Luar Negeri

Anak Perempuan 13 Tahun Jadi Korban Rudapaksa, Dipaksa Melahirkan hingga Dilarang Aborsi

Perlu waktu sembilan jam untuk sampai di klinik tersebut dari rumah mereka yang terletak di Clarksdale, Mississippi.

Editor: Faisal Zamzami
Koalse Tribun Bogor/Istimewa
Seorang siswi hamil 

Dikutip Independent, ibu dan anak itu sebelumnya belum pernah berbincang mengenai kehamilan atau bagaimana seseorang bisa hamil.

Tetapi melihat situasi yang terjadi, Regina bahkan bertanya kepada putrinya: "Apakah menurutmu kamu hamil?".

"Mereka harus (tetap) menjadi anak-anak," ucapnya.

Berdasarkan laporan Monday's Time, Ashley mengetahui bahwa dia hamil setelah ibunya membawanya ke rumah sakit karena muntah yang tidak terkendali.

Awalnya, Regina memperhatikan bahwa Ashley berperilaku berbeda.

Anak itu akan tinggal di kamarnya, lalu ketika dia senang pergi keluar untuk merekam tarian TikTok.

Baca juga: Tampang Pengemudi Ojol yang Perkosa WNA asal Brasil di Bali, Berhasil Ditangkap di Pasuruan

Ilustrasi melahirkan (Istimewa)
Setelah menerima pemeriksaan darah yang menunjukkan Ashley hamil, rumah sakit menghubungi polisi.

"Apa yang selama ini kau lakukan?" seorang perawat bertanya pada Ashley saat itu, menurut laporan itu.

Rumah sakit akhirnya mengarahkan Ashley ke Klinik Wanita Clarksdale, yang menyediakan layanan OB-GYN.

Klinik tidak menanggapi permintaan dari The Guardian untuk memberikan komentar.

"Itu tidak nyata baginya," kata Dr Erica Balthrop, dokter Ashley, kepada Time.

"Dia hanya tidak tahu," imbuh dokter tersebut.

Baca juga: BEJAT! 10 Pria Rudapaksa Gadis 15 Tahun Secara Sadis, Korban Dilarikan ke RS Usai Alami Pendarah

Pengecualian Aborsi

Mississippi, bersama dengan banyak negara bagian lain yang juga melarang aborsi, secara teknis membuat pengecualian ketika kehamilan tersebut berasal dari perkosaan atau mengancam jiwa.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved