Berita Banda Aceh

BPOM Aceh Uji Sampel Makanan dan Minuman di 5 Pasar di Aceh, Ternyata Ada Mengandung Boraks & E Coli

Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh melakukan uji sampel terhadap 420 sampel makanan dan minuman di lima pasar di Aceh

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Petugas BPOM Aceh melakukan uji sampel makanan dan minuman dari Pasar Lambaro. Foto Direkam Beberapa Waktu Lalu 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh melakukan uji sampel terhadap 420 sampel makanan dan minuman di lima pasar di Aceh.

Kepala BBPOM Aceh, Yudi Noviandi, M.Sc.Tech.,Apt, mengatakan, uji sampel itu dilakukan dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tahap 1 Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK).

Kegiatan Monev tahap 1 ini berupa sampling dan pengujian produk berpotensi mengandung bahan berbahaya yang diperjualbelikan di pasar Lambaro dan Keutapang  Aceh Besar, pasar Gandapura Bireuen, pasar Simpang Tiga Redelong Bener Meriah dan pasar Induk Kota Langsa.

Ia mengatakan, dari total 420 sampel yang diuji, ditemukan 15 sampel minuman tercemar coliform, 3 sampel minuman tercemar E Coli dan 30 sampel diduga mengandung boraks.

Baca juga: Cincau di Lambaro Diduga Mengandung Boraks, Apa Itu? Ternyata Ini Bahaya Boraks untuk Kesehatan

Selanjutnya dilakukan uji konfirmasi ke Laboratorium BPOM Aceh dengan hasil 16 sampel terkonfirmasi positif mengandung bahan berbahaya boraks dan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

"Hasil temuan sampel yang TMS ini berupa Kerupuk Tempe, Kerupuk Jangek, Kerupuk Ketumbar dan Air Abu yang selanjutnya akan diberitahukan kepada dinas terkait untuk ditindaklanjuti," kata Yudi, Selasa (27/6/2023).

Dikatakan Yudi, uji sampel itu dilakukan dalam rangka menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat.

Selain itu, sebagai bentuk menggugah komunitas pasar agar dapat berdaya dan mandiri dalam pembinaan dan pengawasan kepada komunitas pasar.

Baca juga: Apa Hukum Menjual Daging Kurban? Simak Penjelasan Buya Yahya

"Serta melaksanakan pengawasan keamanan pangan pasar secara mandiri oleh pengelola pasar," ujarnya.

Kegiatan ini dilakukan diawali dengan praktek lapang bersama 10 petugas dan fasilitator pasar PPABK yang telah mengikuti Bimbingan Teknis pada kegiatan sebelumnya dan dilaksanakan selama bulan april dan mei tahun 2023.

Hasil dari kegiatan monev tahap 1 ini kata Yudi, diharapkan adanya komitmen pemerintah daerah, pedagang, petugas pasar dan masyarakat untuk mewujudkan PPABK dan dilakukannya replikasi kegiatan pasar.

"Hal ini tak lain agar masyarakat lebih memahami tentang keamanan pangan di pasar tradisional," pungkasnya.

Baca juga: Tabrak Bagian Depan Colt Diesel, Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia di Aceh Timur

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved