Kesehatan

Ada Kaitannya dengan Psikologis, dr Boyke Ungkap Alasan Kenapa Gairah Seksual Meningkat saat Hamil

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha menjawab alasan mengapa gairah seksual meningkat saat hamil.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Freepik/
Ilustrasi - Mengapa gairah seksual meningkat saat hamil? Berikut penjelasan seksolog dr Boyke. 

Ada Kaitannya dengan Psikologis, dr Boyke Ungkap Alasan Kenapa Gairah Seksual Meningkat saat Hamil

SERAMBINEWS.COM - Seksolog dr Boyke Dian Nugraha menjawab alasan mengapa gairah seksual meningkat saat hamil.

Saat masa kehamilan, beberapa perubahan baik secara fisik maupun mental akan dialami para wanita. Salah satunya yakni gairah seks meningkat saat hamil

Sering kali gairah seksual meningkat saat hamil menimbulkan rasa khawatir, termasuk apakah akan memengaruhi tumbuh kembang janin. Terutama jika ini dibarengi dengan meningkatnya frekuensi seks yang dilakukan.

Terkait hal itu, dr Boyke mengatakan, selain faktor hormon, meningkatnya gairah seksual saat hamil sangat erat kaitannya pada sisi psikologis.

"Wanita hamil saat berhubungan lebih bergairah karena itu sesuatu yang berkaitan dengan psikologis," kata dr Boyke dalam video yang tayang di kanal YouTube Kacamata dr Boyke.

Menurut dr Boyke, kalau kaitannya psikologis, si wanita merasa dirinya lebih seksi karena perubahan hormon pada dirinya yang terjadi saat hamil.

Baca juga: Penjelasan dr Boyke Tentang Hubungan Intim Saat Hamil, Apakah Berbahaya Bagi Janin?

Akibat perubahan hormon, sehingga beberapa bagian tubuh wanita menjadi lebih berisi sehingga tampak lebih menarik.

"Saat hamil mengakibatkan perubahan-perubahan, payudaranya menjadi lebih bulat, pinggulnya menjadi lebih berisi, terutama bagi perempuan perempuan yang tadinya kerempeng, sehingga saat hamil dia menjadi dan merasa lebih seksi," kata dr Boyke.

Karena perubahan hormon tersebut, wanita akhrinya merasa lebih sempurna.

Seksolog dr Boyke membagikan tips cara cepat hamil bagi pasangan yang sudah menikah.
Seksolog dr Boyke membagikan tips cara cepat hamil bagi pasangan yang sudah menikah. (Pixabay)

Ia juga merasa memiliki bentuk tubuh yang bagus. Hal ini secara tidak langsung menurut dr Boyke menjadi pemicu dorongan gairah seksual yang meningkat pada wanita saat hamil.

Hal demikian juga berlaku pada laki-laki, karena ketika istrinya hamil, ia merasa bangga dan sempurna menjadi seorang laki-laki. 

"Si wanita merasa sempurna sedangkan laki-laki merasa laki-laki yang jantan, akibatnya seksnya menjadi sering dan itu sering terjadi," pungkas dr Boyke.

Baca juga: Tak Perlu Dikebiri, dr Boyke Saran Pelaku Kejahatan Seksual Direhab/Dipekerjakan di Pulau Terpencil

Penjelasan dr Boyke Tentang Hubungan Intim Saat Hamil, Apakah Berbahaya Bagi Janin?

Saat menjalani masa kehamilan, tentunya pasangan suami istri atau pasutri akan berhati-hati dan berupaya menjaga janin agar tumbuh sehat hingga hari persalinan.

Namun saking hati-hatinya, ada beberapa pasutri yang memilih untuk tidak melakukan hubungan intim selama ke hamilan.

Pilihan itu dilakukan berdasarkan rasa khawatir bahwa aktivitas seksual bisa menganggu bahkan menyakiti janin. Lantas apakah anggapan itu benar?

Seksolog dr Boyke menegaskan bahwa, melakukan hubungan intim selama ke hamilan itu sangat aman dan tidak membahayakan janin bila Bunda dan Ayah dalam kondisi sehat.

Bahkan, seks selama kehamilan juga dapat memberikan berbagai macam manfaat.

Terkait anggapan hubungan intim dapat menyakiti janin, ini merupakan anggapan yang salah yang tersebar di masyarakat.

Baca juga: Begini Kata Seksolog dr Boyke Soal Hukum Kebiri untuk Pelaku Kekerasan Seksual

dr Boyke pun membantah hal tersebut, ia mengatkan bahwa anggapan itu adalah mitos semata.

"Hubungan intim saat hamil bisa menyakiti bayi yang ada di janin itu mitos, bohong ya," kata dr Boyke dilansir dari kanal YouTube Official Nest News.

Namun, mengenai mitos tentang orgasme seorang istri berbahaya bagi ke hamilan, dr Boyke membenarkan hal tersebut.

dr Boyke mengatakan orgasme bagi seorang ibu hamil bisa berbahaya jika ia memiliki kondisi ke hamilan yang lemah.

"Kalau orgasme istri bisa membuat keguguran, Iya. Pada siapa? Pada pasien-pasien yang memang kondisi rahimnya sensitif. Dirangsang sedikit sudah mules, itu biasanya dokter akan memberikan obat-obat anti mules dan biasa melarang hubungan seks saat hamil," sambungnya.

Baca juga: Kakek Cabuli Bocah SD, dr Boyke : Pentingnya Orang Tua Beri Edukasi Seksual pada Anak, Ini 5 Caranya

Aman Berhubungan Intim saat Istri Hamil

Kehamilan sebenarnya bukan sebuah penghalang bagi ibu hamil untuk berhubungan intim dengan pasangan.

Menurut dr Boyke, hubungan intim sebenarnya aman-aman saja dilakukan saat hamil selama kondisi kandungan ibu sehat dan kuat.

Ibu hamil tidak perlu takut hubungan intim dapat membahayakan janin dan tidak akan mengganggu perkembangan bayi.

Justru, menurut dr Boyke ber hubungan intim saat hamil bagus untuk kehamilan, namun dengan syarat istri bahagia melakukan hal itu.

"Yang namanya hubungan seksual yang membahagiakan tentunya baguslah untuk kehamilan, karena apa? Karena si istri merasa senang, secara psikologis dia akan lebih santai, dia merasa menjadi wanita yang dihargai," tambahnya.

Hubungan Intim saat Hamil Simbol Kasih Sayang

Bagi sebagian wanita, justru ada yang menginginkan lebih banyak waktu berhubungan intim saat dia hamil.

Hal ini terjadi karena bagi sebagian wanita hamil, secara psikologis dia merasa wanita yang sempurna sehingga dia mengekspresikan cintanya melalui hubungan seksual.

"Apalagi kalau dia bisa melakukan hubungan intim meskipun bentuk tubuhnya tidak sebagus yang sebelumnya, tapi suaminya masih melakukan hubungan, dia akan merasa 'oh suamiku inta sama aku dan bukan sekedar tubuhku saja," tambah dr Boyke.

Namun meski begitu, perlu diingat bahwa setiap ke hamilan memiliki tingkat kekuatan yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, dr Boyke menyarankan sebelum berhubungan intim, seorang istri harus konsultasi dulu ke dokter untuk mengecek apakah aman jika melakukan hubungan intim saat sedang hamil.

Jika seorang istri pernah mengalami keguguran ataupun pendarahan, maka berhubungan intim sangat tidak dianjurkan.

Tak hanya itu, wanita hamil dengan keputihan yang berlebih juga tidak di anjurkan untuk berhubungan intim, begitu pula jika suami memiliki penyakit kelamin.

"Lalu kalau ari-ari di bawah itu ga boleh berhubungan seks, dia bisa berdarah, lalu keputihan banyak gak boleh karena 70 persen wanita hamil kadang-kadang infeksi dengan jamur kemudian juga kalau suaminya mengalami penyakit kelamin, itu juga ga boleh," tegas dr Boyke.

Tapi kalau misalnya pasutri sehat-sehat saja dan sesuai kesepakatan bersama, dr Boyke menganjurkan hubungan intim saat hamil bisa dilakukan dua kali dalam seminggu.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved