Opini

Merajut Kerja Sama Antara Rusia dan Aceh

WACANA kerja sama Universitas Syiah Kuala dimulai pada Desember 2022. Saya bertemu dengan sahabat lama saya, Direktur Direktorat Perencanaan dan Kemit

Editor: mufti
IST
Helmy N Hakim -- Ketua Koperasi HKTI Aceh, Tim Delegasi HKTI untuk penjajakan kerja sama Pupuk Rusia 2022, Alumni Hubungan Internasional Unpas Bandung (2007) 

Rusia menghabiskan sekitar 4.4 triliun per hari dalam kampanye militernya di Ukraina. Di sisi lain Rusia menghadapi sekitar 5.000 sanksi internasional terkait ekonomi dan politik. Namun apa yang terjadi? Rusia sempat menghadapi guncangan ekonomi nasional di tiga-enam bulan di awal perang. Namun setelah enam bulan, ekonomi Rusia kembali normal seperti sebelum perang.

Bahkan menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Rusia mendapat keuntungan $5 miliar/hari. Belum lagi kemandirian pangan Rusia yang mana sejak lama Rusia merupakan produsen utama gandum dan pupuk. Dari segi teknologi, Rusia merupakan pesaing utama Amerika dalam industri militer. Perang Ukraina menjadi ajang pengembangan teknologi militer dan sekaligus laboratorium lapangan untuk mendapatkan "sertifikat" Battle Proven pada setiap produk militernya.

Bagi Aceh tentu penting untuk memahami dan mempelajari bagaimana Rusia memulihkan negaranya dan bangkit kembali setelah ambruknya Uni Sovyet pada tahun 1991. Salah satunya adalah dengan membuka kesempatan belajar bagi generasi muda Aceh di Rusia.

MoU USK-Russian House

Pada 26 Juli 2023, tibalah saat yang dinantikan, Direktur Russian House, Victoria Vicman Bersama asisten sekaligus penerjemahnya Dewi Mutiara, tiba di Aceh dan pada 27 Juli, agenda dimulai dengan wawancara Victoria, di kantor Harian Serambi Indonesia untuk program Spotlight Serambi TV. Wawancara dipandu News Manager Serambi Indonesia Bukhari M Ali itu bertajuk "Aceh Dalam Lirikan Pemerintah Rusia".

Kemudian pukul 14:00, di Balai Senat USK, diawali dengan pemutaran lagu kebangsaan dua negara dan presentasi pendidikan dan tanya jawab kemudian pertemuan yang dihadiri jajaran pimpinan USK Rektor USK Prof Marwan dan Direktur Russian House Indonesia, Victoria Victorovna Vicman menandatangani MoU Kerja sama USK dan Russian House dalam bidang beasiswa yang akan diupayakan untuk disediakan kuota khusus bagi Aceh. Selain bidang program beasiswa, dalam MoU ini juga disepakati bidang kerja sama lainnya seperti pertukaran mahasiswa, peneliti, publikasi ilmiah dan program akademik lainnya.

MoU ini tentu akan dikirimkan ke kantor pusat Russian House di Moskow dan kemungkinan menjadi lembar MoU pertama antara Aceh dan Badan Federal Rusia. Bagi saya secara pribadi, MoU kerja sama USK-Russian House ini adalah sebuah bentuk From Russia With Love II. Setelah program bantuan pertama untuk anak yatim Aceh.

Manfaat dari MoU ini, selain untuk USK dan khususnya bidang pendidikan, kita berharap MoU USK-Russian House ini dapat menjadi gerbang pembuka bagi kerja sama di bidang lain oleh lembaga-lembaga lain baik pemerintah maupun non pemerintah di Aceh. Yang mana hal tersebut kita harapkan menjadi kontribusi signifikan untuk kemajuan Aceh.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat yaitu Russian House Indonesia, jajaran pimpinan dan civitas akademika USK, Pimpinan DPP HKTI dan Koperasi HKTI Pusat, Serambi Indonesia dan utamanya rakyat Aceh yang tidak menunjukkan resistensi terhadap Rusia dalam Perang di Ukraina.

Terakhir, saya juga mengucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Victoria yang baru saja berulang tahun 7 Agustus kemarin. Doa terbaik untuk Anda dari kami di Aceh.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved