Jurnalisme Warga

Menciptakan Link and Match Program TeFa di SMK dengan Dunia Usaha

TeFa adalah suatu konsep pembelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) berbasis produksi atau jasa mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di

Editor: mufti
zoom-inlihat foto Menciptakan Link and Match Program TeFa di SMK dengan Dunia Usaha
IST
HELMIZA, Tendik Laboran SMKN 1 Jeunieb, Kabupaten Bireuen, melaporkan dari Jeunieb

Pelatihan itu termasuk juga membawa guru kejuruan meninjau langsung ke dunia usaha/dunia industri, sehingga guru memahami bagaimana suasana kerja di industri, dan kompetensi yang bagaimana yang diinginkan oleh dunia industri.
Dengan adanya kegiatan ini, guru bisa menerapkan model pembelajaran di sekolah yang selaras dengan dunia usaha/dunia industri.

Upgrade sarana dan alat praktik

Prasarana dan sarana (alat dan bahan praktik) merupakan persyaratan kedua yang harus dimiliki oleh sekolah.
Berbicara tentang alat praktik dan guru, ini ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Pada sekolah kejuruan, ada guru tanpa alat praktik, merupakan suatu pembodohan, meskipun pada bidang tertentu, alat praktik ini dapat dibuat dengan alat-alat sederhana, walaupun tidak sesuai dengan yang dipakai di dunia usaha.

Kenapa saya menggunakan istilah pembodohan karena pada mata pelajaran yang harus dipraktikkan, bila guru mengajar tanpa adanya alat praktik, maka siswa akan dipaksa mengkhayal tentang apa yang disampaikan guru.

Akibatnya, akan muncul berbagai ragam versi pemahaman terhadap suatu materi, tergantung tingkat daya khayal atau imajinasi masing-masing siswa. Alat praktik ini harus nyata dan sesuai atau minimal mendekati seperti yang dipakai di dunia industri.

Artinya, alat praktik tidak bisa digantikan dengan cara siswa menonton video tentang alat alat atau mesin produksi suatu industri, atau melihat gambar- gambar dari internet tentang alat-alat yang digunakan pada DU/DI, tanpa melihat dan menggunakan alat tersebut secara langsung.
Tetapi, untuk jurusan tertentu yang lulusannya dipersiapkan untuk menjual jasa, seperti pada keahlian nautika kapal penangkap ikan, nautika kapal niaga, aeronautika, dan akomodasi perhotelan.
Video tentang cara kerja di dunia usaha akan sangat membantu siswa memahami situasi dan kondisi lapangan kerja mereka kelak.

Kemudian, ada alat praktik tanpa guru, ini dapat saya istilahkan seperti suatu prank (canda) dalam dunia pendidikan.
Tidak bisa dibayangkan apa yang ada dibenak siswa, ketika melihat suatu alat, tetapi tidak ada guru yang mengajarkannya.
Ini dapat kita umpamakan sebagai sipuntung mendapatkan tangan, tetapi tidak tahu cara menggunakannya.

Dalam sekolah kejuruan, guru yang mumpuni pada jurusannya dengan didukung oleh sarana dan alat praktik yang sesuai, maka bagai judul sebuah lagu "Jangan pisahkan aku dan dia."

Simulasikan suasana dan cara kerja di DUDI pada PBM

Sesuai dengan makna TeFa, proses belajar
-mengajar (praktikum) yang dilakukan harus selalu mengacu sebagaimana proses produksi atau cara kerja di suatu perusahaan.
Pada tahap ini, yang dilakukan tidak hanya harus sesuai dengan teknik kerja di industri, tetapi juga perlu diarahkan bagaimana etos dan budaya kerja pada suatu industri.

Hal ini hanya bisa dilakukan bila guru tersebut sudah melihat langsung kegiatan suatu proses produksi pada suatu industri.
Setelah melalui semua tahapan ini, maka produk atau jasa yang dimiliki siswa akan link and match dengan usaha/dunia industri.
Hasil akhir daripada TeFa ini, akan memudahkan lulusan dalam memasuki dunia kerja. Maka, tercapailah slogan SMK Bisa, SMK Hebat.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved