Kajian Islam

Nasihat Buya Yahya untuk Orang yang Suka Bongkar Aib, Siksa Pedih, Direndahkan di Dunia dan Akhirat

Tanda dosa seseorang tidak diampuni adalah jika orang tersebut tidak pernah menyesel dan tidak malu akan dosa-dosanya menurut Buya Yahya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBI/SYAMSUL AZMAN
Ustaz Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri Lc MA PhD atau yang lebih dikenal Buya Yahya saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek (HKL), Banda Aceh, Jumat (16/12/2022). 

Nasihat Buya Yahya untuk Orang yang Suka Bongkar Aib, Siksa Pedih, Direndahkan di Dunia dan Akhirat

SERAMBINEWS.COM - Pendakwah Buya Yahya memberikan sebuah nasihat kepada manusia yang suka membongkar aib.

Setiap manusia pastil mempunyai aib.

Namun, Islam sangat melarang setiap individu untuk membongkar atau menyebarkan aib.

Justru Islam mengajarkan pentingnya menjaga harga diri dan martabat individu.

Membuka aib sendiri dapat merusak citra diri, merugikan reputasi, bahkan membuka peluang bagi orang lain untuk mencela atau mengejek.

Dilansir Serambinews.com dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengingatkan, takutlah anda kepada Allah dengan cara tidak membuka aib kepada siapa pun.

Baca juga: Cara Taubat karena Gak Shalat Jumat 3 Kali, Kafir? Buya Yahya: Hati Gelap hingga Sulit dapat Hidayah

"Hai saudara-saudaraku yang biasa menyebut kejelekan pribadinya, tolong takut, takutlah kepada Allah," kata Buya Yahya.

Membongkar dosa-dosa dan kesalahan diri sendiri secara terbuka tidak dianjurkan dalam Islam.

Bahkan lanjut Buya, tanda dosa seseorang tidak diampuni adalah jika orang tersebut tidak pernah menyesel dan tidak malu akan dosa-dosanya.

"Tanda dosa tidak diampuni , orang yang tidak pernah meneysal tentang dosa, dan tidak menyesal tentang dosa itu dia tidak malu menyebutnya," lanjut Buya Yahya.

Sebagai gantinya, Islam mendorong umatnya untuk bertobat dengan tulus kepada Allah dan bertaubat secara pribadi tanpa perlu mempublikasikan dosa-dosa mereka.

"Kalau ingin mengadu, ngadu kepada Allah," tambah Buya Yahya.

Baca juga: Doa Terhindar dari Sifat Riya, Pamer & Ingin Dipuji saat Ibadah, Buya Yahya Anjurkan Baca Ini 3 Kali

Adapun anda yang tidak punya masalah tentang aib, maka anda harus menjadi pejuang penutup aib.

Kemudian disamping pejuang penutup aib, naik satu pangkat lagi yaitu mengajarkan orang agar mau menutup aib.

Namun, jika anda sudah pernah terlanjur membuka aib, anda bisa merubahnya dengan cara benar-benar bertobat.

Kemudian mulailah berperan sebagai manusia yang soleh dan ingin berubah bukan untuk membohongi orang lain tetapi ingin berubah untuk diri sendiri.

Menurut Buya Yahya, seseorang yang membongkar aib atau mengajari orang untuk membongkar aib, maka orang tersebut akan direndahkan di dunia dan akhirat.

Maka sebaiknya, bertaubatlah dan jika anda mempunyai aib jangan pernah diumbar kepada siapapun.

Baca juga: Apa Hukum Membawa HP Berisi Aplikasi Al-Quran ke Toilet? Begini Penjelasan Buya Yahya

"Ingat kalau anda membongkar aibnya orang atau mengajari orang bongkar aib, maka Allah akan rendahkan anda, akan bongkar aib anda.

Kita urusan dengan Allah yang maha kasih dan sekaligus maha pedih dalam siksanya. Makanya Allah maha kasih, tobat, kalau salah jangan diobral," pungkas Buya Yahya.

Dibuka Pintu Kebaikan, Ini 3 Adab Berbicara dengan Orang Tua Kata Buya Yahya, No 2 Sering Diabaikan

Pendakwah Buya Yahya kali ini membagikan tiga adab berbicara dengan orang tua.

Orang tua merupakan seseorang yang harus kita hormati.

Bukan hanya karena perbedaan usia, tetapi orang tua juga telah berjasa dalam melahirkan dan membesarkan anak-anaknya.

Berbicara dengan orang tua haruslah mengutamakan norma kesopanan.

Sebagai anak, kita diajarkan untuk selalu bertutur kata yang baik pada orang tua.

Namun, tak jarang anak dengan orang tuanya memiliki perbedaan pendapat yang bisa berujung pada pertengkaran.

Dalam situasi tersebut, anak mengeluarkan kata-kata kasar yang dapat menyakiti hati orang tua, padahal, sebagai anak, harus tetap menjaga tutur kata agar tidak menyakiti hati mereka.

Lantas, bagaimana cara tepat berbicara dengan orang tua?

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Sabtu (15/7/2023), Buya Yahya kali ini membagikan adab berbicara dengan orang tua.

1. Jangan membentak orang tua

Dari penjelasannya, Buya Yahya mengatakan sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk senantiasa memuliakan orang tuanya, mengingat bahwa beliaulah yang sudah membesarkan kita dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Memuliakan orang tua bisa dimulai dari mengucapkan kata baik dan bertutur kata baik di depan orang tua.

Buya Yahya menegaskan, jangan pernah anak membentak atau berbicara dengan nada kasar di depan orang tua.

"Tolong yang serius ya dengan ibunda, jangan mengangkat suara, artinya jangan membentak, jangan berbicara dengan nada tidak suka," kata Buya Yahya di awal video.

2. Perlihatkan wajah ceria dan senang

Jika sedang berbicara dengan orang tua, jangan pernah memperlihatkan muka masam sehingga tidak menyenangkan untuk dilihat.

Muka masam diartikan sebagai wajah yang tidak menarik, wajah yang cemberut, merengut, dan sebagainya.

Sebaiknya kata Buya, perlihatkanlah wajah ceria dan senang ketika berbicara dengan orang tua, sehingga mereka merasa senang, nyaman dan merasa dihargai oleh anaknya.

"Kalau ngomong sama orang tua jangan nampakkan kita itu bosan ngomong sama orang tua, akan tetapi tampakkan wajah ceria, tamppakkan kalau kita senang sehingga nyaman di hati orang tua," tegasnya.

3. Berbicara yang menyenangkan hati orangtua

Orangtua adalah orang yang harus dihormati dan disayang oleh anaknya.

Mereka merupakan 'pahlawan' bagi anak-anaknya.

Saat berbicara dengan orangtua, tak hanya tutur kata yang perlu diperhatikan, tapi juga berikanlah kalimat-kalimat yang bisa menyenangkan hati mereka.

Lanjut Buya, apabila seorang anak berhasil mengaplikasikan ketiga hal tersebut saat berkomunikasi dengan orang tua, maka dengan izin Allah, anak tersebut dibukakan pintu kebaikan untuknya baik di dunia maupun di akhirat kelak.

"Kalau kita bisa seperti itu, maka kita dibuka oleh Allah segala kebaikan di dunia dan di akhirat, dan ingat, kalau ada seorang anak baik, tulus, benar di hatinya dengan orang tua," imbuhnya.

Hal demikian juga berlaku kepada orang kafir jika mereka memuliakan orang tuanya.

Hanya saja kata Buya, orang kafir hanya mendapat balasan kebaikan di dunia sementara tidak untuk di akhirat.

"Biarpun dia orang kafir, akan Allah balas, cuman kalau orang kafir hanya di balas di dunia tidak ada balasan di akhirat"

"Orang kafir yang tidak beriman kepada Allah, tapi sama bapak dan ibunya baik, lihat, dia paling sukses diantara yang lain. Ini di dunia, tapi di akhirat nggak dapat," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved