi masih berstatus saksi dan dalam pemeriksaan," beber Rengga.
Ia juga menambahkan bahwa TR telah menjalani pemeriksaan urine dan hasilnya belum keluar.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
VIDEO Garda Revolusi Iran Siap Perang Total Kekuatan Kami Meningkat Pesat Siap Hadapi Ancaman Global |
![]() |
---|
VIDEO Panas! Jenderal Israel Desak Kabinet Tentukan Strategi Gaza atau Perang Berlanjut Tanpa Batas |
![]() |
---|
Ini Respons dari 7 Bank Komersial Terbesar di Indonesia yang Setuju PPATK Bekukan Rekening Dormant |
![]() |
---|
Top Up GoPay Gangguan? Jangan Panik! Ini Penjelasan dan Solusi Resmi dari GoTo |
![]() |
---|
PPN Naik, Harga Emas Makin Meroket di Banda Aceh! 5 Agustus 2025 Dijual Segini, Warga Tetap Borong! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.