Kesehatan

4 Kondisi Ini Tidak Dianjurkan Ibu Hamil Berhubungan Intim, Bisa Fatal Kata Seksolog dr Boyke

Ada beberapa kondisi ibu hamil yang memang tidak dianjurkan untuk berhubungan intim demi kesehatan janin maupun ibu hamil sendiri, apa saja?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Pixabay
Menurut dr Boyke, afa beberapa kondisi ibu hamil yang memang tidak dianjurkan untuk berhubungan intim demi kesehatan janin maupun ibu hamil sendiri. 

Seorang ibu hamil tidak dianjurkan berhubungan intim terutama pada trimester pertama jika pada kehamilan sebelumnya ia pernah mengalami keguguran dan pendarahan. 

Namun jika sudah melewati fase trimester pertama, boleh-boleh saja, artinya janin juga sudah kuat sehingga rentan keguguran dan pendarahan. 

"Kalau dia ada riwayat keguguran, pendarahan, biasanya trimester pertama jangan dulu deh tapi kalau misalnya sehat-sehat aja, kita anjurkan boleh, seminggu dua kali its oke," sambung dr Boyke.

Baca juga: Tolak Hukum Kebiri, dr Boyke : Melanggar HAM, Tawarkan Solusi Begini untuk Pelaku Kejahatan Seksual

2. Kondisi ari-ari di bawah

Selanjutnya apabila kondisi plasenta Previa, ini merupakan kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.

Selain menutupi jalan lahir, Plasenta Previa dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.

Jika ibu hamil mengalami hal ini, tidak dianjurkan berhubungan intim saat hamil.

"Kalau ari-ari di bawah itu ga boleh berhubungan skes, dia bisa berdarah," imbuhnya.

3. Keputihan

Ibu yang tengah mengalami keputihan tidak dianjurkan berhubungan intim saat hamil.

Pasalnya menurut dr Boyke, 70 persen wanita hamil yang keputihan rentan infeksi jamur yang dikhawatirkan berbhaya pada janin.

Baca juga: dr Boyke Ungkap Bahaya Kecanduan Pornografi, Dialami Billie Eilish Sejak 11 Tahun, Otaknya Rusak

lalu keputihan banyak gak boleh karena 70 persen wanita hamil kadang2 infeksi dengan jamur
kemudian juga kalau suaminya mengalami penyakit kelamin, itu juga ga boleh.

4. Penyakit Kelamin

Ibu hamil tidak dianjurkan berhubungan intim jika sang suami mengalami penyakit kelamin.

Pasalnya, kondisi ini dapat membahyakan dan menularkan kepada janin dan juga ibu hamil.

"Kalau suaminya mengalami penyakit kelamin, itu juga ga boleh," tegas dr Boyke.

Tapi kalau misalnya pasutri sehat-sehat saja dan sesuai kesepakatan bersama, dr Boyke menganjurkan hubungan intim saat hamil bisa dilakukan dua kali dalam seminggu.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved