Breaking News

Berita Banda Aceh

Musim Kemarau, Suplai Air Ke Warga Banda Aceh Berkurang, BWS Diminta Segera Perbaiki Bendungan Karet

Produksi air dari WTP Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Daroy Banda Aceh, sejak dua bulan terakhir kian menyusut

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBI/INDRA WIJAYA
Seorang warga melihat lokasi bendungan karet yang sudah di tidak berfungsi di Desa Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (22/8/2023). 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Produksi air dari WTP Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Daroy Banda Aceh, sejak dua bulan terakhir kian menyusut.

Hal itu dipicu dengan kemarau panjang yang membuat suplai air terus berkurang, Selasa (22/8/2023).

Direktur Utama Perumdam Tirta Daroy, T Novizal Aiyub atau akrab disapa Ampon Yub mengatakan, berkurangnya produksi air itu sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.

Dimana kurangnya curah hujan, membuat suplai utama air yang disalurkan ke masyarakat Banda Aceh dari Sungai Krueng Aceh juga ikut berkurang.

Hal itu juga berdampak dengan jumlah produksi operasional yang turun hingga 30-40 persen.

Baca juga: Truk Bawang Dijarah di Ponorogo, Pemilik Suyanto Memaafkan Warga dan Tolak Ganti Rugi

“Dampaknya ini semakin meluas, kita hanya bergantung air laut pasang saja. Baru suplai air ke masyarakat lancar,” kata Ampon Yub saat dikonfirmasi.

Dia mengatakan, selama musim kemarau ini juga, tingkat permintaan akan suplai juga meningkat. Dan mereka tidak bisa memenuhi hal tersebut, lantaran sumber utama air juga berkurang. 

Dimana banyak masyarakat yang mengeluh air kerap macet dan mati. Hal itu dikarenakan tidak adanya produksi air yang bisa disalurkan ke masyarakat. 

Terlebih, saat ini juga masih dalam musim el nino yang diperkirakan akan terjadi hingga Oktober mendatang.

Karena hal itu ia berharap Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I untuk memperbaiki bendungan karet yang sudah rusak selama beberapa tahun terakhir.

“Kalau dulu sempat ditambal, namun kembali rusak sehingga bendungan itu tidak bisa digunakan,” ujarnya.

Ia berharap bendungan tersebut dapat segera dibangun, dimana paling tidak tahun depan Banda Aceh dan Aceh Besar tidak kekurangan suplai air.

Baca juga: Ketua DPRK Aceh Tamiang Diboikot, Undangan Rapat Diabaikan Seluruh Anggota

Terlebih Banda Aceh yang hanya mengandalkan satu sumber air yakni Krueng Aceh.

“Kalau di Aceh Besar sumur masyarakatnya masih bagus, nah kalau di Banda Aceh air sumur tidak ada. Bendungan Karet ini menyangkut hajat hidup dua kabupaten kota,” sebutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved