Kajian Islam

Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Keutamaan Puasa di Bulan Muharram, Buya Yahya : Memuliakan Bulan Suci

Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang diistimewakan oleh Allah dan dibedakan dengan bulan-bulan lainnya dalam kalender Islam.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
INSTAGRAM @buyayahya_albahjah
Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Keutamaan Puasa di Bulan Muharram, Buya Yahya : Memuliakan Bulan Suci 

Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Keutamaan Puasa di Bulan Muharram, Buya Yahya : Memuliakan Bulan Suci

SERAMBINEWS.COM -  Umat Islam kini telah memasuki bulan Muharram sejak 19 Juli 2023 lalu.

Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang diistimewakan oleh Allah dan dibedakan dengan bulan-bulan lainnya dalam kalender Islam.

Diantara dua belas bulan tersebut, Muharram merupakan bulan yang memiliki keutamaan khusus, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.

Dalam video Mutiara Hikmah Buya Yahya yang diunggah oleh akun  YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan keutamaan puasa di bulan ini serta mengingatkan umat Islam agar berhati-hati terhadap riwayat-riwayat palsu yang berkaitan dengan Muharram.

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram

Puasa di bulan Muharram merupakan sebaik-baik puasa setelah Ramadan, menurut ajaran Nabi Muhammad SAW.

Meskipun begitu, Buya Yahya menegaskan bahwa tidak perlu mencari-cari keutamaan tambahan yang tidak jelas dan berpotensi berasal dari riwayat-riwayat palsu.

Baca juga: Simak, Jadwal dan Niat Puasa Muharram 2023: Mulai Puasa Tasua, Asyura, dan Ayyamul Bidh

Keutamaan puasa di bulan Muharram sudah jelas, terutama ketika dilakukan pada tanggal 10 Muharram yang disebut Asyura.

Asyura adalah hari yang sangat istimewa di bulan Muharram, dan dalam riwayat yang sahih, Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa berpuasa pada hari Asyura akan mengampuni dosa-dosa masa lalu.

Namun, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa sebagian orang terkadang menjadikan bulan Muharram sebagai waktu khusus untuk beramal, seperti memberi sedekah kepada anak yatim.

Padahal, perhatian dan sedekah kepada anak yatim seharusnya dilakukan tidak hanya pada bulan Muharram, melainkan sepanjang tahun.

Selain itu, Buya Yahya mengingatkan pentingnya memahami bahwa berbeda dengan budaya lain bukanlah permusuhan.

Nabi Muhammad SAW pernah mengajak para sahabat untuk berpuasa sehari sebelum Asyura (tanggal 9 Muharram) agar berbeda dengan kebiasaan orang Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari Asyura saja.

Baca juga: 7 Amalan Sunnah di 10 Hari Pertama Bulan Muharram, Membaca Surat Al Ikhlas 1.000 Kali

Tujuan dari perbedaan tersebut adalah untuk menjaga kekhasan dan keunikan dalam ajaran Islam.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menyoroti bahwa banyak riwayat palsu tentang Muharram yang dapat menyesatkan umat Islam.

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menyebarkan riwayat-riwayat tersebut dan lebih mengedepankan riwayat-riwayat yang sahih dan memiliki kepastian.

Dengan demikian, bulan Muharram adalah bulan yang mulia dan berharga bagi umat Islam.

Puasa di bulan ini, khususnya pada hari Asyura, merupakan amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Namun, kita harus bijaksana dalam mengambil keutamaan dan tidak terjebak dalam pandangan sempit tentang bulan ini.

Selain itu, mari kita tetap berpedoman pada ajaran Islam yang murni dan menjaga keunikan budaya dan tradisi Islam.

Baca juga: Ini Daftar Khatib & Imam Shalat Jumat di Banda Aceh Besok, Jumat Perdana Bulan Muharram 1445 Hijriah

Dengan cara ini, kita dapat memuliakan bulan Muharram dengan sejati dan mengambil manfaat spiritual yang terkandung di dalamnya. 


Larangan Membangun Rumah di Bulan Suro/ Muharram, Buya Yahya Jelaskan Kapan Sebenarnya Hari Jelek Itu

Benarkah ada larangan membangun rumah di bulan Suro atau Muharram? Bagaimana Islam memandang hal ini?

Simak penjelasan Buya Yahya terkait anggapan di masyarakat soal larangan membangun rumah di bulan Muharram.

Bulan Suro atau Muharram sering dikaitkan dengan kepercayaan-kepercayaan masyarakat kuno yang mengarah pada sisi mistis kehidupan.

Kepercayaan tersebut di antaranya adalah larangan untuk membangun rumah di bulan Suro atau Muharam.

Membangun rumah pada bulan muharram dianggap sebagai suatu pantangan.

Apabila larangan ini tetap dilakukan, dipercaya rumah yang dibangun akan mendatangkan kesialan.

Kepercayaan tidak membangun rumah pada bulan Muharram kini sudah menjadi cerita turun-temurun.

Lalu sebenarnya bagaimana pandangan islam melihat fenomena ini?

Dalam sebuah sesi tanya jawab yang diunggah dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV, ulama kharismatik Buya Yahya menerangkan penjelasannya.

Awalnya penanya mengatakan bahwa ada kepercayaan di masyarakat yang mengatan bahwa di bulan muharram seseorang dilarang membangun rumah.

Ia disarankan temannya untuk membangun rumah di Bulan Dzulhijjah.

"Betul itu, yang ngomong, bagus di bulan Dzulhijjah karena punya duitnya di bulan Dzulhijjah, bagus dia, bagus," kata Buya.

Sontak jawaban tersebut disambut tawa jamaah yang hadir dalam kajian.

"Adapun yang di Bulan Muharram, dia belum punya duit," tambahnya.

Buya Yahya melanjutkan, bahwa sebenarnya semua bulan dan hari adalah baik sehingga tidak ada larangan membangun rumah pada bulan-bulan tertentu.

"Semua bulan baik, bangun rumah gak harus Rajab, bulan puasa, yang penting yang bangun ikut puasa ramadhan, selesai," tegas Buya Yahya.

Kemudian Buya Yahya menegaskan bahwa tidak ada anggapan yang melarang membangun rumah pada bulan Muharram.

"Jadi gak ada begitu-begitu," tambah Buya.

Hal ini juga yang sering terjadi di masyarakat, yang menunda kebaikan, karena lebih percaya pada kepercayaan.

Begitu pula dengan nikah, tidak ada larangan menikah pada bulan bulan tertentu. Yang ada, menikah lebih cepat lebih baik dan tidak harus menunggu bulan tertentu.

"Kapan nikah? paling bagusnya nikah bulan ini, bukan! Tapi paling bagusnya nikah paling cepat," kata Buya Yahya.

"Gak ada bulan sengsara, bulan nyungsep, bulan na'as, gak ada itu," tambah Buya Yahya.

Terakhir, Buya Yahya kembali menegaskan bahwa semua hari adalah baik jika dilakukan untuk kebaikan.

Meski demikian, ada hari jelek menurut Buya Yahya.

Hari jelek itu, yakni ketika seseorang melakukan perbuatan maksiat.

"Semua hari adalah bagus jika kita gunakan kebaikan, lantas kapan hari jelek? Hari ketika anda bermaksiat, selesai," pungkas Buya Yahya di akhir video.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved