Kajian Islam

Inilah Sunnah Masuk Toilet Kamar Mandi yang Jarang Diketahui, Buya Yahya : Dilakukan Baginda Nabi

Sebagai kebiasaan berulang, ada baiknya bila muslim menerapkan anjuran sunnah di kamar mandi sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YOUTUBE/AL BAHJAH TV
Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkapkan satu diantara banyaknya sunnah masuk toilet atau kamar mandi yang jarang diketahui umat Islam.  

"Maka yang wudhu di dalam toilet, maka hendaknya saat membaca bismillah tak usah diterangkan atau dikeraskan karena termasuk bagian daripada dzikir," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Namun ada kalanya berdzikir atau sekadar mengucap bismillah hukumnya haram, yakni pada saat sesuatu kotoran keluar dari kemaluan dan anus.

Sehingga jikalau hanya duduk di WC atau kloset kemudian mengucap dzikir tanpa buang air hukumnya makruh.

"Kalau memang wudhu bismillah tidak dibaca secara jelas atau cukup dibaca di dalam hati," ujar Buya Yahya.

Berwudhu di toilet hukumnya boleh dalam kondisi di luar toilet banyak laki-laki bukan mahram.

Terlebih kondisi tempat wudhu yang terbuka atau berbaur dengan laki-laki, maka boleh hukumnya berwudhu di toilet.

"Hanya saja dzikir atau doa-doanya tidak disebutkan secara lisan hanya diucapkan dalam hati," tukas Buya Yahya

Adab Masuk WC

1. Mendahulukan Kaki Kiri

Ketika memasuki kamar mandi atau toilet, hendaknya mendahulukan kaki kiri. Namun ketika keluar dari kamar mandi, hendaknya mendahulukan kaki kanan.

Hal tersebut dikarenakan kamar mandi merupakan salah satu tempat yang kotor. Jadi, sebaiknya ketika memasukinya, kita mendahulukan kaki kiri.

Dalam HR. Bukhari Muslim menyebutkan:

"Rasulullah SAW lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik)."

2. Tidak Membawa Benda dengan Asma Allah dan Nabi atau Rasul

Ketika di dalam kamar mandi, hendaknya tidak membawa barang apapun yang melambangkan asma Allah atau sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan rasul.

Hal tersebut pun dijelaskan dalam Al Mawsu'atul Fiqhiyyah yang menyebutkan:

قال ابن عابدين: لو توضأ في الخلاء فهل يأتي بالبسملة وغيرها من أدعية الوضوء مراعاة لسنته؟ أو يتركها مراعاة للمحل؟ قال: الذي يظهر الثاني لتصريحهم بتقديم النهي على الأمر وهو مقتضى ما عند الحنابلة من أن التسمية في الوضوء واجبة، وأن الذكر بالقلب لا يكره، وذهب المالكية إلى يكره الذكر في الخلاء

Artinya: “Ibnu ‘Abidin mengatakan, andaikan seorang berwudhu di kamar kecil, apakah dianjurkan baginya membaca bismillah dan kesunahan lainnya dari membaca do’a wudhu demi menjaga kesunahan atau meninggalkannya mengingat tempatnya?

Menurut Ibnu ‘Abidin, pendapat yang jelas adalah meninggalkan kesunahan karena kebanyakan ulama lebih memprioritaskan larangan dari perintah.

Hal ini sesuai dengan pendapat ulama dari Madzhab Hanbali yang mengatakan bismillah wajib dalam wudhu.

Sementara tetap berdzikir di dalam hati tidak dimakruhkan dan menurut ulama Madzhab Maliki dimakruhkan zikir di kamar kecil.”

Merujuk pada ajaran tersebut disebutkan bahwa sebaiknya tak mengucapkan bismillah ketika melakukan wudhu di kamar mandi.

3. Tidak Bersuci dengan Tangan Kanan

Dalam agama Islam, diketahui bahwa sebaik-baiknya hal dilakukan dengan menggunakan tangan kanan.

Namun ternyata, dalam Islam mengajarkan bahwa ketika beristinja atau bersuci sebaiknya menggunakan tangan kiri.

Dalam HR. Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sebaiknya menggunakan tangan kiri ketika membersihkan diri usai membuang kotoran.

Ajaran tersebut berbunyi:

"Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernapas di dalam bejana. Jika ia buang hajat, janganlah ia memegang kemaluan dengan tangan kanannya. Janganlah pula ia beristinja’ dengan tangan kanannya."

4. Tidak Bersuara di Kamar Mandi

Ketika kita di kamar mandi, terkadang tak sengaja bernyanyi. Namun ternyata, diam ketika berada di kamar mandi sangat dianjurkan.

Hal tersebut pun diungkapkan oleh Ibnu 'Umar Radhiyallahu 'anhuma. Beliau berkata:

"Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya." (HR. Muslim).

5. Tak Menghadap Kiblat

Ketika buang air, dikatakan sebaiknya kita tidak menghadap kiblat.

"Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat." (HR. Bukhori dan Muslim).

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved