Berita Aceh Tengah
Inen Mayak Teri, Pengantin Baru Gayo yang Menuntut Balas Belanda Atas Kematian Suaminya
Kisah tentang sosok Inen Mayak Teri diungkap oleh penulis MH Gayo dalam bukunya "Perang Gayo Alas Melawan Kolonialis Belanda," penerbit PN Balai Pusta
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Dengan mata melotot dan suara melengking, ia menuntut tindakan serdadu Belanda yang kejam itu.
Tetapi serdadu marsose yang ganas tidak memedulikan dan tidak menghiraukan ratap tangis perempuan malang ini.
Tulis MH Gayo, rupanya peristiwa penembakan dan penyiksaan suaminya inilah membangkitkan amarah mendalam dalam dirinya.
Ia ingin menuntut balas. Rasa dendam bergelora dalam Inen Mayak Teri.
Kematian suaminya yang telah dibunuh dengan kejam di depan matanya telah menimbulkan semangat keberanian untuk menuntut balas.
Baca juga: Sosok Suami Pertama Ratu Narkoba Aceh, Ditangkap di China dan Divonis Mati, Ruko Besar Jadi Saksi
Dia tahu benar tangsi Belanda berada di Lokop, tidak jauh dari kampungnya.
Inen Mayak Teri memutar otak untuk menuntut balas kekejaman Belanda tersebut. Semakin hari semakin membara dendamnya. Dia juga mengetahui bahwa masih banyak kaum muslimin yang bergerak di sekitar Lokop dan daerah Serbejadi umumnya yang menentang dan melawan Belanda.
Akhirnya ia mengambil keputusan bulat untuk ikut bertempur bersama kaum gerilya, menghancurkan Belanda. Ia bergabung dengan pasukan muslimin (sebutan pejuang Gayo yang melawan Belanda).
Untuk melaksanakan keputusannya ini, Inen Mayak Teri terlebih dahulu mengumpulkan kekuatan batinnya, memusatkan pikirannya, berdoa kepada Allah untuk menguatkan jiwa, hati dan semangatnya.
Ia berhasil menemukan dan menguasai ilmu kecepatan bergerak guna melakukan serangan secepat kilat terhadap musuh.
Sasaran pokoknya ialah pasukan Belanda di tangsi Lokop.
Inen Mayak Teri mengumpulkan pengikut-pengikutnya untuk dilatih bertempur, dilatih menggunakan senjata, menyerang secara kilat dan hilang secara cepat pula. Pasukannya terdiri atas kaum laki-laki dan perempuan.
Demikianlah, pada tahun itu juga, 1916, ketika persiapan dianggap sudah cukup matang, Inen Mayak Teri dengan seluruh pasukannya menyerang tangsi Belanda di Lokop pada malam buta secara tiba-tiba.
Secepat kilat pasukan Inen Mayak Teri berhasil memasuki tangsi dengan memanjat kawat berduri.
Pasukan Inen Mayak Teri berhasil menyusup dan mengobrak-abrik tangsi Belanda tersebut.
Dua Mahasiswi IAIN Takengon Raih Prestasi Nasional Ajang Gempara 2025 |
![]() |
---|
Seorang Petani Luka Serius Diserang Gajah di Aceh Tengah |
![]() |
---|
Polda Aceh Dalami Kasus Dana BOK Dinas Kesehatan Aceh Tengah |
![]() |
---|
‘Penjajahan Baru’ terhadap Danau Lut Tawar, GMNI Gelar Aksi Tolak Reklamasi |
![]() |
---|
PABI Aceh Pilih Ketua Baru, dr Syafwan Azhari Ungguli Dua Rival |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.