Pria Ini Bunuh Kekasihnya yang Hamil, Pelaku Mau Enaknya Aja, Kesal Saat Korban Minta Dinikahi

"Yang pasti kondisi mayatnya sudah mulai membusuk ya, sudah proses pembusukan. (Diduga) sudah beberapa hari (meninggal),"

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI
Pelaku pembunuhan kekasih di Jalan Cemara, Duri Kosambi, Jakarta Barat. Pelaku ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (17/7/2023). 

Adapun H dan PAG merupakan pasangan kekasih yang baru mengontrak selama dua pekan di sana.

Kepada pemilik kontrakan, keduanya mengaku sebagai suami istri.

 Namun, saat dimintai kartu identitas, korban dan pelaku berdalih masih sibuk membereskan barang-barangnya.

"Sampai kejadian itu terjadi, kartu identitas berupa KTP belum sempat diberikan kepada pemilik kontrakan," ucap Syahduddi.

Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi antara Siti dengan pasangan tersebut hingga pada Selasa (12/7/2023).

Di mana hari itu, tercium bau busuk dari kamar nomor lima yang dikontrak pasangan tersebut.

Pelaku ditangkap pada Kamis dini hari, setelah penyidik menyelidiki kasus tersebut. 

H ditangkap di wilayah sekitar Bandara Soekarno-Hatta sesaat pelaku akan melarikan diri.

Baca juga: Pemilik Mobil Avanza yang Tabrak Dua Pria hingga Tewas di Medan Ditangkap, Mayat Ditemukan di Parit

Pelaku Kesal Saat Korban Minta Dinikahi

Pria berinisial HS (30) membunuh kekasihnya yang hamil karena kesal saat korban meminta dinikahi sebagai bentuk tanggung jawab.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan mengatakan, HS membunuh PAG (23) di kamar kontrakannya di Jalan Cemara, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Sabtu (8/7/2023).

"Dari hasil keterangan tersangka, didapatkan bahwa yang bersangkutan merasa kesal, yang pertama (karena) sudah diketahui adanya kehamilan pada korban," ujar Andri di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (17/7/2023).

Mulanya korban PAG meminta pertanggungjawaban kepada HS. 

Namun, pelaku belum siap menikahi korban yang sedang hamil satu bulan itu.

"Inilah yang terjadi lebih kurang dua atau tiga minggu belakangan. Sehingga puncak kemarahan pelaku terjadi pada hari Sabtu, 8 Juli," papar Andri.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved