Kajian Islam

Pesan Buya Yahya untuk Pemilu 2024, Para Tim Sukses Penting Banget Tahu untuk Kepentingan Bersama

Buya Yahya juga memberikan pandangan penting tentang pentingnya menghindari adu domba dan mengutamakan persatuan dalam pemilu.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBI/SYAMSUL AZMAN
Ustaz Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri Lc MA PhD atau yang lebih dikenal Buya Yahya saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL), Banda Aceh, Jumat (16/12/2022). 

Pesan Buya Yahya untuk Pemilu 2024, Para Tim Sukses Penting Banget Tahu untuk Kepentingan Bersama

SERAMBINEWS.COM - Mendekati tahun Pemilu 2024, Buya Yahya memberikan pesan untuk Pemilu 2024 mendatang.

Pesan tersebut ditujukan kepada Tim Sukses dan pendukung salah satu pasangan calon pada saat Pemilu 2024.

Buya Yahya menyampaikan kepada masyarakat Indonesia untuk menjadi juru damai dan menjaga perdamaian khususnya di Pemilu 2024.

Selain itu, Buya Yahya juga memberikan pandangan penting tentang pentingnya menghindari adu domba dan mengutamakan persatuan dalam pemilu.

Dilansir Serambinews.com dari laman Al Bahjah, Buya Yahya mengingatkan bahwa pemilu seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang jahat untuk mengadu domba masyarakat.

"Fitnah dan propaganda menjadi senjata yang digunakan untuk merusak hubungan antar pendukung calon," kata Buya Yahya.

Baca juga: Doa Terhindar dari Sifat Riya, Pamer & Ingin Dipuji saat Ibadah, Buya Yahya Anjurkan Baca Ini 3 Kali

Oleh karena itu, Buya Yahya mengajak semua aktivis, politisi, dan siapapun yang terlibat dalam pemilu untuk menggunakan rumus sederhana,yaitu “cukup sanjung politisi atau calon pilihanmu, jangan mencaci calon politisi lain nya.

Buya yahya menekankan bahwa jika kita ingin memperjuangkan negara ini, kita harus menjaga sikap positif dan tidak mencaci maki pihak yang berseberangan.

Menghina dan mencaci pihak lawan bukanlah tindakan yang layak dilakukan. 

Semua ini hanya akan menimbulkan konflik dan kebencian yang tidak sehat.

Buya Yahya kemudian mengajak para tim sukses calon presiden untuk tetap menjaga sikap yang baik, sejalan dengan pengetahuan dan keyakinan mereka.

Jangan terlibat dalam adu mulut yang tidak menghasilkan kebaikan.

Baca juga: Sering Abai! Ternyata Ini Hukum Bawa HP Berisi Konten Quran ke Kamar Mandi, Simak Ulasan Buya Yahya

Buya Yahya juga menyoroti fenomena perpecahan di bawah antara pendukung calon presiden.

Ia mengingatkan agar tim sukses di mana pun berada, untuk selalu menghormati pemimpin mereka.

"Cukup sanjung bosmu sesuai dengan pengetahuanmu, tidak perlu mencaci-maki yang bersebelahan. Mencela dan mengolok-olok tidaklah pantas," tegas Buya Yahya.

Buya Yahya juga menekankan pentingnya menjaga sikap positif terhadap semua pihak, sehingga suasana di musala atau tempat ibadah lainnya, atau dimanapun berada tetap nyaman dan harmonis.

Salat jamaah dan minum teh bersama adalah hal yang asyik jika dilakukan dalam suasana yang baik.

Buya Yahya mengkritisi kebodohan kita yang terjebak dalam adu domba. Ia menegaskan bahwa kita harus menjadi orang-orang yang mengedepankan perdamaian, bukan menciptakan konflik.

Baca juga: Begini Penjelasan Buya Yahya dan Ustaz Abdul Somad Anggapan Menikah di Bulan Muharram

Ia mengajak semua orang untuk tidak ikut-ikutan dalam mencaci-maki orang lain.

Setiap calon memiliki kebaikan dan kekurangannya masing-masing.

Jika kita memiliki preferensi yang berbeda dengan orang lain, itu bukan alasan untuk mencela atau mengolok-olok.

Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga sikap yang baik, tanpa terlibat dalam perang kata-kata yang tidak berguna.

Ia menegaskan bahwa setelah pemilu, apapun hasilnya, kita harus tetap menjaga hubungan baik antarpendukung calon.

Dukungan terhadap calon yang terpilih tetap bisa dilakukan, begitu juga dengan mendukung kandidat lain yang terlibat dalam pemerintahan. Tidak perlu berantem atau merusak persatuan.

Baca juga: Inilah Sunnah Masuk Toilet Kamar Mandi yang Jarang Diketahui, Buya Yahya : Dilakukan Baginda Nabi

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan pesan agar kita menghindari adu domba, menjaga persatuan, dan menjadi juru damai.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut-ikutan dalam mencaci-maki orang lain.

Ia menolak untuk menjadi bagian dari pertikaian dan tidak ingin dikaitkan dengan politik yang memicu konflik. 

"Mari kita semua orang untuk menjaga hati, lisan, dan kuping agar hanya mendengarkan yang diridhoi oleh Allah," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved