Berita Banda Aceh
Pusat Studi Kebangsaan & Pancasila Menepis Pernyataan Humam Hamid Soal Soekarno Hapus Provinsi Aceh
"Sampai saat ini kami mendapati isu tentang keterlibatan Bung Karno dalam pembubaran Provinsi Aceh hanyalah sebuah mispersepsi
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nur Nihayati
"Sampai saat ini kami mendapati isu tentang keterlibatan Bung Karno dalam pembubaran Provinsi Aceh hanyalah sebuah mispersepsi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pusat Studi Kebangsaan dan Pancasila Aceh menanggapi Sosiolog Aceh Prof Ahmad Humam Hamid yang sebelumnya menyatakan Presiden Soekarno telah meleburkan Provinsi Aceh.
Ketua Pusat Studi Kebangsaan dan Pancasila Aceh Helmy N Hakim mengungkapkan dari arsip-arsip sejarah yang dipelajari tidak temukan usulan dan peran Bung Karno terkait membubarkan Provinsi Aceh dan meleburkan ke dalam Sumatra Utara.
"Sampai saat ini kami mendapati isu tentang keterlibatan Bung Karno dalam pembubaran Provinsi Aceh hanyalah sebuah mispersepsi yang terlanjur berkembang menjadi mitos yang diyakini," kata Helmy, Sabtu (8/7/2023).
Helmy yang juga kader PDIP Aceh ini menyebutkan sejumlah tokoh dari pusat pernah dikirim ke Aceh untuk berdialog terkait pembubaran provinsi Aceh tidak ada nama Soekarno.
Tapi, Mohammad Hatta (Wakil Presiden), Mohamad Natsir (Perdana Menteri), Sjafruddin Prawiranegara (Wakil Perdana Menteri), serta Mr. Asaat (Menteri Dalam Negeri).
"Yang mana para ulama yang pada masa itu para ulama yang dipimpin Abu Daud Beureueh yang juga Ketua Masyumi Aceh menyatakan sikap menolak peleburan Provinsi Aceh," sebutnya.
Setelah dialog tersebut berdasarkan buku karya Djumala, terang Helmy, Mohamad Natsir selaku Perdana Menteri malah melakukan pembubaran terhadap Provinsi Aceh resmi pada 23 Januari 1951.
"Yang kemudian kebijakan tersebut berdampak terjadi pemberontakan DI/TII pada 20 September 1953," ungkap Helmy yang juga menjabat Ketua Koperasi HKTI Aceh.
Pusat Studi Kebangsaan dan Pancasila mengapresiasi pernyataan Prof Humam Hamid yang masih mengingat Bung Karno dan membangkitkan kembali memori masyarakat Aceh tentang Bung Karno.
"Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof Humam Hamid yang dengan kecerdasan beliau, membuka kembali wacana ini," tutup Helmy N Hakim.
Sebelumnya, Prof Humam Hamid menyentil peran Presiden pertama RI, Soekarno dalam membubarkan Provinsi Aceh. Pernyataan ini muncul saat ini menanggapi dinamika perpanjangan masa jabatan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki oleh Presiden Joko Widodo.
Humam Hamid mengungkap keputusan Presiden yang tidak mengakomodir suara rakyat sebagai sebuah penghinaan terbesar bagi Aceh dan menandakan pemerintah pusat tidak lagi peduli dengan Aceh.
“Mungkin kali kedua setelah Soekarno membubarkan Provinsi Aceh. Masyarakat Aceh tidak perlu marah, diam saja.
Marzuki tidak salah, masyarakat tidak boleh marah ke Marzuki,” ungkapnya Kamis (6/7/2023) malam.
Bakti Teritorial Prima Jelang HUT Ke-80 TNI, Kodam IM Gelar Donor Darah Serentak di Sejumlah Wilayah |
![]() |
---|
Mahasiswa USK Diajak Bertransformasi Digital, Kuliah Umum Bersama Direktur Consumer Banking BTN |
![]() |
---|
Kesal Jalan di Barsela Buruk, Wasekjen Apkasindo Minta CPO Dibuang ke Laut |
![]() |
---|
Operasi Pasar, Petugas Gabungan Sita 22.900 Batang Rokok Ilegal di Banda Aceh |
![]() |
---|
Operasi Pasar, Bea Cukai Sita 22.900 Batang Rokok Ilegal di Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.