Perjuangan Muhammad Fajri Pria Berbobot 300 Kg Melawan Obesitas hingga Meninggal, Ini Penyebabnya

Muhammad Fajri, pria dengan bobot hampir menyentuh 300 kilogram, meninggal dunia setelah berjuang melawan obesitas.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com
Fajri, pria berbobot 300 kg meninggal dunia 

Kondisinya diperburuk dengan adanya infeksi di bagian paru-parunya.

"Dalam perjalanannya, kalau kita lihat infeksi di kakinya itu semakin berat dan juga ada infeksi di bagian paru-parunya. Infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya syok sepsis," kata Sidharta

Syok Sepsis, kata dia, merupakan respons tubuh terhadap infeksi yang berat.

Sidharta menyebutkan ciri-ciri syok sepsis lainnya adalah kegagalan organ tubuh seperti pada jantung dan ginjal Fajri yang disertai pembuluh darah yang mulai menurun.

“Dilakukan terapi ginjal bersama Dokter Tanggo yakni spesialis ginjal hipertensi serta dengan dokter pencernaan karena pencernaannya bermasalah,” ucapnya.

Berbagai infeksi pada organ tubuh Fajri itu, lanjut dia, yang mengakibatkan kegagalan organ tubuh atau The Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS).

"Sehingga kita bisa bilang akibat dari infeksi yang berat tersebut adalah kegagalan organ tubuh yang dinamakan MODS atau Multi Organ Dysfunction Syndrome," ujarnya.

"Ini yang membuat kondisinya semakin memburuk," papar Sidharta.

Terlebih lagi, lanjutnya, daya tahan tubuh Fajri sudah turun sehingga kuman yang ada di sekitar tubuh membuat penyakit yang dideritanya menjadi lebih berat dan semakin mudah terinfeksi hingga akhirnya terjadi kegagalan organ.

Jenazah Fajri Diangkat Menggunakan Forklift,

 

Jenazah pria obesitas berbobot 300 kilogram, Fajri (27), diangkut ke mobil jenazah dari Gedung A Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Senen, Jakarta Pusat, menggunakan bantuan forklift atau truk garpu, Kamis (22/6/2023).

Jasad Fajri telah terbalut kain penutup jenazah bertuliskan innalillahi wainnailaihi rojiun.

Tim yang berjumlah sekitar 20 petugas pemulasaran jenazah dan anggota Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bekerja sama mengangkat jenazah dan memasukkannya ke dalam mobil.

Melansir Kompas.com, petugas Basarnas memberikan komando kepada tim, termasuk instruksi detail tentang cara mengangkat dan menyusun jasad almarhum ke dalam mobil jenazah.

Fajri dirujuk dari RSUD Tangerang ke RSCM karena mengalami gangguan organ dalam, 9 Jui 2023 silam. Dia meninggal setelah dirawat sekitar 14 hari di RSCM pada Kamis (22/6) pukul 01.25 WIB.

Rumah duka di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug tidak akan menjadi tujuan bagi jenazah Fajri yang telah meninggal.

Keputusan ini diambil karena rumah duka tersebut masih dalam proses renovasi setelah mengalami kerusakan saat proses evakuasi menuju rumah sakit.

 
Menurut informasi dari tetangga Fajri, Evi Hernawati, jenazah akan dibawa ke rumah duka yang terletak di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.

"Informasi di Menteng, di sana ada keluarganya," kata Evi, Kamis (22/6), seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV Eka Marlupy.

Setelah proses pemulasaran selesai, jenazah Fajri akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo.

Baca juga: Berhasil Turunkan Stunting,  Aceh Besar Raih Penghargaan Kinerja Terbaik dari Pemerintah Aceh 

Baca juga: VIDEO Ian Antono God Bless Sebut Indonesia Gudangnya Penyanyi Bagus, Bangga Pada Putri Ariani

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Jakarta, Bandung dan Kota Besar Lainnya, Jumat 23 Juni 2023

Sudah tayang di Kompastv: Perjuangan Fajri Pria Berbobot 300 Kg Melawan Obesitas: Dievakuasi Forklift hingga Meninggal di RSCM

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved