Opini

Surya Paloh dan Harapan untuk Aceh

Beliau berharap orang Aceh serius memikirkan bagaimana memajukan Aceh di peringkat nasional dan internasional dengan kekhususan dan keistimewaan yang

Editor: mufti
IST
Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA, Ketua Majelis Syura Dewan Dakwah Aceh dan Dosen Siyasah pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Dari enam penanggap tersebut terkesan tidak satu pun yang fokus menanggapi isi pidato Surya Paloh yang mengajak forum untuk mendongkrak Aceh lebih maju dari kemajuan yang pernah ada tempo dulu di zaman Iskandar Muda, zaman Tgk Chik di Tiro, zaman PUSA dan kemerdekaan. Dan tidak ada juga yang menanggapi tentang kesuksesan pribadi yang digerakkannya mulai dari usaha kecil sampai menjadi pengusaha, politikus dan tokoh nasional.

Yang sangat amat penting adalah tidak ada seorang penanggap pun yang menyinggung keikhlasan beliau berbuat bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukti konkretnya adalah beliau mendorong Anies menjadi bakal calon presiden RI bukannya maju dirinya sendiri seperti ketua-ketua partai lainnya.

Yang lebih dahsyat lagi perilaku para ketua partai lain adalah kalau dirinya tidak diterima oleh rakyat menjadi pemimpin di negeri ini tidak segan-segan menyodorkan anaknya atau tidak pernah takut menjilat kepada pemimpin terpilih agar mendapatkan jabatan semisal jabatan menteri.

Semua itu tidak dilakukan seorang Surya Paloh yang tertinggal dari tanggapan para peserta dalam silaturrahmi tersebut. Lazimnya orang-orang kita kalau ada kesempatan berbicara langsung saja menjual obatnya sendiri tanpa peduli jualan obat orang sebelumnya. Maka hasilnya jauh panggang dari api, lain yang dihantar Pak Surya lain pula yang ditanggapi para peserta.

Semestinya para penanggap tersebut tidaklah memberi kesan mengajari Surya Paloh tentang bisnis, tentang politik, tentang syariat Islam dan tentang sesuatu yang beliau sudah paham. Itu namanya mengajari itik berenang yang dalam bahasa Aceh disebut dengan: jak bi bu keu ureung troe, jak peukawen ureung inong nyang kana laku (memberi makan orang kenyang dan mengawinkan perempuan bersuami).

Maka hasilnya pun Pak Surya tidak menanggapi satu pun komentar para pembicara dan penanggap tersebut. Dengan senyum-senyum beliau berucap: saya tidak menanggapi apa yang bapak-bapak sampaikan karena waktu yang tidak memungkinkan lagi, yang jelas dengan mendorong Anies untuk menjadi calon presiden, dampaknya sangat dahsyat sekali dan ini tidak cukup waktu untuk saya kemukakan di sini. Lalu beliau menutup dengan ucapan salam. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved