Kisah Inspiratif
Kisah Gustavian, Usia 26 Tahun Sukses Bisnis Budidaya Lele, Omzet Capai Rp 500 Juta Per Bulan
Kisah Gustavian Ahmad Rifai, usia 26 tahun sukses bisnis budidaya lele hingga omzet Rp 500 juta, panen 12 ton per bulan.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
Tantangan Terberat Budidaya Lele
Beberapa tantangan yang dihadapi selama ini seperti pasar lagi sepi, kemudian bibit lagi rewel semisal terkena penyakit, hal ini jelas dapat mengurangi keuntungan.
Hanya saja dirinya berprinsip, selagi punya peluang dalam usaha tersebut dan menekuninya, pasti bisa dilalui dengan sukses.
"Kita masukkan bibit 23.000, nanti panennya pasti berkurang karena adanya kematian dan seleksi alam," ungkap Gustavian.
"Tantangan terbesarnya ya merawat itu sampai benar-benar siap jual," tambahnya.
Bahkan menurutnya, jangan kaget bila menjadi pembudidaya lele saat menghadapi kondisi bibit mati semua, mungkin hanya tersisa kurang dari 1.000 ekor saja.
"Dibilang shock ya shock, cuma kalau kita terus meratapi ya akhirnya kita menyerah. Harus segera move on," kata Gustavian.
"Penyakit bibit lele itu yang paling ganas namanya aeromonas, kalau ada yang kena satu lele bisa menular langsung menyebar, satu kolam bisa habis," tambahnya.
Hingga saat ini pihaknya masih belum tahu cara mencegah penyakit tersebut.
"Berarti kalau sudah terkena aeromonas, ya sudah wassalam," ungkap Gustavian.
"Kalau semisal satu kolam terkenal aeromonas, saya menjaganya jangan sampai itu menyebar ke kolam lain, setidaknya satu kolam ya tidak apa-apa rontok," tambahnya.
Penjagaan yang dilakukan dengan terus mengganti air, probiotik EM4 (Effective Microorganisms), Permanganas Kalicus (PK) dan obat alami yang paling bagus yakni daun pepaya.
Menurutnya, budidaya lele masih berpeluang sangat besar di era sekarang mengingat Indonesia merupakan masyarakat dengan mayoritas pengonsumsi lele.
"Terbukti lele itu bisa mencegah stunting, protein terbaik di perikanan itu sebenarnya ada di lele, dengan harga yang merakyat pasti permintaan ini akan naik," ungkap Gustavian.
"Demand (permintaannya) sangat besar untuk sementara di lele, cuma supply-nya masih sedikit. Jadi untuk peluang saya rasa cukup bagus ke depan," tambahnya.
Sementara modal pembibitan diungkapkannya sekitar Rp 70 juta dan pembesaran sekitar Rp 150 juta.
Akhirnya, Gustavian berharap bisa terus mengembangkan budidaya lelenya hingga ke kancah internasional melalui aktivitas ekspor.
"Saya terus akan mengembangkan usaha lele dari Indonesia sampai ke luar negeri," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.