Pasar

Kumuh dan Sering Kemalingan, Pedagang Dukung Revitalisasi Kios di Lahan PTKAI Kualasimpang

Pedagang pun menilai bangunan kios baru mengusung desain modern dan memerhatikan keindaha

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/Dok Pedagang
Sejumlah pedagang terlihat membongkar sendiri bangunan kios mereka yang berdiri di atas lahan PTKAI, Kota Kualasimpang, Sabtu (26/8/2023). Seluruh kios yang sudah berusia 20 tahun ini rencananya akan dirubuhkan untuk diganti bangunan baru permanen. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Sebagian pedagang yang menghuni kios di lahan PT KAI, Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang mendukung penuh revitalisasi karena menilai bangunan saat ini sudah sangat tidak layak.

Sebagai bentuk keseriusan dukungan ini, mereka bersedia membongkar sendiri bangunan kios.

PT KAI sendiri memberi batas waktu pengosongan sampai 31 Agustus 2023.

“Jelas mendukung, lagian kalau kami bongkar sendiri, masih ada bekas bangunan yang bisa dimanfaatkan,” kata MD, salah satu pedagang yang membongkar kiosnya, Minggu (27/8/2023).

Ada beberapa alasan yang membuat sikap pedagang mendukung penuh revitalisasi. Namun alasan utama tak lain kondisi kios yang sudah tidak layak.

Deretan kios itu dibangun 2003 denga konstruks semi permanen.

Baca juga: Polres Lhokseumawe Ingatkan Warga tidak Memacu Kendaraan Melawan Arus, Ini Bahaya dan Sanksinya

Konstruksi yang terbuat dari kayu sudah lapuk sehingga menimbulkan celah untuk pencuri. Kondisi ini menyebabkan pedagang mengalami kerugian besar karena sudah beberapa kali terjadi pencurian.

“Kios di sini didominasi menjual ponsel, sudah dua kali kejadian semua ponsel di kiios hilang, habis dicuri,” kata dia.

Ancaman pencurian ini membuat pedagang cemas setiap akhir pekan. Umumnya kios tidak beroperasi pada akhir pekan, sehingga seluruh ponsel di kios dibawa pulang ke rumah.

“Setiap Jumat kami harus bongkar barang-barang, semuanya dibawa pulang, takut dicuri,” ungkapnya.

Selain ponsel, kios di lokasi ini juga banyak menjual sepeda motor bekas.

Ketakutan pedagang sepeda motor bukan hanya pencuri, melainkan kebakaran.

“Sebulan lalu di belakang kebakaran, sebentar saja api sudah besar.

Bayangkan kalau merembet ke kios kami, habis semua kereta (sepeda motor),” kata pedagang lain yang menjual sepeda motor bekas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved