Usai Effendi Kini Budiman Sudjatmiko, Satu per Satu Kader PDIP Tinggalkan Ganjar ke Prabowo?
Usai Effendi Simbolon kini Budiman Sudjatmiko, satu per satu kader PDIP tinggalkan Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto?
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Usai Effendi Simbolon kini Budiman Sudjatmiko, satu per satu kader PDIP tinggalkan Ganjar ke Prabowo?
Diketahui kader PDIP, Budiman Sudjatmiko baru-baru ini menemui bakal capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Budiman menemuinya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menilai, pertemuan tersebut merupakan sesuatu yang sudah dipersiapkan dengan luar biasa bagus dan disengaja.
"Udah siap, lalu ada konferensi pers lengkap lagi. Jadi ini bukan bertamu biasa, terencana pasti," kata Effendi Gazali dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Senin (24/7/2023).
Menurutnya, sudah pantas publik menduga ada jalinan komunikasi karena disambut dan dipersiapkan dengan sangat baik.
Jalinan komunikasi dimaksud termasuk dugaan mendukung Prabowo sebagai bakal capres 2024 mendatang.
Partai Punya Disiplin yang Harus Ditaati
Sementara Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira menyampaikan, Budiman merupakan aktivis intelektual dan sudah dikenalnya sejak lama, baik secara pemikiran maupun sikap politik.
"Aktivis intelektual itu mereka mencari bentuk yang terbaik buat aktivitasnya," ungkap Andreas.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Diduga Main Game Slot Judi Saat Rapat, Cinta Mega: Itu Candy Crush
Baca juga: Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Subianto Salah Satu Pemimpin Terbaik
Meski demikian, menurutnya dalam sebuah organisasi, ada disiplin yang mesti diterapkan, termasuk dalam hal ini yang berlaku di PDIP.
"Karakter aktivisnya itu masih sangat kuat melekat pada Budiman, sehingga kadang-kadang disiplin dalam berbicara dan bersikap, muncul seperti hari-hari ini kita lihat," kata Andreas.
"Tapi buat partai tidak ada masalah dalam artian, itu proses filterisasi juga untuk melihat apakah kader partai yang disiplin atau tidak," tambahnya.
Politikus Senior PDIP itu menyentil kalau pun ada yang membelot dari Ganjar ke Prabowo, partai banteng ini tidak akan goyah.
Kondisi saat ini menurutnya sangat menguji para kader apakah tetap solid dan setia, atau malah memilih jalan lain.
"Disiplin organisasi dalam situasi seperti ini dan itu akan teruji, partai tetap solid, partai tidak akan goyah hanya karena satu dua orang," tegas Andreas.
Baca juga: Puan Ungkap 5 Daftar Bacawapres Ganjar Pranowo, Elektabilitas Erick Thohir Paling Unggul
Prabowo Tak Suka Bajak Partai Lain
Sementara Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer menanggapi tindakan sejumlah kader PDIP yang condong secara terang-terang menunjukkan dukungan ke Prabowo.
Pada prinsipnya, Ketum Partai Gerindra disebut sangat senang bila ada yang mendukungnya secara terang-terangan.
"Prinsipnya, dia sangat senang sekali siapa pun yang mendukung apalagi mendukung dengan jujur di depan publik," ungkap pria yang disapa Noel itu.
Kemudian ia membeberkan kalau tipikal Prabowo bukanlah sosok yang suka membajak partai lain, terutama jelang Pemilu.
"Kalau soal masuk partai atau apa, dia juga tipikalnya tidak mau membajak, apalagi pak Prabowo ini menganggap bu Mega ini seperti kakaknya sendiri," ungkap Noel.
"Kemudian PDIP ini partai kuat, partai kader, tidak mungkin juga sekelas pak Prabowo mau coba membajak partai lain, itu bukan tipenya pak Prabowo," tambahnya.
Baca juga: Tewas Tertimpa Barbel 210 Kg, Unggahan Terakhir Justyn Vicky Tuai Sorotan, Masih Sempat Balas Fans
Sentil Adian Napitupulu soal Narasi Masa Lalu
Ketua Prabowo Mania itu juga mengkritik narasi yang selalu mengedepankan masa lalu, bukan tentang masa depan.
"Karena narasi bicara tentang masa lalu kan dari kader PDIP, teman saya Adian Napitupulu yang selalu bicara tentang penculikan dan sebagainya," kata Noel.
"Kayak kita-kita ini yang bicara masa depan yang sedikit miris. Kita kan mau bicara tentang gagasan, ayo bicara tentang gagasan," tambahnya.
Ketua Prabowo Mania itu mengajak ke depan partai politik agar lebih mengedepankan tentang ideologi, cita-cita dan gagasan.
"Kalau sekelas partai tidak bicara gagasan, tidak bicara tentang ideologi ya bukan partai namanya itu ormas," ungkap Noel.
Baca juga: Artis Bobby Joseph Kembali Ditangkap Tekait Kasus Narkoba, Polisi Sita 0,46 Gram Barang Bukti
"Partai itu adalah organisasi terbesar dari sebuah organisasi mana pun. Kalau partai tidak mampu memberi tawaran-tawaran besar buat bangsa ini ya jangan jadi partai," tambahnya.
Ketua Prabowo Mania itu juga menyebut kalau Ganjar tidak pantas menjadi presiden di tahun 2024 mendatang.
"Kan dari awal saya bilang, Ganjar itu pertama tidak punya gagasan, sombong dan angkuh. Dan itu berkali-kali saya sampaikan," ungkap Noel.
"Jadi, menurut saya gak pantas Ganjar untuk memimpin 2024," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.