Berita Aceh Tengah
Wakili Indonesia di Ajang Penelitian Internasional, Siswi SMAN 1 Takengon Raih Medali Emas di Korsel
Kedua siswi kelas 12 SMAN Takengon, Aceh Tengah, ini menorehkan prestasi gemilang setelah meraih medali emas (gold prize) pada Pameran Penemuan Peremp
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Kedua siswi kelas 12 SMAN Takengon, Aceh Tengah, ini menorehkan prestasi gemilang setelah meraih medali emas (gold prize) pada Pameran Penemuan Perempuan Internasional Korea atau Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE).
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Nazwa Mutia dan Naysilla Putri Rizqhita sedang hoki (beruntung). Prestasi akademiknya mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
Kedua siswi kelas 12 SMAN Takengon, Aceh Tengah, ini menorehkan prestasi gemilang setelah meraih medali emas (gold prize) pada Pameran Penemuan Perempuan Internasional Korea atau Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE).
Acara ini diselenggarakan oleh Korea Women Inventors Association (KWIA) di Korea Selatan (Korsel).
Keduanya meneliti dan menuliskan penelitian mereka dalam laporan berjudul 'The Use of Empan Powder as the Natural Preservative in Fish atau Pemanfaatan Bubuk Empan sebagai Pengawet Alami pada Ikan.
Berdasarkan glossarium.org., empan dikenal sebagai 'merica suku Gayo' karena menjadi bumbu kunci pada masakan khas suku Gayo.
Beberapa masakan khas Gayo yang menggunakan empan sebagai penyedap rasa, seperti arsik ikan mas (ikan mas rebus dengan bumbu kuning kaya rempah).

Baca juga: Apkasindo Subulussalam Usul Cangkang Sawit Masuk Rumus Harga TBS, Ini Keuntungannya Bagi Petani
Karena aroma dan rasanya yang kuat, penggunaan empan sebagai bumbu masak harus dengan takaran yang tepat. Jika terlalu banyak justru dapat merusak cita rasa masakan itu sendiri.
Tulisan tentang tepung empan sebagai pengawet alami ini diperlombakan pada kategori Other Invention and New Practical Product. Dalam meneliti, dua siswi ini dibimbing oleh gurunya, Hellyda Fitri SPd.
Kepala SMAN 1 Takengon, Konadi Lingga MPd kepada Serambinews.com, Kamis (24/8/2023) sore mengatakan, event KIWIE merupakan event kompetisi inovasi dan invensi (penemuan baru) secara internasional.
Event ini diselenggarakan secara hybrid yaitu online dan offline yang berlangsung sejak 20 sampai dengan 22 Juli 2023 di Korea International Exhibition Center (KINTEX), Hall 4 ,Seoul, Korea Selatan.
Tahun ini, katanya, event Kiwie diikuti 18 negara di dunia dengan jumlah peserta sebanyak 354 penemuan yang terdiri atas 152 penemuan dari Korea Selatan dan 199 penemuan dari negara lain.
“Alhamdulillah, kami sangat bangga dengan prestasi ini. Terima kasih kami ucapkan atas dukungan semua pihak, terutama dukungan dari Kepala Dinas Pendidikan Aceh,” kata Konadi.
Baca juga: Satu Hari Setelah Sidang Skripsi di UIN Ar-Raniry, Rahmat Buka Grosir Beras di Banda Aceh
Keikutsertaan mereka, kata Konadi, setelah melewati seleksi penyelenggara event ini di tingkat nasional, yakni Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA).
Dua Mahasiswi IAIN Takengon Raih Prestasi Nasional Ajang Gempara 2025 |
![]() |
---|
Seorang Petani Luka Serius Diserang Gajah di Aceh Tengah |
![]() |
---|
Polda Aceh Dalami Kasus Dana BOK Dinas Kesehatan Aceh Tengah |
![]() |
---|
‘Penjajahan Baru’ terhadap Danau Lut Tawar, GMNI Gelar Aksi Tolak Reklamasi |
![]() |
---|
PABI Aceh Pilih Ketua Baru, dr Syafwan Azhari Ungguli Dua Rival |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.