Warga Aceh Dianiaya Hingga Meninggal
Inilah Wajah 3 Oknum TNI yang Aniaya Imam Masykur, Sama-sama dari Aceh Tapi tak Kenal dengan Korban
Ketiga pelaku ini berasal dari kesatuan TNI yang berbeda, namun sama-sama berasal dari Aceh.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Inilah tampang oknum TNI yang melakukan pemerasan, penganiayaan hingga pembunuhan terhadap seorang warga Bireuen Aceh, Imam Masykur (25).
Sebelumnya, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, bahwa 3 pelaku dari Oknum TNI itu telah diamankan oleh Pomdam Jaya.
Mereka diamankan di satuannya masing-masing pada Rabu (23/8/2023).
"Kalau kami sistemnya tidak ditangkap, kami datang ke satuannya lalu diambil," ujar Irsyad, dilansir dari Kompas.com.
Kini, identitas ketiga pelaku itu pun turut diungkap.
Termasuk wajah pelaku yang telah melakukan perbuatan sadis terhadap Imam Masykur.
Baca juga: Tampang 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur, Sama-sama dari Aceh, Kakak Ipar Praka RM Terlibat
Identitas Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur
Dalam konferensi Pers yang diadakan di Pomdam Jaya, Selasa (29/8/2023), Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar menyebutkan, bahwa ketiga pelaku merupakan anggota aktif militer.
Ketiga pelaku ini berasal dari kesatuan TNI yang berbeda, namun sama-sama berasal dari Aceh.
“Mereka ini (oknum TNI) semua satu angkatan, yang latar belakangnya orang-orang dari Aceh, yang sama-sama sedang di Jakarta,” kata Irsyad.
Tiga oknum itu berinisial Praka RM (Riswandi Manik), Praka HS, dan Praka J.
Irsyad mengatakan, Praka Riswandi Manik atau Praka RM merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
Sementara Praka HS adalah anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.
Sedangkan Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda Aceh.
Identitas tiga terduga pelaku diketahui setelah penyidik melacak telepon seluler milik korban yang dijual Praka RM.
Baca juga: Imam Masykur di Postingan Terakhirnya: Maafkan Dosa Saya ya Allah, Berharap Surga yang Kekal
Tak hanya identitas pelaku, dalam konferensi pers tersebut, Pomdam Jaya juga menunjukkan foto-foto wajah pelaku Oknum TNI yang telah melakukan pemerasan, penculikan dan penganiayaan berujung kehilangan nyawa seorang warga Aceh.
Dalam beberapa foto yang ditunjukkan Pomdam Jaya, ketiga pelaku oknum TNI itu sudah mengenakan baju tahanan berwarna kuning.
Pomdam Jaya juga turut menunjukkan foto-foto saat proses pemeriksaan terhadap ketiga tersangka.

Pelaku dan Korban Tidak Saling Kenal
Lebih lanjut Irsyad menjelaskan, bahwa antara ketiga pelaku oknum TNI dan korban yakni Imam Masykur ternyata tidak saling kenal.
Dikatakan Irsyad, para pelaku tidak mengenal secara detail identitas korban Imam Masykur.
Namun mereka mengetahui apa saja kegiatan dari komunitas korban.
Ketiga pelaku yang memiliki latar belakang dari Aceh dan sedang berada di Jakarta ini pun berkumpul.
Dengan terencana, para pelaku ini pun melakukan penculikan dan pemerasan terhadap warga Aceh.
“Dia (pelaku) tidak saling kenal tapi tau komunitas korban ini berasal dari Aceh dan kegiatannya apa saja, sehingga mereka melakukan tindakan tersebut” beber Irsyad
“Mereka melakukan itu secara bersamaan (dan) terencana untuk (melakukan) penculikan dan pemerasan ini dari kelompok orang yang sama,” sambungnya.
Baca juga: Penculikan dan Pembunuhan Imam Masykur Sudah Direncanakan: Pelaku Satu Angkatan, Sama-sama dari Aceh
Terancam Dijatuhi Hukuman Berat
Sementara itu, pihak Pomdam Jaya Jayakarta sendiri sudah turun tangan langsung menangani anggotanya yang terlibat kasus tewasnya Imam Masykur.
"Perkembangan proses hukum yang ditangani Pomdam Jaya terhadap masalah kemarin yaitu penculikan, pemerasan, penganiayaan yang akhirnya melibatkan tiga orang oknum prajurit dari satuan paspampres maupun yang dari satuan TNI AD," jelas Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari, di Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023).
Tak hanya itu saja, Brigjen Hamim juga menyebut jika keterlibatan ketiga oknum anggota TNI tersebut berujung terancam dijatuhi hukuman tindak pidana yang berat.
"Perlu saya sampaikan disini bahwa kasus tersebut laporan kepada Pomdam oleh masyakarat pada 14 Agustus 2023 kemarin dengan terkait adanya dugaan penculikan, pemerasan, penganiayaan dan pengembangan oleh Polda Metro Jaya ada keterlibatan anggota TNI.

Kita institusi ini menjamin tidak ada intusitas jika prajurit melakukan tindakan pidana, bahkan mungkin akan dijatuhi hukuman lebih berat sesuai dengan pasal pasal pidana penyelidikan yang dilakukan oleh Pomdam Jaya," sambungnya dilansir dari youtube KompasTV, Selasa (29/8/2023).
Pelaku Warga Sipil Juga diamankan
Selain mengamankan tiga oknum TNI, tersangka lain kasus penganiayaan terhadap Imam Masykur (25) juga berhasil diamankan.
Satu tersangka lainnya itu merupakan warga sipil.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari.
Ia menegaskan, bahwa satu orang warga sipil yang terlibat tersebut kini sudah diamankan di Polda Metro Jaya guna penyidikan lebih lanjut.
"Selain ketiga tersangka itu, ada satu orang warga sipil yang ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini sedang ditahan di Polda Metro Jaya," ungkap Hamim, Selasa (29/8/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Baca juga: Satu Warga Sipil Terlibat dalam Pembunuhan Imam Masykur, Kadispenad: Sudah Ditahan Polda Metro Jaya
Kakak ipar dari Praka RM Terlibat
Selain itu, dalam kesempatan yang sama Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan terdapat satu tersangka lain yakni seorang warga sipil berinisial MS.
Hamim mengatakan MS merupakan kakak ipar dari Praka RM yang ikut membantu proses penculikan hingga korban tewas.
"Satu sipil ditangani Polda, peran masih dalam proses, bisa konfirmasi ke Polda," kata Hamim.
"Ada sementara satu sipil terkinat ditangani Polda, peran masih dalam proses, bisa konfirmasi ke Polda," ucapnya.
Ada Korban Lain Selain Imam Masykur
Imam Masykur bukan satu-satunya korban yang diculik oleh anggota Paspampres Praka RM.
Isryad menyebut, ada satu pria lagi yang juga diculik pelaku disaat bersamaan.
“Sebenarnya yang diculik 2 orang, tapi yang satu dilepas,” kata Irsyad di Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Agustus 2023.
Irsyad tidak menjelaskan secara detail identitas korban yang ikut diculik bersama Imam Masykur.
Namun, menurut Irsyad, korban itu juga bekerja sebagai penjual kosmetik, seperti Imam Masykur.

Adapun mengenai alasan pelaku melepas korban tersebut usai diculik, menurut Irsyad hal itu dikarenakan kondisi keadaan korban.
Untuk saat ini, ia juga belum tahu bagaimana keadaan terkini korban penculikan anggota Paspampres yang telah dilepas tersebut.
“Korban ini kondisinya, napas susah karena ketakutan. Akhirnya yang satu dilepas,” tuturnya.
Baca juga: Identitas Tiga Oknum TNI Pembunuhan Imam Masykur: Praka J dari Kodam IM, Praka RM dari Paspampres
Motif Pemerasan
Lebih jauh sebelumnya, diketahui jika para tersangka yakni oknum Paspampres dan ketiga anggota TNI menuduh jika Imam Masykur menjual obat obatan ilegal.
Sehingga para pelaku yang diduga mempunyai kesulitan ekonomi mencoba memeras korban dengan meminta uang senilai Rp 50 juta.
Para pelaku yang merupakan oknum Paspampres dan anggota TNI berpura pura jadi aparat kepolisian.
Korban Imam Masykur pedagang kosmetik lantas dituduh mengedarkan obat obat terlarang ilegal lalu ditangkap.
"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (seperti) Tramadol dan lain-lain," ujar Irsyad dilansir dari Kompas.com.
"Setelah ditangkap, dibawa dan diperas sejumlah uang," sambung dia.
Motif utama penculikan dan penganiayaan yang dilakukan pelaku adalah pemerasan untuk mendapatkan uang dari korban
"(Motifnya) pemerasan," imbuh Irsyad.
Sementara itu, ibu kandung Imam Masykur, Fauziah (47) mengungkapkan, bahwa anaknya itu sebenarnya sudah dua kali diculik.
Pada penculikan pertama, pelaku meminta tebusan Rp 13 juta dan penculikan yang kedua pelaku meminta tebusan Rp 50 juta.
Menurutnya, penculikan pertama yang terjadi pada 2022 itu diduga dilakukan oleh pelaku yang sama.
Saat itu, keluarga korban menebus dengan menyerahkan uang Rp 13 juta.
Baca juga: Begini Awal Mula Kasus Imam Masykur Hingga Viral Setelah Direspon Haji Uma
Sedangkan penculikan kali ini keluarga korban tak mampu menebus hingga nyaman korban melayang.
"Saya tidak mengetahui siapa pelaku penculikan pertama," kata Fauziah per telepon, Senin (28/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Fauziah meminta kepada Presiden Jokowi agar pelaku dipecat dan dihukum dengan seberat-beratnya.
"Kami pun sampai kapan pun tidak akan memaafkan pelaku," ujar Fauziah.
Kata Saksi Mata
Sementara itu, detik-detik penculikan Imam Masykur (25) pemuda asal Aceh oleh oknum anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) berinisial Praka RM diungkap saksi mata.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Senin (28/8/2023) saksi mata berinisial B menyebut jika Imam Masykur diculik saat menjaga toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada sabtu (12/8/2023) sore.
Kejadian pada pukul 17.00 WIB terlihat Imam Masykur diseret salah satu pelaku dari dalam ruko kios kosmetik.
Adapun antara korban Imam Masykur dengan pelaku sempat terlibat perkelahian.
"Dia (Imam) posisi kayaknya lagi sholat. Saya sempet denger rampok-rampok. Dia sempet dipiting kan yang orang (pelaku) itu," kata B.
Tak lama kemudian, dua pelaku lainnya menghampiri Imam ketika warga setempat membantu korban.
Kedua pelaku lantas mengadang warga sambil mengaku dibekali surat tugas untuk menangkap Imam.
"Semua orang cuma enggak berani pada melerai karena dia bilang saya bawa surat tugas, bawa map. Cuma saya enggak tahu map itu isinya apa, saya enggak tahu," kata B.
Setelahnya, Imam langsung diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil oleh para pelaku.
Itulah saat terakhir kali B melihat Imam dalam keadaan hidup.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BERITA TERKAIT
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Aceh
warga
TNI
Paspampres
Imam Masykur
penganiayaan
meninggal
oknum
Serambinews
korban
foro pelaku
Riswandi Manik
ViralLokal
Selama Proses Hukum, Pemerintah Aceh Fasilitasi Keluarga Almarhum Imam Masykur |
![]() |
---|
RSPAD Serahkan Hasil Autopsi Imam Masykur, Ikut Disaksikan Staf Ahli Haji Uma dan Tim Hotman Paris |
![]() |
---|
Bang Sayed Takziah ke Rumah Imam Masykur, Keluarga Almarhum Dukung Pemberantasan Mafia Tramadol |
![]() |
---|
Ketua Komite I DPD RI Kunjungi Rumah Almarhum Imam Masykur, Pelaku Dipecat dan Hukum Mati |
![]() |
---|
VIDEO Warga Ragu Imam Masykur Jual Obat Terlarang, Sebut Korban Berhati Mulia dan Gemar Sedekah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.