Selamat dari Tragedi Titanic, Masabumi Hosono Malah Dihujat oleh Publik Jepang, Ini Sosoknya
Masabumi Hosono, adalah seorang abdi negara Jepang yang menjadi penumpang Jepang satu-satunya yang naik kapal Titanic pada tahun 1912.
SERAMBINEWS.COM - Inilah sosok Masabumi Hosono, penumpang kapal Titanic yang selamat.
Namun, ia justru menerima hujatan dan kritikan dari publik Jepang.
Masabumi Hosono, adalah seorang abdi negara Jepang yang menjadi penumpang Jepang satu-satunya yang naik kapal Titanic pada tahun 1912.
Ia selamat dari musibah tenggelamnya kapal itu, tapi ia harus menerima kritik dan pengasingan dari publik, pers, dan pemerintah Jepang karena dianggap telah menyelamatkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain. Ia wafat pada tahun 1939.
Hosono terlahir pada tanggal 15 Oktober 1870 di desa Hokura, sekarang bagian dari kota Jōetsu, di Prefektur Niigata.
Ia tamat dari Sekolah Tinggi Perdagangan Tokyo (sekarang Universitas Hitotsubashi) pada tahun 1896 dan bekerja di Perusahaan Bersama Mitsubishi.
Pada tahun 1897, ia keluar dari perusahaan itu untuk menjadi pegawai kargo di Terminal Barang Shiodome di Tokyo.
Pada tahun 1906, ia lulus kursus bahasa Rusia di Sekolah Bahasa Tokyo (sekarang Universitas Studi Asing Tokyo) dan menjadi manajer di Divisi Akuntansi dan Investigasi Kantor Kereta Api Kekaisaran tahun berikutnya.
Pada tahun 1908, ia menjadi direktur kereta api. Pada tahun 1910, Hosono, yang bekerja untuk Kementerian Perhubungan, dikirim ke Rusia untuk mempelajari sistem kereta api negara itu.
Perjalanan pulangnya ke Jepang membawanya dulu ke London, di mana ia tinggal sebentar, kemudian ke Southampton di mana ia naik Titanic pada tanggal 10 April 1912 sebagai penumpang kelas dua.
Pada malam tanggal 14/15 April, ia terbangun oleh seorang pramugara.
Namun, ia dicegah untuk pergi ke dek perahu Titanic , dari mana perahu penyelamat sudah diluncurkan, karena seorang awak kapal mengira bahwa ia adalah penumpang kelas tiga.
Ia akhirnya berhasil melewati halangan itu dan menuju ke dek perahu, di mana ia melihat dengan khawatir bahwa suar darurat sedang ditembakkan.
"Sementara suar darurat sedang ditembakkan ke udara tanpa henti, dan kilatan dan suara biru mengerikan yang sederhana menakutkan. Entah bagaimana saya tidak dapat menghilangkan perasaan ketakutan dan kesedihan," tulis Hosono dalam suratnya.
Hosono melihat empat perahu penyelamat diluncurkan dan merenungkan kemungkinan kematian yang segera datang.
CEO Tribun Network Dahlan Dahi Raih MAW Talk Awards 2025 Kategori Tokoh Media Berpengaruh |
![]() |
---|
Kemenhut RI Verifikasi Tiga Usulan HKm Kelompok Tani Hutan Abdya |
![]() |
---|
Ramai Penolakan, Kehadiran PT Abdya Mineral Prima Dinilai akan Rusak Destinasi Wisata Ceuraceu |
![]() |
---|
Kasus ASN di Pidie Diduga Predator Anak di Bawah Umur, Polisi Periksa Lima Saksi |
![]() |
---|
Gaji Anggota DPR RI 30 Kali Lipat Dibanding Buruh, Said Iqbal Saat Demo: Sakit Rasanya Hati Rakyat! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.