Kesehatan
4 Kondisi Ini Tidak Dianjurkan Ibu Hamil Berhubungan Intim, Bisa Fatal Kata Seksolog dr Boyke
Ada beberapa kondisi ibu hamil yang memang tidak dianjurkan untuk berhubungan intim demi kesehatan janin maupun ibu hamil sendiri, apa saja?
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Seorang ibu hamil tidak dianjurkan berhubungan intim terutama pada trimester pertama jika pada kehamilan sebelumnya ia pernah mengalami keguguran dan pendarahan.
Namun jika sudah melewati fase trimester pertama, boleh-boleh saja, artinya janin juga sudah kuat sehingga rentan keguguran dan pendarahan.
"Kalau dia ada riwayat keguguran, pendarahan, biasanya trimester pertama jangan dulu deh tapi kalau misalnya sehat-sehat aja, kita anjurkan boleh, seminggu dua kali its oke," sambung dr Boyke.
Baca juga: Tolak Hukum Kebiri, dr Boyke : Melanggar HAM, Tawarkan Solusi Begini untuk Pelaku Kejahatan Seksual
2. Kondisi ari-ari di bawah
Selanjutnya apabila kondisi plasenta Previa, ini merupakan kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
Selain menutupi jalan lahir, Plasenta Previa dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.
Jika ibu hamil mengalami hal ini, tidak dianjurkan berhubungan intim saat hamil.
"Kalau ari-ari di bawah itu ga boleh berhubungan skes, dia bisa berdarah," imbuhnya.
3. Keputihan
Ibu yang tengah mengalami keputihan tidak dianjurkan berhubungan intim saat hamil.
Pasalnya menurut dr Boyke, 70 persen wanita hamil yang keputihan rentan infeksi jamur yang dikhawatirkan berbhaya pada janin.
Baca juga: dr Boyke Ungkap Bahaya Kecanduan Pornografi, Dialami Billie Eilish Sejak 11 Tahun, Otaknya Rusak
lalu keputihan banyak gak boleh karena 70 persen wanita hamil kadang2 infeksi dengan jamur
kemudian juga kalau suaminya mengalami penyakit kelamin, itu juga ga boleh.
4. Penyakit Kelamin
Ibu hamil tidak dianjurkan berhubungan intim jika sang suami mengalami penyakit kelamin.
Pasalnya, kondisi ini dapat membahyakan dan menularkan kepada janin dan juga ibu hamil.
"Kalau suaminya mengalami penyakit kelamin, itu juga ga boleh," tegas dr Boyke.
Tapi kalau misalnya pasutri sehat-sehat saja dan sesuai kesepakatan bersama, dr Boyke menganjurkan hubungan intim saat hamil bisa dilakukan dua kali dalam seminggu.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Seksolog
dr Boyke
kesehatan
hamil
berhubungan intim
Tidak Dianjurkan Ibu Hamil Berhubungan Intim
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Maag dan GERD Bisa Reda Tanpa Obat, dr Zaidul Akbar Rekomendasikan Resep 4 Bahan Alami Ini |
![]() |
---|
dr Boyke Ungkap Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Sperma Lemah dan Sulit Buahi Sel Telur |
![]() |
---|
Benarkah Pasta Gigi Efektif Bisa Tangkal Gas Air Mata Mitos Atau Fakta? Simak Penjelasan Medisnya |
![]() |
---|
Cuaca Sedang Panas, Ini 10 Makanan Super Hidrasi, Bagus untuk Mencukupi Cairan pada Tubuh |
![]() |
---|
13 Makanan Untuk Membuat Kulit Sehat dan Glowing, Harus Dikonsumsi Rutin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.