Perjuangan Muhammad Fajri Pria Berbobot 300 Kg Melawan Obesitas hingga Meninggal, Ini Penyebabnya

Muhammad Fajri, pria dengan bobot hampir menyentuh 300 kilogram, meninggal dunia setelah berjuang melawan obesitas.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com
Fajri, pria berbobot 300 kg meninggal dunia 

Dia mengatakan selain menderita obesitas, Fajri juga mengalami luka-luka di beberapa bagian kulit akibat tidak pernah bergerak. Hal ini membuat kulit Fajri mengalami infeksi.

"Jadi kondisi di rumah atau kondisi lingkungan yang lembap itu menimbulkan masalah di paru, demikian pula pada kulit sehingga kulitnya banyak luka, kemudian lukanya terinfeksi, paru-parunya menjadi sesak karena ada infeksi dan sebagainya," ujarnya.

Baca juga: Kondisi Fajri Pria Berbobot 300 Kg, Kini Dipasang Alat Bantu Pernafasan di RSCM, Ditangani 14 Dokter

Fajri Meninggal Dunia di RSCM

Muhammad Fajri mengebuskan napas terakhir di RSCM, Kamis (22/6), pukul 1.25 WIB.

Kabar duka tersebut dikonfirmasi Koordinator Hukum, Organisasi, dan Humas Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Uud.

"Benar (meninggal dunia)," katanya, Kamis.

Fajri meninggal usai 14 hari menjalani perawatan di RSCM Jakarta. Pihak rumah sakit menyebut Fajri meninggal karena multipel infeksi.

 

 Infeksi hingga Gagal Organ

Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan terkait kondisi Muhammad Fajri (MF) sebelum meninggal dunia.

Dokter Spesialis Anestesi RSCM Jakarta dr Sidharta Kusuma Manggala mengatakan, kondisi Fajri saat dirujuk ke RSCM pada 9 Juni 2023, sudah dalam kondisi yang tidak baik.

"Jadi satu bulan ini, memang pasien MF sudah mulai tidak bisa tidur telentang, artinya memang sudah mulai ada masalah medis yang cukup serius terkait dengan kardio respirasi atau masalah paru-paru dan masalah jantungnya," kata Sidharta, dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023).

Saat menjalani perawatan, sesak napas yang dialami Fajri memang kian berat. Hal itu membuat tim dokter harus memasangkan alat bantu pernapasan kepada Fajri.

"Saat dipasang ventilator itu beliau mendapatkan obat-obatan karena proses pemasangan ventilator itu adalah proses yang cukup nyeri dan tidak enak ya sehingga kita harus memberikan obat-obat, jadi kesadarannya itu dengan pengaruh obat tidak full sadar,” ujarnya.

Selain itu, infeksi di bagian kaki kanan Fajri yang sudah dideritanya sejak 6 bulan lalu juga semakin berat. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved