Kajian Islam
Musim Haji 2023 Selesai, Ini Adab Menyambut Orang Pulang Haji, Buya Yahya: Udah Tradisi di Indonesia
Buya Yahya mengungkapkan adab menyambut umat muslim sepulang dari tanah suci usai melaksanakan ibadah haji.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Taufik Hidayat
Musim Haji 2023 Selesai, Ini Adab Menyambut Orang Pulang Haji, Buya Yahya: Udah Tradisi di Indonesia
SERAMBINEWS.COM - Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkapkan adab menyambut umat muslim sepulang dari tanah suci usai melaksanakan ibadah haji.
Adab menyambut orang pulang haji itu disampaikan oleh Buya Yahya melalui kajian dakwahnya yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah TV.
Dikutip Serambinews.com, Senin (3/7/2023), adapun adab menyambut umat muslim usai pulang haji adalah menunjukkan sikap senang dan turut gembira atas ibadah haji seseorang, dikatakan Buya Yahya hal tersebut pertanda akan segera bisa menyusul ke Baitullah.
Buya Yahya menuturkan, umat Islam harus berprasangka baik kepada orang yang sudah melaksanakan ibadah haji bahwa mereka sudah dipilih untuk menjadi tamu Allah.
"Kalau kita lihat orang haji, kita husnudzon, bahwa dia telah menjadi tamu Allah, orang yang dipilih oleh Allah," kata Buya Yahya.
Namun jika anda menunjukkan sikap tidak senang melihat orang pulang haji, bisa jadi itu merupakan tanda sifat iri dengki yang ada pada diri anda. Jika memiliki sikap demikian, anda akan sulit melaksanakan umroh atau haji suatu saat.
Baca juga: Pulang Haji Apakah Harus Dipanggil Pak Haji dan Bu Hajjah? Begini Penjelasan Buya Yahya
"Tapi ada orang lihat orang haji marah, dengki, suudzon mikir asal duitnya gak jelas,
ada orang lihat orang haji itu dia marah-marah, maka ketahuilah dia tidak akan bisa haji," imbuh Buya Yahya.
Tak hanya itu, adapun adab lainnya dalam menyikapi umat muslim yang pulang haji adalah menyambut mereka dengan gelar baru seperti pak haji atau bu haji.
Pemanggilan pak haji atau bu haji tidak menjadi masalah dan sudah menjadi suatu kebiasaan di Indonesia.
Bagi yang ingin memanggil dengan gelar haji, Buya Yahya mengatakan sah-sah saja untuk menghormati yang bersangkutan sesuai dengan kebiasaan yang ada di Tanah Air.
Namun, jika anda yang baru pulang haji dan jika tidak dipanggil pak haji oleh orang sekitar maka tidak menjadi masalah dan jangan pula anda terseinggung.
Baca juga: Banyak dapat Daging Kurban Waktu Idul Adha? Bolehkah Kita Menjualnya? Begini Kata Buya Yahya
Tradisi Pemanggilan Gelar Haji
Adapun soal pemanggilan gelar haji di Indonesia, Buya Yahya berpendapat tradisi tersebut tidak masalah. Ini termasuk menghormati para tamu Allah.
"Kemudian karena tradisi di Indonesia sudah biasa ada pak haji, ya kalau orang sudah haji panggillah pak haji. Karena kalau sudah menjadi kebiasaan, bisa jadi bikin seseorang tidak enak," sambung Buya Yahya.
Namun, meskipun anda sudah haji lalu masyarakat tidak memanggil anda Pak Haji atau Bu Hajjah, tidak menjadi suatu masalah.
"Cuma kalau anda tiba-tiba sudah haji lalu tidak dipanggil pak haji, ya nyantai, jangan bilang 'saya sudah haji loh'," sambung Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, gelar haji itu penting. Namun, jangan sampai orang yang telah haji tergoda hatinya oleh setan.
"Jadi kalau ada tetangga, ya panggil haji tidak masalah, apa sih salahnya manggil aja kalau kita gak mau panggil haji, yang sombong kita jadinya, ngiri sebetulnya, jadi kita yang kotor, panggil pak haji gak apa-apa,"
Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Dahsyatnya Pahala Puasa Arafah
"Cuma maksud kami jika anda tidak dipanggil haji, biasa aja deh, emang aslinya saya lahir gapake H (haji), nama dari bapak saya gak pake H kok," tambah Buya.
Hal penting bagi orang yang sudah melaksanakan kewajiban Rukun Islam kelima adalah menjaga hati.
Dan bagi yang belum haji, adalah saling menjaga hati orang lain agar ia tidak tersakiti.
"Jaga hati orang agar tidak nyakiti dia, maka panggil dia pak haji. Jaga hati kita, jangan marah, jangan gelisah, jangan sedih jika dipanggil pak haji," pungkas Buya Yahya.
Indonesia Dapat Kuota Haji 221.000 Jamaah Tahun Depan, Berikut Tahapan Penyelenggaraan Haji 2024
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pemerintah Arab Saudi menginformasikan besaran kuota Haji untuk Indonesia pada 2024 sebesar 221.000.
Informasi ini disampaikan melalui surat yang diserahkan Kementerian Haji dan Umrah Saudi setelah acara Haflat al-Haj al-Khitamy 1444 Hijriah di kantor kementerian tersebut di Makkah pada Jumat, 30 Juni lalu.
Acara bertajuk 'Khitaamuhu Misk' ini merupakan perayaan atas selesainya penyelenggaraan ibadah Haji tahun ini.
"Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menginformasikan kuota haji 2024 ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Tahun depan, kuota Haji Indonesia berjumlah 221.000 jemaah," kata Menag Yaqut di Makkah, Minggu (2/7/2023).
Pemerintah Saudi juga mengumumkan tahapan penyelenggaraan Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi, meliputi:
- 30 Juni 2023 melakukan penyerahan dokumen pekerjaan dan pengumuman kuota Haji 1445 Hijriah.
- 16 September 2023 melakukan rapat persiapan, pembukaan e-hajj untuk input data, pengumuman daftar perusahaan yang mendapat izin, pembukaan kontrak penerbangan dan aktivasi rekening di e-hajj
- 4 November 2023 melakukan penyelesaian rapat-rapat persiapan dan paket pelayanan
- 8 Januari 2024 melakukan Simposium dan pameran pelayanan Haji dan Umrah
- 24 Februari 2024 melakukan penyelesaian semua kontrak akomodasi dan layanan Masyair
- 1 Maret 2024 , awal proses penerbitan visa
- 29 April 2024, penutupan e Hajj dan penerbitan visa
- 9 Mei 2024, awal kedatangan jemaah Haji
Dalam pertemuan bersama Menteri Haji dan Umrah Saudi, Dr Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di kantornya di Makkah, hadir pula sejumlah menteri dan delegasi negara pengirim jemaah Haji lainnya.
Begitu pula dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, Sekjen Kemenag Nizar Ali, Irjen Kemenag Faisal AH, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Menag Yaqut Keluhkan Sederet Hal Ini saat Bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief mengatakan bahwa Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sempat melakukan pertemuan khusus dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr Tawfiq Fawzan Al-Rabiah.
Pertemuan itu dilakukan sebelum Menag Yaqut menghadiri Hafl al-Haj al-Khitamy 1444 Hijriah yakni acara perayaan selesainya puncak Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi yang digelar di Kantor Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Arab Saudi pada Jumat malam, 30 Juni 2023.
"Menag menemui secara khusus Menteri Haji Arab Saudi Tawfiq sebelum mengikuti perayaan atas selesainya penyelenggaraan haji 1444 Hijriah," kata Hilman di Makkah, Arab Saudi, Minggu (2/7/2023).
Dalam pertemuan itu, kata dia, Menag Yaqut mengapresiasi sejumlah kemudahan yang diperoleh jemaah Indonesia selama beribadah haji.
Tidak hanya itu, Menag Yaqut juga menyampaikan sejumlah masalah yang dihadapi jemaah Haji Indonesia, khususnya terkait Mashariq yang ditunjuk pemerintah Saudi dalam memberikan layanan di Muzdalifah dan Mina.
"Layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sepenuhnya menjadi tanggung jawab Mashariq dan pihak Saudi. Karenanya, Menag menyampaikan sejumlah masalah yang muncul kepada Menhaj Saudi," tegas Hilman.
Hilman pun menyebutkan sejumlah masalah yang dialami jemaah Haji Indonesia, satu di antaranya terkait keterlambatan pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
Jemaah terakhir diberangkatkan ke Mina pada pukul 13.30 waktu Arab Saudi, ini tentu saja membuat jemaah 'kepanasan' saat di Muzdalifah.
Mashariq yang bertanggung jawab dalam mobilisasi jemaah, kata dia, gagal dalam memenuhi target untuk segera membawa jemaah Haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina.
Masalah lainnya muncul saat jemaah berada di Mina, yakni sanitasi yang sangat buruk pada sejumlah maktab yang dihuni jemaah Haji Indonesia.
Air bersih di dapur pada sejumlah maktab pun tidak keluar, hal ini membuat proses persiapan makanan dan distribusinya menjadi terlambat.
"Semua problem yang terjadi di Muzdalifah dan Mina disampaikan ke Menhaj Saudi karena itu menjadi tanggung jawab Mashariq," jelas Hilman.
Hilman menekankan bahwa Menteri Tawfiq telah mendengar sejumlah persoalan yang dialami jemaah Haji Indonesia dan akan melakukan perbaikan.
Saudi pun menjamin bahwa pengalaman buruk ini tidak akan terjadi kembali.
Dalam acara Hafl al-Haj al-Khitamy 1444 Hijriah bertajuk 'Khitaamuhu Misk' itu, hadir pula Sekjen Kemenag Nizar Ali, Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief, Irjen Kemenag Faisal AH, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Pertemuan ini juga diikuti sejumlah menteri dan delegasi darinegara pengirim jemaah haji.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Buya Yahya
Haji
musim haji
Tradisi
Indonesia
Pendakwah
Adab Menyambut Orang Pulang Haji
Serambi Indonesia
Serambinews.com
berita serambi
Tanah Suci
Sembuhkan Was-was Najis dengan Cara Ini, Diungkap Buya Yahya Islam Itu Mudah |
![]() |
---|
Jangan Sampai Nikah Jadi Neraka, Ini Pesan Buya Yahya Soal Rumah Tangga |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Penyebab Anak Mudah Marah: Berawal dari Rumah Tangga |
![]() |
---|
Urutan Wali Nikah Wanita Jika Ayah Sudah Meninggal Dunia, Ini Aturannya Menurut Kemenag |
![]() |
---|
Siapa yang Jadi Wali Nikah Jika Ayah Sudah Tiada? Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.